Di Tengah Cuaca Buruk, Batch Pertama F-15QA Ababil Telah Diterbangkan ke Qatar
|Setelah resmi diluncurkan dan mendapat label sebagai F-15QA (Qatar Advanced) “Ababil” pada 25 Agustus 2021. Dari fasilitas Boeing di St. Louis, Missouri, dikabarkan batch pertama Ababil telah diterbangkan ke Timur Tengah pada 27 Oktober 2021.
Baca juga: Boeing Luncurkan F-15QA Ababil Pesanan Qatar, Mulai Dikirim Akhir Tahun
Dikutip dari scramble.nl (29/10/2021), lima unit F-15QA Ababil telah meninggalkan Bandara Internasional St Louis Lambert pada dini hari, 27 Oktober 2021, dalam perjalanan pertama sejauh 12.000 km ke Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar. F-15QA kelima bertindak sebagai cadangan.
Rencananya, keempatnya akan bertemu dengan Gold11 – pesawat tanker KC-10A Extender, dalam perjalanan transit ke Lanud RAF Lakenheath di Inggris. Namun, sepertinya KC-10A Extender mengalami masalah teknis dan keempat F-15QA diwartakan mendarat di Bandara Internasional Bangor, Maine, untuk pengisian bahan bakar yang tidak direncanakan.
Setelah mengisi tangki bahan bakar, termasuk dua tangki eksternal, penerbangan kemudian dilanjutkan ke Lakenheath, dengan perkiraan waktu tiba pada malam 27 Oktober. Menghadapi cuaca buruk plus KC-10A yang tertimpa masalah di Bangor pada akhirnya membuat Ababil tidak bisa berangkat.
Keberangkatan batch pertama F-15QA Ababil telah dicatat oleh penyedia pelacakan penerbangan, dan citra pesawat yang berbaris di St Louis sebelum lepas landas dan tiba di titik pemberhentian mereka di Royal Air Force Mildenhall di Inggris. Sementara itu, Departemen Pertahanan AS (DoD), Boeing, maupun Angkatan Udara Emiri Qatar (QEAF) belum secara resmi mengumumkan kegiatan tersebut.
AU Qatar menyiapkan F-15QA Ababil sebagai pengganti armada Mirage 2000-5. Pada tahun 2017 Boeing mendapatkan kontrak akuisisi dari Qatar senilai US$6,2 miliar untuk memproduksi 36 jet tempur F-15QA dengan jadwal pengiriman perdana pada tahun 2021.
Lantaran memesan dalam jumlah besar, Boeing ikut mendirikan dan mengoperasikan pusat pelatihan awak pesawat dan pemeliharaan serta suku cadang untuk AU Qatar di Pangkalan Udara Al Udeid hingga tahun 2024.
F-15QA Ababil dirancang mirip Panavia Tornado, yaitu jet tempur ber-tandem seat dengan penumpang di belakang seorang Weapon Systems Officer (WSO). F-15QA Ababil dibekali dengan beberapa peningkatan dibanding varian F-15 lainnya, diantaranya terdapat penambahan hard point (cantelan senjata) pada new outer wing untuk meningkatkan kapasitas payload. Untuk sistem radar, F-15QA dibekali radar canggih AN/APG-82(V)1 yang berteknologi Advanced Electronically Scanned Array (AESA) dan perangkat infrared search and track (IRST) AN/AAS-42 Tiger Eyes. (Gilang Perdana)
Lebih aman sebaiknya pesawat tempur buatan sendiri. Tidak impor.
Intinya gini bung Agato bung Agato kalo beli motor or mobil ..mobilnya mau di anterin dengan cara di pakai atau pakai towing. Biar ngerasain barunya saja
@Agato Sugimura : ssttt…
Nanti ada sales dadakan marah 🤣🤣🤣
Btw biasanya pespur Rusia selalu dikirim dalam keadaan terpisah dan ketika telah sampai kenegara tujuan lalu di rakit (PnP)
Selain itu mereka sejak lama telah berlangganan jasa antar paket pakai Gojek, ehh salah.. maksudnya pakai Antonov.
Btw salah satu kelemahan pespur Rusia adalah umur mesin yang pendek (hitungan dengan jam)
Jika untuk oprasional (mesin ganda) tidak berbeda jauh dengan pespur Amerika ataupun Eropa.
Untuk urusan radar, Rusia masih ketinggalan selangkah dibelakang Amerika dan Eropa, karena belum semua pespur yang terbaru buatan Rusia menggunakan AESA, contohnya SU-35.
Untuk Bom, Roket dan Rudal tidak berbeda jauh, hanya saja arahnya sekarang mutlak sudah harus BVR dan minimalnya sudah supersonic.
Penasaran, kenapa Rusia gak pernah mau nerbangin pespur mereka langsung ke negara tujuan pembeli. Apakah takut jam terbangnya kepangkas banyak karena umur mesinnya pendek?? Hhhhhhhhhh