Belanda Umumkan Initial Operational Capability F-35A, Empat Jet Tempur Bisa Dikerahkan Suatu Waktu dalam Misi Jarak Jauh
|Ada kabar dari Negeri Londo (Belanda-red), dimana Kementerian Pertahanan Belanda dan Angkatan Udara Kerajaan Belanda (RNLAF) telah mendeklarasikan Kemampuan Operasional Awal – Initial Operational Capability (IOC) untuk armada F-35A mereka. Dengan deklarasi tersebut, menjadikan Belanda sebagai negara kedelapan dan dinas militer ke-12 yang mengumumkan IOC untuk armada F-35-nya.
Baca juga: Ikuti Langkah Australia, Finlandia Putuskan Pembelian 64 Unit F-35A Lightning II
Seperti dikutip dari airforce-technology.com (28/12/2021), pada 27 Desember 2021, IOC diumumkan AU Belanda dengan parameter bahwa mereka dapat mengerahkan empat unit F-35A, personel, perlengkapan pendukung dan logistik untuk pengerahan di belahan penjuru dunia dalam periode singkat. AU Belanda mulai menerima unit perdana F-35A pada tahun 2019, dan saat ini 24 unit F-35A telah dioperasikan Belanda.
Berdasarkan kontrak dengan Lockheed Martin, Belanda total akan menerima 46 unit dengan pengiriman akhir pada tahun 2024. Sejak 2019, F-35A Belanda telah melampaui lebih dari 9.085 jam terbang, didukung oleh 55 pilot dan 262 ground crew. Bagi Belanda, kehadiran F-35A adalah untuk menggantikan secara bertahap armada 40 unit F-16 Fightig Falcon.
Guna menunjang IOC, elemen penggelaran jet tempur AU Belanda juga ditunjang oleh keberadaan pesawat tanker, dimana AU Belanda saat ini mengoperasikan lima unit Airbus A330 MRTT (Multirole Tanker Transport). Menjadikan elemen kekuatan udara Belanda dapat dikerahkan suatu waktu ke berbagai penjuru dunia
Baca juga: Gagal Lepas Landas, F-16 Belgia Jatuh Saat Latihan di Belanda
Kilas balik ke tahun 1996, saat pagelaran Indonesia AirShow di Bandara Soekarno-Hatta, AU Belanda turut menerbangkan dua unit F-16 ke Indonesia, yang kala itu didukung pesawat tanker KC-10A Extender. Sebagai informasi, AU Belanda pernah mengoperasikan dua unit KC-10A Extender, yang saat ini perannya digantikan A330 MRTT. (Gilang Perdana)
Opm hanyalah alat proxy. Kekerasan masih jadi alat negosiasi utk diplomasi
OPM itu tidak kuat… yang kuat ya yang mensponsorinya itu… hla wong bisanya cuma bikin rusuh… hit n run, sampai tua juga mereka tidak akan memenangkan apapun…
Justru yang dibelakang mereka yang berusaha mendapatkan keuntungan
hakikat dasar manusia itu mencari nafkah untuk bertahan hidup, OPM tidak akan bertahan kalau tidak ada sponsornya… seperti Santoso, akirnya kebutuhan dasar itulah yang membuat mereka akirnya binasa… tanpa sponsor, ya cuma akan jadi perusuh tanpa hasil
Jng jauh2 terbangnya, nanti nyemplung ke laut lg spt punya jepang dan Inggris. Paman Abodin bisa marah2 binti was2 sekaligus mencak2 lg nanti.
Soalnya takut kena jaring pukat China dan Rusia.
Jng jg terbang tinggi2 nanti kena sambar petir, bisa gosong.
Jng jg berani terbang dekat2 wilayah Rusia. Nanti kena jammer Triton M1 Rusia. Nanti dipaksa mendarat auto pilot di lanud Rusia, kan jadi lucu nanti ditertawakan dunia, utamanya China..😂😂😁
Kalo Belanda mau niat menjajah lagi Indonesia, kira-kira Militer Indonesia siap gak ya?? Mumpung OPM lagi kuat-kuatnya, GAM mulai menggeliat dan RMS masih hidup.
Ini pasti f-16 bekas belande bnyk yg ngincer, ayo gercep dari skrg soalnya hari Senin harga naik