AL Turki Resmi Operasikan LHD TCG Anadolu, Kapal Induk Drone Pertama di Dunia

Setelah menuntaskan uji penerimaan helikopter pada 18 November 2022, Kapal induk helikopter – Landing Helicopter Dock (LHD) yang menjadi kebanggaan Negeri Ottoman, TCG Anadolu (L-400), diwartakan telah diterima secara resmi oleh Angkatan Laut Turki lewat tahapan accepted delivery, dan menobatkan kapal perang berbobot 27.000 ton itu sebagai flagship Angkatan Laut Turki.

Baca juga: LHD TCG Anadolu Tuntaskan Uji Coba Penerimaan Helikopter, Akhir Tahun ini Resmi Beroperasi

Pengumuman penyerahan TCG Anadolu datang dari beberapa media pertahanan Turki pada 05 Maret 2023 yang dinilai terbilang mengejutkan karena tidak ada seremoni atau pengumuman resmi dari Badan Pertahanan Turki (SSB). Sehari kemudian, Kementerian Pertahanan Turki mengumumkan di Twitter bahwa awak TCG Anadolu telah memulai pelatihan pra-pengerahan.

Hal itu dianggap sebagai konfirmasi pengiriman karena pelatihan tersebut dilakukan setelah pengiriman kapal baru. Sesuai roadmap, pengiriman TCG Anadolu dilakukan pada Januari 2023, dengan syarat bahwa sebagian besar Sea Acceptance Tests (SAT) telah selesai, dan tes lainnya akan dilakukan setelah pengiriman ke angkatan laut. Setelah SAT selesai, seperti yang dilaporkan sebelumnya, proses integrasi untuk meluncurkan drone dan mengamankan sistem harus dimulai.

TCG Anadolu menjadi kapal terbesar Angkatan Laut Turki dengan panjang 231 meter, lebar 32 meter dan perpindahan 27.436 ton, kapal ini diklaim akan memperkuat kemampuan proyeksi kekuatan Angkatan Laut Turki.

TCG Anadolu dilaporkan telah diubah konsepnya menjadi kapal induk drone setelah Amerika Serikat memutuskan kemitraan dengan Turki dari proyek F-35 Ligthning II. Yang artinya menobatkan TCG Anadolu sebagai kapal induk drone pertama di dunia.

Buntut dari perubahan konsep pada TCG Anadolu , Baykar Makina, produsen drone Turki, mengumumkan pada awal 2021 bahwa mereka sedang mengerjakan drone tempur (UCAV) yang spesifik akan beroperasi dari kapal induk, yang disebut Bayraktar TB3, yaitu versi sayap lipat dan lebih baik dari drone TB2 yang telah terbukti dalam pertempuran.

Bayraktar TB3 tidak akan menjadi drone dengan model pendaratan vertikal; melainkan berupa drone yang mendarat dan lepas landas seperti pesawat konvensional yang beroperasi di kapal induk. TB-3 nantinya akan membawa sistem elektro-optik CATS (Common Aperture Targeting System) buatan Aselsan.

Bayraktar TB3 dengan antena SATCOM.

TCG Anadolu pada awalnya dipersiapkan untuk membawa 12 unit jet tempur stealth F-35B atau 12 unit helikopter standar NATO. Namun, pasca Turki pupus memiliki F-35B, kapal induk ini dirancang nantinya untuk membawa 4 unit helikopter serang T-129 ATAK, 8 unit helikopter AS532 atau CH-47F Chinook, 2 unit S-70B Seahawk dan belasan unit drone kombatan Anka atau Bayraktar TB3.

Ismail Demir menegaskan, proses integrasi sistem drone akan berlanjut setelah pengiriman Anadolu. LHD ini digadang dapat melakukan operasi udara dengan drone TB3 setelah integrasi sistem selesai. Ismail juga menggarisbawahi bahwa jet tempur tak berawak Bayraktar Kizilelma(MIUS) dan pesawat HURJET yang akan digelar ke LHD masa depan.

Sebagai kapal serbu amfibi, LHD juga dilengkapi dock basah pada bagian buritan, dimana dapat dimuati 4 unit LCU (Landing Craft Utility) atau 2 unit LCAC/hovercraft. Sebagai elemen perlindungan, TCG Anadolu dilengkapi 5 pucuk kanon Aselsan 25 mm STOP, 2 pucuk kanon CIWS Phalanx CIWS dan unit RAM (RIM-116 Rolling Airframe Missile).

Baca juga: ‘Lupakan’ F-35B, LHD Anadolu Class Turki Bersiap Operasikan Drone Bayraktar TB-3

Tenaga TCG Anadolu dipercayakan pada 5 unit Man Diesel Generators, 2 unit Siemens SiPOD dan 2 unit bow thruster, hasilnya kapal induk ini dapat melesat sampai kecepatan maksimum 21 knots. Sementara jarak jelajahnya sampai 17.000 km pada kecepatan jelajah 15 knots. (Gilang Perdana)

2 Comments