Update Drone KamikazeKlik di Atas

Cina Tampilkan Desain Kapal Selam Tanpa Awak yang Dilengkapi Peluncur Torpedo

Cina pernah membuat dunia geger saat memperlihatkan drone bawah laut (kapal selam tanpa awak) HSU-001, dalam parade militer Hari Nasional Republik Rakyat Cina pada 1 Oktober 2019. Selain spesifikasi HSU-001 yang hingga kini serba misterius, ukuran kapal selam tanpa awak ini terbilang besar di kelasnya. Namun, lain dari HSU-001, Cina kembali memperlihatkan desan kapal selam tanpa awak pada NAVDEX (Naval Defence & Maritime Security Exhibition) 2023 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Baca juga: TKMS Jerman Bangun MUM, Kapal Selam Kargo Modular Tanpa Awak Terbesar 

Meski baru sebatas desain yang diperlihatkan dalam display video. Desain XLUUV (Extra Large Uncrewed Underwater Vehicles) Cina di NAVDEX 2023, sepintas mirip dengan Boeing Orca milik Angkatan Laut AS. Tapi ada sentuhan yang berbeda dari XLUUV Cina, yakni adanya empat tabung torpedo pada bagian depan, yang menyiratkan kemampuan XLUUV untuk peran ofensif, sesuatu yang sejauh ini tidak ada dalam rancangan XLUUV AS dan barat.

Cina setidaknya telah mengembangan lima desain XLUUV untuk kebutuhan angkatan laut, namun, pengembangan kesemuanya diselimuti kerahasiaan. Dan baru pada pameran pertahanan NAVDEX 2023, Cina mengungkapkan desain mereka untuk pertama kalinya. Navalnews.com menyebut desain XLUUV yang ditampilkan di NAVDEX 2023 merupakan jenis pembunuh kapal selam.

Visual yang digunakan oleh organisasi pembuatan kapal China CSSC 705 Institute sangat signifikan. Mereka menunjukkan XLUUV secara luas sejalan dengan beberapa kendaraan yang sebelumnya hanya dapat diamati pada citra satelit yang memindai wilayah Cina.

Desain XLUUV Cina di NAVDEX 2023 memiliki struktur di sepanjang sisinya yang konsisten dengan flank array sonar. Yang lebih luar biasa lagi, ini dipadukan dengan pintu untuk empat tabung torpedo di posisi depan, yang menyiratkan kemampuan XLUUV untuk misi anti kapal permukan dan/atau anti kapal selam.

Beberapa desain XLUUV juga memiliki fitur flank array sonar, terutama Oceanic Underwater Drone Demonstrator Perancis dan ASWUUV (Anti-submarine Warfare Unmanned Underwater Vehicle) Korea Selatan. Tapi desain Cina adalah yang pertama menggabungkannya dengan kemampuan meluncurkan torpedo.

Baca juga: AL Inggris Akuisisi CETUS, Kapal Selam Tanpa Awak Pertama dengan Desain Modular

Mempersenjatai kendaraan bawah air otonom dengan senjata yang memerlukan identifikasi target, seperti torpedo, dinilai tidak mudah dalam realotas, dan dapat meningkatkan risiko salah sasaran dan insiden yang tidak dapat diduga. Kendaraan bawah air seperti ini secara realistis tidak bisa dikendalikan oleh manusia. Mereka harus otonom, jadi keputusan untuk menembakkan torpedo juga harus otomatis. (Gilang Perdana)

2 Comments