Delegasi Fincantieri Kunjungi PT PAL Indonesia, Nasib Kontrak Frigat FREMM Masih Tanda Tanya
|Kilas balik ke pertengahan 2021, nama Fincantieri, perusahaan perkapalan dari Italia, terbilang santer disebut di Indonesia. Pangkal musababnya Fincantieri saat itu mengumumkan sesuatu yang sangat mengejutkan netizen, yakni Fincantieri pada 10 Juni 2021 mewartakan penjualan enam unit frigat FREMM (Frégate Européenne Multi-Mission) dan dua unit frigat Maestrale Class (bekas pakai) senilai senilai 4,2 miliar euro ke Indonesia.
Namun, seiring penetapan proyeksi Kementerian Pertahanan RI untuk pembangunan dua frigat Arrowhead 140 oleh Babcock, Inggris, maka kabar pengadaan frigat FREMM dari Italia ikut redup dan tak terdengar kelanjutannya. Pengumuman kontrak Fincantieri kala itu sempat memicu ketegangan antara Italia dan Perancis.
Adanya kekecewaan yang besar dari Perancis kepada Italia karena Perancis memandang Italia selama ini justru kurang terlihat dalam pemasaran alutsista di matra laut, khususnya frigat FREMM kepada Indonesia. Kekecewaan besar atas kerja sama Perancis-Italia diungkapkan oleh Delegasi Umum untuk Persenjataan (DGA/Délégué général pour l’armement) Joël Barre selama sidangnya di Majelis Nasional yang tidak terbuka untuk pers.
Meski tidak terkait langsung dengan kasus di atas, hari ini, selasa (17/5/2021), delegasi Fincantieri melakukan kunjungan perdana ke fasilitas produksi PT PAL Indonesia di Surabaya. Dikutip dari siaran pers PT PAL yang diterima Indomilter.com, delegasi Fincantieri dipimpin Francesco Maione dan diterima oleh Satriyo Bintoro selaku SEVP Transformasi Manajemen PT PAL Indonesia.
Acara dilanjutkan dengan meninjau area fasilitas produksi PT PAL Indonesia yakni di Divisi Kapal Perang dan Divisi Kapal Niaga. Selama proses tinjauan lapangan tersebut, Fransesco Maione menyampaikan sanjungannya terhadap fasilitas produksi serta sistem alur produksi PAL yang diakui mampu menghasilkan produk-produk alutsista kelas dunia.
Agenda kunjungan Fincantieri di PT PAL Indonesia direncanakan akan berlangsung selama empat hari. Beberapa agenda diantaranya yakni meninjau aspek design engineering, supply chain, dan quality assurance PT PAL Indonesia. Lewat kunjungan tersebut, Fransesco Maione menyatakan adanya potensi kerjasama jangka panjang antara Fincantieri dengan PT PAL Indonesia. (Gilang Perdana)
Nah …@spesialis berhitung…ini dia paling masuk akal, setuju sekali walau korvet asal bisa menyengat dan venomnya mematikan tetap menakutkan, salvo rudal dari 2-3 korvet tetap sujud di dasar laut tu fregat atau kapal induk