LHD TCG Anadolu Tuntaskan Uji Coba Penerimaan Helikopter, Akhir Tahun ini Resmi Beroperasi
|Kapal induk helikopter – Landing Helicopter Dock (LHD) yang menjadi kebanggaan Turki, TCG Anadolu (L-400), diwartakan telah menuntaskan uji coba lepas landas dan pendaratan helikopter sejak kapal induk yang juga kapal serbu amfibi itu melakukan sea trial. Uji coba penerimaa helikopter menyiratkan tahapan commissioning TCG Anadolu tidak akan lama lagi.
Kementerian Pertahanan Turki mengumumkan di Twitter bahwa helikopter serang AH-1W Super Cobra dan helilopter anti kapal selam SH -70B Angkatan Laut Turki mendarat di TCG Anadolu pada 18 November 2022. Tonggak lain yang telah dicapai TCG Anadolu adalah penggelaran Main Battle Tank (MBT) Altay buatan Turki yang berlangsung pada 7 Oktober 2022.
Dalam penggelaran MBT, Altay yang punya bobot 65 ton dipindahkan dari dek TCG Anadolu ke LCM (Landing Craft Mechanized), baru kemudian didaratkan ke pesisir. Begitu juga sebaliknya, LCM membawa MBT Altay dari pesisir ke TCG Anadolu yang ada di tengah laut.
Deniz Kuvvetlerimize ait AH-1W Super Cobra ve SH-70 Sea Hawk helikopterlerinin Çok Maksatlı Amfibi Gemimiz #LHDANADOLU‘ya ilk inişi gerçekleştirdiği o anlar… 🇹🇷 https://t.co/o85tSCseCm pic.twitter.com/wiuXYIjrKB
— T.C. Millî Savunma Bakanlığı (@tcsavunma) November 18, 2022
Sebagai kapal serbu amfibi, TCG Anadolu juga dilengkapi dock basah pada bagian buritan, dimana dapat dimuati 4 unit LCU (Landing Craft Utility) atau 2 unit LCAC/hovercraft. Sebagai elemen perlindungan, Anadolus Class dilengkapi 5 pucuk kanon Aselsan 25 mm STOP, 2 pucuk kanon CIWS Phalanx CIWS dan unit RAM (RIM-116 Rolling Airframe Missile).
Pada 17 September 2022, Turkish Defense Industry Agency (SSB) menyelenggarakan tur pers di atas kapal TCG Anadolu, dan kepala SSB, Prof. Ismail Demir, mengungkapkan bahwa mereka berencana untuk menyerahkan TCG Anadolu ke AL Turki pada akhir tahun ini (2022 -red). Sebagai catatan, pada 4 Maret 2022, AL Turki mengibarkan bendera Kebangsaan di LHD tersebut, dan tahapan sea trial dimulai pada Juni 2022.
TCG Anadolu dilaporkan telah diubah konsepnya menjadi kapal induk drone setelah Amerika Serikat memutuskan kemitraan dengan Turki dari proyek F-35 Ligthning II. Buntutnya, Baykar Makina, produsen drone Turki, mengumumkan pada awal 2021 bahwa mereka sedang mengerjakan drone tempur (UCAV) yang spesifik akan beroperasi dari kapal induk, yang disebut Bayraktar TB3, yaitu versi sayap lipat dan lebih baik dari drone TB2 yang telah terbukti dalam pertempuran dan nantinya akan dioperasikan di atas TCG Anadolu.
Ismail Demir menegaskan, proses integrasi sistem drone akan berlanjut setelah pengiriman Anadolu. LHD ini digadang dapat melakukan operasi udara dengan drone TB3 setelah integrasi sistem selesai. Ismail juga menggarisbawahi bahwa jet tempur tak berawak Bayraktar Kizilelma(MIUS) dan pesawat HURJET yang akan digelar ke LHD masa depan. (Bayu Pamungkas)
*tambahan
menurut saya sih, daripada pespur gen 5, mending itu dijadikan drone carrier andaikan apa yang mas bilang itu benar adanya, drone lebih mudah dibuat, dan kalau jatuh ngga banyak ruginya, 24 sq F-35?, kayaknya itu ngga masuk akal dengan anggaran yang ada, rafale saja, belinya nyicil, apalagi F-35, belom lagi maintenance yang muahal tentunya, dan semua itu akan sangat bertambah berat pada anggaran kalau ada unit yang nyemplung ke samudra hindia, jadi, menurut saya, mending dana di fokuskan ke drone saja, lagipula, banyak perusahaan pengembangnya di dalam negeri, lagipula, banyak negara maju yang fokus ke drone sekarang, semisal turki/turkiye
@periskop
Ane dari kontraktor besar telekomunikasi baik sipil maupun militer tapi punya kerjaan sampingan atawa ngobyek sebagai co-sales
Almarhum sahabat ane orang TNI AD dgn tugas terakhir di Lemhannas
Dulu sewaktu program TDL Kartika beliau masih aktif di Balitbang TNI AD
Wafat tahun kemarin setahun purna tugas karena komplikasi diabetes
@periskop
Harga F-35B masih lebih murah daripada Rafale
Tapi tipikal negara kita timeline selalu molor
Kizilima maupun Akinci bakal difungsikan sebagai loyal wingman buat TFX
Anadolu akan ada kelanjutannya dgn ukuran lebih besar
@ayam jago, ooh, hmm emang situ becanda?, anggaran r&dnya saja itu 1000 tahun apbn kita, ngga mungkin murah, dan untuk khizielma sih memang ada kemungkinan untuk jadi loyal wingman, tapi tfx masih laaama untuk terbang perdana, jadi ya, mending sih drone aja dikembangin udah, malu sama iran, negara gurun drone battle proven, kita negara batu dan kayu jadi tanaman drone ucav mentok prototip
@Ayam jago: ane udah lama tau kabar itu kalo Indonesia ingin F-35. Masalahnya ada beberapa hal teknis yg kadang bisa menjadi pengganjal. Salah satunya beberapa anggota dewan dan menteri yg kurang setuju Indonesia beli alutsista dg cara nyicil 25 tahun. Kalo bayar nyicilnya sih kuat, yg gak mereka mau itu gak bakalan ada lagi kickback dimasa depan kalo semua alutsista diborong sekarang.
eh maksud ane beroperasi penuh ( sekitar tahun 2030)
@agato
Makanya ane bilang timeline bakalan molor
@periskop
Turk Navy punya 2 armada Black Sea Fleet & Mediterranean Sea Fleet. Medio 2010an sudah dikampanyekan sultan Ottoman wannabe tiap-tiap armada diisi 1 heli carrier & 1 light aircraft carrier
Kizilima, Akinci lebih sebagai ad interim. Jangka panjang Naval TFX
Turk punya roadmap & regulasi soal kemandirian pertahanan dari era Ataturk. Ganti kepemimpinan tak ganti kebijakan. Timeline jelas tidak asal instan dan sok ambisius macam negara kita tercinta