PT PAL Indonesia Raih Lisensi Pembangunan Dua Frigat Arrowhead 140 Bercita Rasa Lokal
Mencermati pengadaan alutsista di matra laut, khususnya untuk kelas heavy fregate seperti membuat bingung warganet. Belum ada kejelasan atas kelanjutan dari satu kesepatakan yang sudah dibuat, sudah ada kesepatakan lain yang bernada serupa. Tidak masalah memang, namun bila melihat realita anggaran pertahanan yang terbatas, kadang manuver rencana pengadaan kapal perang di lini frigat membuat sejumlah tanda tanya, terlebih melihat potensi ancaman yang ada di depan mata.
Dan dari ajang Defence and Security Equipment International (DSEI) 2021 yang tengah di helat di London, Inggris. Disaksikan oleh Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Inggris, Rt Hon Ben Wallace, Direktur Utama PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod dan CEO Babcock David Lockwood dari atas HMS Argyll, keduanya menandatangani kesepatakan ekspor pertama frigat Arrowhead 140 (AH140), dimana PT PAL Indonesia akan mendapatkan lisensi desain untuk pembangunan frigat Arrowhead 140 di Indonesia.
Dari siaran pers Babcock International, perusahaan perkapalan asal Inggris, disebutkan dengan lisensi desain akan memungkinkan PT PAL untuk membangun dua frigat Arrowhead 140 di Indonesia dengan modifikasi desain khusus untuk TNI AL. Desain dasar Arrowhead 140 dapat dikonfigurasi guna memenuhi berbagai persyaratan angkatan laut. Dan saat ini PT PAL sedang merancang modifikasi yang diperlukan untuk mengkonfigurasi Arrowhead 140 untuk kebutuhan TNI AL.
Kegiatan merancang frigat yang dilakukan PT PAL Indonesia jadi mengingatkan pada berita yang dirilis pada April 2021, dimana PT PAL Indonesia telah melibatkan perusahaan konsultan yang selama ini biasa menangani kapal perang milik AL Jerman, MTG Marinetechnik dan perusahaan teknik Turki FIGES AS, untuk melakukan penyesuaian pada desain frigat baru yang akan dibangun untuk TNI AL.
Pelibatan Marinetechnik dan FIGES terkait dengan varian Iver Huitfeldt Class yang kontraknya telah ditandatangani pada April 2020. Marinetechnik dan FIGES akan menyesuaikan desain turunan Iver Huitfeldt Class agar sesuai persyaratan TNI AL, di antaranya akan direkomendasikan untuk penggunaan perangkat sensor, senjata, dan sistem tempur lainnya.
Babcock telah bekerja sama dengan Pemerintah Inggris untuk mempromosikan Frigat Arrowhead 140 ke pasar global dengan minat yang kuat secara internasional. Perusahaan baru-baru ini mengumumkan bahwa itu adalah salah satu penawar yang dipilih oleh Pemerintah Polandia untuk memberikan solusi desain potensial untuk program frigat Miecznik (Swordfish) untuk Angkatan Laut Polandia. Arrowhead 140 sejatinya mengusung desain dasar frigat Iver Huitfeldt Class buatan Denmark. (Bayu Pamungkas)
@Horn.85.Dwag : Type 31 / AH140 yang diperuntukan untuk RI rencana pembangunannya memang sama dengan sistem Iver Huitfeldt, yaitu sistem modular guna lebih memudahkan PnP untuk apa yang akan di instal oleh usernya.
Meskipun berat standart hanya 5.700 dengan konfigurasi 4X8 VLS (Vertical Launcher missile Surface to air long range) yang dimana 2×8 cells akan dilakukan prooses pemasanganannya dengan sistem fit for but not with (FFBNW) sudah pasti masuk Heavy Fregat.
Akan tetapi untuk head to head dengan Destroyer Cina kita butuh lebih dari sekedar Exocet MM40 Block 3 dan Mica apalagi C-705 dan juga C-802.
Kita juga membutuhkan sistem avionik, sensor dan sonar yang juga mumpuni guna mendeteksi kehadiran CCG dan Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat mereka.
Selama ini kita setiap membeli alutista, pespur, kaprang dan juga kasel hampir selalu dalam keadaan kosongan dengan harapan kedepan akan di upgrade.
Inilah kenapa kita selalu dibuat seperti kurang berarti ketika terjadi insiden, karena mereka mengetahui kelemahan dan kemampuan alutista milik kita.
