Buntut Kontrak Penjualan Enam Frigat FREMM Bargamini Class ke Indonesia, Perancis Dibuat Kecewa!

Kontrak pengadaan enam unit frigat FREMM Bargamini Class dan dua unit frigat Maestrale Class yang dimodernisasi dari Italia untuk Indonesia, rupanya menuai respon dari pihak Perancis. Dikutip dari situs latribune.fr (17/6/2021), disebutkan adanya kekecewaan yang besar dari Perancis kepada Italia, lantaran Perancis memandang Italia selama ini justru kurang terlihat dalam pemasaran alutsista di matra laut, khususnya frigat FREMM kepada Indonesia.

Baca juga: Singkirkan Tawaran Belanda, Jepang dan Inggris, Indonesia Akuisisi Enam Unit Frigat FREMM Italia

Pengumuman kontrak yang diumumkan Fincantieri pada 10 Juni 2021 atas pembelian enam unit frigat FREMM dan Maestrale Class telah membuat heboh kalangan industri di Perancis. Kekecewaan besar atas kerja sama Perancis-Italia diungkapkan oleh Delegasi Umum untuk Persenjataan (DGA/Délégué général pour l’armement) Joël Barre selama sidangnya di Majelis Nasional yang tidak terbuka untuk pers. Ia menyebut, pentingnya kontrak senilai 4,2 miliar euro yang seharusnya dapat mengamankan pekerjaaan oleh Naval Group sampai tahun 2028.

Lain dari itu, ada beberapa hal yang disebut telah memicu kekecewaan Perancis kepada Italia dalam hal penjualan alutsista. Seperti upaya Italia yang dianggap ‘mengganggu’ langkah pemasaran di negara-negara yang selama ini menjadi pelanggan ‘setia’ produk alutsista Perancis. Latribune.fr menyebut, aksi saling tikung antara Perancis-Italia telah terjadi di Brasil, Rumania, Peru, Arab Saudi, Mesir dan Uni Emirat Arab.

Di Indonesia, sejatinya Italia lebih agresif dalam memperkenalkan FREMM-nya. Yang tak bisa dilupakan seperti kedatangan frigat FREMM ITS Carabiniere ke Tanjung Priok pada Maret 2017.

Desain pengembangan frigat FREMM dirintis bersama antara Italia dan Perancis. Dari Italia FREMM disokong Fincantieri dan dari Perancis ditangani DCNS/Armaris (sekarang Naval Group). Karena dibangun untuk kebutuhan AL Italia dan AL Perancis. Maka kedua negara membabtips FREMM dalam dua nama yang berbeda, Italia menyebutnya sebagai Bergamini class, dan Perancis menyebut sebagai Aquitaine Class. Dan pesanan pertama meluncur untuk AL Perancis pada November 2012.

Aquitaine Class produksi DCNS (Naval Group)

Sebagai dua negara besar yang punya fondasi industri pertahanan kelas dewa, Italia dan Perancis merumuskan perangkat sensor dan susunan daftar persenjataan yang berbeda, meski untuk senjata utama di anjungan sama-sama menggunakan OTO Melara 76 mm Super Rapid.

Meski pilihan Indonesia telah jatuh kepada frigat FREMM Bargamini Class, sebelumnya kubu Perancis sempat berharap meraih order pengadaan frigat dari Indonesia. Kilas balik ke Agustus 2020, Kementerian Pertahanan Indonesia telah mengeluarkan LoI (Letter of Intent) kepada Kemenhan Perancis untuk pengadaan frigat La Fayette Class buatan Naval Group.

FREMM (Italia) Bargamini Class.

LoI bukanlah perjanjian atau kontrak pembelian suatu produk, melainkan baru pernyataan minat untuk mengakuisisi, sementara proses pembicaraan dan negosiasi masih harus dilakukan untuk kelanjutannya. Untuk alutsista matra laut, Perancis belakangan lebih gencar memasarkan kapal selam Scorpene Class, ketimbang kapal perang permukaan di Indonesia.

Baca juga: Indonesia Menyatakan Minat Pada Frigat Stealth La Fayette Class, Bagaimana Peluangnya?

Lepas dari itu, industri Perancis sejatinya masih punya peluang besar atas program akuisisi alutsista Indonesia, salah satunya adalah pengadaan 36 unit jet tempur Rafale yang kabarnya sudah masuk fase ‘come into force.’ (Gilang Perdana)

66 Comments