Turki Pilih Dua Perusahaan Korea Selatan untuk Pasok Mesin MBT Altay

Meski prototipe-nya sudah diluncurkan sejak tahun 2016, namun, proyek pengembangan Main Battle Tank (MBT) Altay mengalami penundaan pada tahun 2018. Pangkal musababnya adalah embargo dari Jerman yang dijatuhkan kepada Turki, sebagai akibat keterlibatan Negeri Ottoman dalam kancah Perang Saudara di Suriah.

Baca juga: Langsung Terjun di Medan Tempur Suriah, Turki Luncurkan MBT M60TM dengan PULAT Active Protection System

Sebagai informasi, MBT Altay dibangun dari basis MBT Korea Selatan, K2 Black Panther. Dan sesuai kesepakatan, BMC selaku kontraktor utama pengembangan Altay mendapatkan lisensi produksi K2 versi Turki dari Hyundai Rotem. 10 unit prototipe sejauh ini telah diproduksi dengan mengandalkan mesin MTU 1.500 hp buatan Jerman dan transmisi juga buatan perusahaan Jerman, Renk. Sejauh ini, uji coba mobilitas Altay telah mencapai 10.000 km dengan total test telah dilalui hingga 26.000 km.

Adanya kasus embargo tak lantas Turki berdiam diri, BMC lewat anak perusahaannya, BMC Power berusaha menjadi subkontraktor untuk mengembangkan mesin pengganti yang punya kekuatan sama, yaitu Batu V12 1.500 hp. Namun, ada kabar dari ajang Seoul International Aerospace & Defense Exhibition 2021 (ADEX 2021), bahwa telah ada kesepatakan antara BMC dengan dua perusahaan asal Korea Selatan, yakni Doosan dan S&T Dynamics, nantinya akan memasok kebutuhan mesin untuk MBT Altay.

Dikutip dari defenceturk.net (22/10/2021), seorang pejabat senior dari BMC mengatakan bahwa perusahaan menandatangani perjanjian dengan Doosan dan S&T Dynamics untuk memasok mesin dan mekanisme transmisi Altay. “Perjanjian ini adalah hasil dari pemahaman strategis antara perusahaan dan negara kami,” kata pejabat itu. Dengan rencana penggantian mesin, maka waktu uji coba MBT Altay akan memakan waktu yang tidak sedikit.

Sebagai proyek nasional, pengembangan MBT Altay melibatkan beberapa perusahaan ternama Turki, di antaranya Otokar (desain dan pengembangan prototipe), BMC (kontraktor utama dan penanggung jawab pengembangan), Aselsan (sub-systems dan fire control system), MKEK (main gun system – 120 mm smoothbore), Roketsan (armour package), Havelsan dan Hyundai Rotem (penyedia Transfer of Technology dan design assistance) dari Korea Selatan.

Rencananya, MBT Altay akan diserahkan kepada Angkatan Darat Turki pada tahun 2023. Total MBT ini akan diproduksi hingga 1.000 unit, dimana pengadaannya akan dibagi ke dalam empat gelombang, yang masing-masing gelombang terdiri dari 250 unit.

Baca juga: Raytheon TOW 2 – Rudal Anti Tank Perontok MBT Leopard 2A4 di Al Bab, Suriah

Sekilas tentang MBT Altay, bobot standar tank ini adalah 65 ton, punya panjang 7,3 meter, lebar 3,9 meter dan tinggi 2,6 meter. Seperti halnya MBT Leopard 2A4, kru pada MBT Altay terdiri dari empat personel – commander, gunner, loader dan driver. (Gilang Perdana)

8 Comments