Untunglah para warrior kita di TNI, POLRI, BAKAMLA dan unsur keamanan lainnya bermental kuat dan memiliki kesabaran ekstra dalam menjaga kedaulatan negara.
Pasti pada mikir rudalnya apa an yaa dengan tonase gede gini, jangan2 die lagi😁
Mas @Paijo_Geseh kenapa harus Inggris ? apa desain frigate dari Italia gak dapat lisensi ? kebanyakan lisensi bukannya malah bingung ?
@WK : secara length×width hull arrowhead140/Type-31 sama dengan Iver-Huitfeldt karena basisnya sama jadi utk gotongan/perintilan full displacement seperti iver tidak akan bermasalah apalagi yg diakuisi IDN adalah ver. ‘mutant’ tergantung pada kebutuhan/kesiapan dana (sumber artikel rujukan formil) mungkin saja space yang berlebih diperuntukkan buat whirlpool jacuzzi×hot stone sauna sebagai sarana relaksasi ABK…muehehe
FREMM×Arrowhead140 sama² masuk dalam kategori MultiRole heavy frigate. Untuk ngadepin PLAN yang bikin ulah di natuna gak perlu di’senggol’ ntar ending nya bakal nangis kejer² kek kaprang turki×yunani cukup diultimatum saja kalau gak ada itikad baik langsung auto-launch ASM×Torpedo×Kanon. Jangankan CCG ngadepin 055 sekalipun tinggal diparkir 3unit FREMM/’IverMutant’/FFM buat ng-gengbeng.
Untuk ‘cek ombak’ bolehlah dalam waktu dekat karena urgensi masing² akuisisi 2unit FREMM/FFM sekali lagi urusan menjaga wil. maritim bukan hanya pengadaan kaprang permukaan saja namun kebutuhan pengadaan kasel harus ikut dipertimbangkan juga
Di tengah pemberitaan bahwa babcock dari Inggris dan PT PAL dari Indonesia telah menandatangani lisensi produksi fregat Arrowhead 140 (AH140), Kementerian Pertahanan Inggris mengungkap sedikit mengenai fregat masa depannya yaitu Type 32.
Sudahlah…
Namanya dunia militer sebagai masyarakat umum kita hanya dapat berharap yang terbaik.
Sejujurnya bukan seberapa besar tonasenya melainkan seberapa baik unsur serang dan pertahanannya, lalu seberapa baik sistem avionik, sonar dan sensor, semoga saja lebih dari Exocet MM40 Block 3 dan Mica.
Semoga saja minimalnya di instal P-800 ONIKS versi ekspor (Yakhont), karena dengan menggunakan rudal Yakhont, kita dapat menambah arsenal variasi armada KRI kelas Heavy Fregat kita kedepan.
Terlebih lagi jika arsenal serangnya diisi dari blok Timur seperti Klub-S dan di kombinasikan untuk pertahanannya menggunakan Aster 15/30.
Untuk avionik, sonar dan sensor Leonardo Kronos Grand Naval (MFRA) radar array yang dipindai secara elektronik aktif, Thales UMS 4110 CL sonar lambung; Thales UMS 4249 CAPTAS4 towed sonar
Jika itu terwujud maka Arrowhead-140 / Type-31 kita mungkin Heavy Fregat rasa Destroyer.
Kombinasi antara Blok Barat dengan Blok Timur membuat KRI Type,-31 kita secara Hierarki seperti mereka yang bercokol di LCS.
Mungkin kita hanya memiliki kekalahan range rudal serang karena batasan dari MISSILE TECHNOLOGY CONTROL REGIME (MTCR) yaitu 300 km.
Mau model apa aja gak masalah, yg penting rudalnya gahar kayak gorskov, ingat, lawannya di natuna si Kunming looh..😁
Jarang pakai kapal Inggris?
Lha itu MRLF 3 bijik buatan mana bro?
Jadulan? Lha itu pernah pakai Tribal class
😁
karna galangan kapal Denmark odense sudah gak buat kapal lagi dan seluruh aset dan blueprit kapal buatan odense sudah di beli oleh babcock termasuk Iver, jadi TNI AL beli AH 140 yg akan di modifikasi oleh babcock dan PT PAL ini merupakan finalisasi dari akusisi 2 Iver yg dulu pihak babcock juga memberikan lisensi dan siap membantu untuk re design sesuai keinginan user yg minta panjang nya jadi 144m,kalo misalnya semua program pengadaan heavy fregat kita bakal mulus TNI AL bakal dapat 2 AH140 sama 6 FREMM Italia