AS Minta Sesuatu yang Mustahil Dipenuhi Turki, Mengirim Sistem Hanud S-400 ke Ukraina
|Antara sistem hanud S-400, Turki dan Amerika Serikat, rupanya punya kaitan tersendiri. Bila pada Juni 2020, Amerika Serikat dikabarkan ingin “membeli” S-400 dari Turki, maka kabar terbaru yang menyangkut perang Rusia vs Ukraina, Amerika Serikat menyarankan sesuatu yang sebenarnya kecil kemungkinan bisa terjadi, yaitu keingininan Washington agar Ankara dapat mengirimkan sistem hanud S-400 ke Ukraina untuk menghadapi jet tempur Rusia.
Baca juga: Anomali, Ukraina Minta Bantuan Pasokan Sistem Hanud S-300 dari Negara Uni Eropa
Dikutip dari Reuters.com (19/3/2022), disebutkan utusan dari AS telah menyampaikan secara informal kepada Turki, terkait kemungkinan yang dipadang ‘tidak mungkin,’ yaitu pengiriman sistem hanud S-400 ke Ukraina. Para pejabat AS telah menyampaikan hal tersebut selama sebulan terakhir, setidaknya itu dilakukan saat kunjungan Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman ke Turki pada awal bulan ini.
Presiden AS Joe Biden telah menyerukan kepada para sekutunya yang tergabung dalam NATO, yakni untuk menggunakan sistem hanud buatan Rusia untuk melawan Rusia, dalam hal ini termasuk kemungkinan pengiriman sistem hanud S-300. Sejauh ini, ada tiga negara NATO pengguna S-300, yaitu Yunani, Slovakia dan Bulgaria. Belakangan dengan penempatan sistem hanud Patriot di Slovakia, ada kemungkinan S-300 akan dikirim ke Ukraina.
Gagasan AS untuk mengirimkan S-400 Turki ke Ukraina sudah pasti akan ditolak oleh Ankara, mengingat Turki dan Rusia punya hubungan bilateral yang baik. Seperti diketahui, hubungan Turki – Rusia terlihat mesra dalam program pengadaan senjata, salah satunya tercermin dari penjualan sistem hanud S-400, bahkan Rusia ada potensi untuk menawarkan produksi S-400 di Turki.
Reuters.com menyebut, sejauh ini belum ada komentar dari petinggi Turki atas keinginan dari AS tersebut. Berdasarkan kontrak pengadaan pada akhir 2017 senilai US$2,5 miliar, Turki pada tahun 2019 telah menerima keseluruhan sistem rudal hanud S-400 Triumph dalam dua gelombang.
Komposisi sistem hanud S-400 Turki mengandalkan 30K6E battle management system, sementara untuk pilihan rudal terdiri dari 48N6E3 dan 48N6E2. Dalam satuan peluncur, S-400 juga didukung 30Ts6E maintenance facilities.
Baca juga: Rusia: ‘Penjualan’ Sistem Hanud S-400 dari Turki ke AS Adalah Mustahil
S-400 Triumph pada prinsipnya mampu melibatkan target baik secara mandiri maupun bekerja sama dengan pos komando yang lebih tinggi atau sumber data dari radar eksternal. Pada sistem hanud organik, S-400 mengandalkan radar 92N6E “Grave Stone.” Radar ini ditempatkan pada platform truk MZKT-7930 8×8 ini berjalan di frekuensi I/J-Band multi-function phased-array. Radar ini menggunakan antena microwave yang memiliki lobus samping rendah sebagai perlindungan dari noise jammers dan rudal anti radiasi. (Bayu Pamungkas)
Semua negara yang tidak memiliki persoalan dengan Rusia, bahkan seperti Polandia pun, pespur MIGnya dari pada menyerahkan kepada Ukraina, mereka lebih memilih menyerahkan kepada Amerika.
Akan tetapi Amerika tidak berani head to head dengan Rusia.
Lalu jika NATO komitmen membantu Ukraina, seharusnya ruang udara di wilayah Eropa, khususnya sekitar Ukraina ditutup untuk Rusia.
Lagi² NATO takut head to head dengan Rusia sama seperti Amerika, dengan alasan takut konflik meluas ke wilayah Eropa (negara NATO)
Pada dasarnya jika NATO dan Sekutunya dapat menjaga komitment ketika perjanjian bubarnya negara Uni Sovyet, kejadian seperti konflik di Ukraina dapat dihindari.
Kasihan rakyat yang tidak mengetahui politik dengan alasan kebebasan kemerdekaan.
Pertanyaannya adalah Ukraina merdeka itu diberikan atau memang hasil perjuangan?
Jangan lupakan fakta sejarah hingga bebas mengumandangkan beragam alasan.
@Agato Sigimira : Benar bro…
Ukraina memang hanya terbiasa memakai product Blok Timur, butuh waktu jika memakai product Blok Barat.
Pertanyaannya, setela di tolak Israel dan Polandia kenapa sekarang merapat ke Turki?
Kenapa juga tidak merapat ke India yang termasuk THE QUAD?
Padahal Amerika dan NATO banyak mensuplai alusistanya pada konflik di Ukraina – Rusia.
USA gak mengakui kehandalan S-400 Adek-adek semua, Itu karena orang Ukraina terbiasa dg alutsista buatan Uni Soviet dan turunannya seperti S-400 ini, sedangkan kalo pake Patriot, MEADS, RAM-C dan THAAD itu butuh waktu yg lama buat pelatihan. Kalo yg make langsung pasukan USA, itu juga gak bagus karena Putin lagi sakau, gak bisa bedain mana tombol lampu ruangan mana tombol nuklir, beda cerita kalo Rusia udah nyerbu wilayah NATO atau Sekutu USA di Asia. Lagian apasih yg perlu ditakuti dari alutsista Rusia yg cuman jadi kaleng kerupuk?? Hhhhhhhhhh
Saya pikir as udah mengakui kehebatan s400 sampai merasa minder mw kirim patriot dan pac nya sendiri ..
sudah jelas mereka tertinggal jauh dlm aspek hanud itu sendiri 😂😂
https://www.indomiliter.com/as-minta-sesuatu-yang-mustahil-dipenuhi-turki-mengirim-sistem-hanud-s-400-ke-ukraina/
Amerika dan NATO sepertinya memang sengaja memancing kemarahan Rusia.
Bubarnya Blok Pakta Warsawa disepakati dengan dilarangnya negara² eks Uni Sovyet yang terdekat debgan Rusia untuk bergabung dengan NATO, akan tetapi Amerika dan NATO tidak dapat berkomitmen.
Lalu Amerika, NATO beserta negara lainnya yang mendukung Ukraina malah menyuplai senjata dan keuangan untuk rakyat Ukraina.
Mungkin jika diumpamakan sama saja anak tingkat SD disuruh berantem dengan tingkat STM dan persrnjataan anak tingkat SD di suplai oleh Amerika, NATO dan negara koleganya.
Belum lama ini Amerika meminta bantuan kepada Polandia untuk memberikan pespur MIG nya kepada Ukraina dan pespur MIG Polandia tersebut akan diganti pespur Blok Barat (F-16 Series), lalu karena Polandia tidak ingin head to head dengan Rusia, maka Polandia bersedia menyerahkan pespur MIGnya kepada Amerika, akan tetapi Amerika pun enggan menerimanya dengan alasan sama, yaitu tidak ingin langsung head to head dengan Rusia.
Sekarang Amerika meminta Turki untuk S-400 nya…
hhmmm…
Negara adu domba…