Wow! Perancis Tawarkan 12 Unit Jet Tempur Rafale Bekas Pakai
|Bisa jadi Menteri Pertahanan Prabowo akan dibuat gamang mendengar kabar yang satu ini, pasalnya jika dihadapkan antara membeli jet tempur second-hand (bekas pakai) Eurofighter Typhoon dan Dassault Rafale, mana yang akan dipilih? Sejauh ini memang telah terjalin komunikasi dengan Kementerian Pertahanan Austria untuk pembicaraan pembelian 15 unit Typhoon. Namun, ada kabar bahwa Perancis juga ikut menawarkan Rafale bekas pakai.
Betapa tidak, sebelum opsi rencana akuisisi Typhoon Austria mengemuka, justru kabarnya Rafale-lah yang dipikat terlebih dahulu oleh Menhan Prabowo, khususnya saat lawatan ke Perancis pada Januari lalu. Mengutip sumber dari airrecognition.com (15/10/2020), disebutkan Chief of Staff of the French Armies, Jenderal François Lecointre pada 14 Oktober 2020 telah mengonfirmasi tawaran penjualan 12 unit Rafale bekas pakai AU Perancis kepada Kroasia.
Tawaran tersebut merespon kebutuhan AU Kroasia yang akan memensiunkan armada MiG-21Bis/UM. Meski ditawarkan ke Kroasia, ada kabar yang menyebut Yunani rupanya juga tertarik untuk membeli 12 unit Rafale second tersebut, itu di luar paket pembelian 18 unit Rafale yang prosesnya tengah berjalan saat ini.
“Saya belum tahu detailnya, dari skadron mana pesawat-pesawat yang akan dijual nantinya akan akan diambil,” kata Jenderal François Lecointre.
Jika akhirnya Kroasia memilih untuk membeli 12 Rafale bekas pakai Perancis. Maka itu akhirnya akan menjadi kemenangan tersendiri bagi tren penjualan jet tempur bekas pakai, pasalnya Kroasia kini juga tengah menimbang-nimbang tawaran dari AS dengan F-16 Viper dan dari Swedia dengan Gripen C/D. Menteri Pertahanan Kroasia Mario Banožić telah mengindikasikan bahwa pemenang tender akan diumumkan pada 12 Desember mendatang.

Meski belum ada indikasi Perancis menawarkan ke-12 Rafale kepada Indonesia, namun, bila melihat peluang adanya penjualan jet tempur idaman bekas pakai ini, mungkinkah nantinya menarik minat Indonesia? Kita tunggu perkembangan selanjutnya. (Gilang Perdana)
Bismillah kalo pesawat raffalle ini cocoknya buat pesawat latih tempur adv,dan patroli perbatasan negara coba TNI.AU dari tahun 2020 mengakuisisinya tapi buat latih tempur adv pilot pilot muda TNI.AU jadi ada kombinasinya selain typoon yang diakuisisi TNI.lebih baik perbanyak rudal rudal seperti brahmos 2,tzircon,kalibr m,buk,tor m.2 agar tidak mengandalkan hanya ke rudal rudal amerika yang sewaktu waktu bisa diembargo
Bismillah kalo pesawat raffalle ini cocoknya buat pesawat latih tempur adv,dan patroli perbatasan negara coba TNI.AU dari tahun 2020 mengakuisisinya tapi buat latih tempur adv pilot pilot muda TNI.AU jadi ada kombinasinya selain typoon yang diakuisisi TNI.lebih baik perbanyak rudal rudal seperti brahmos 2,tzircon,kalibr m,buk,tor m.2 agar tidak mengandalkan hanya ke rudal rudal amerika yang sewaktu waktu bisa diembargo
Saya malah punya keyakinan Rafale yang sangat diincar sama pilot tempur AU, karena para pilot tempur AU telah membuktikan dan merasakan sendiri ketangguhan dan kehebatan Jammer Rafale didalam melakukan operasi udara berkolaborasi dgn Sukoi dalam menghadapi jet tempur lawan yg lebih tangguh (“siluman”)
Liat speknya dulu, pespur bagus tapi ompong kaya punya mesir buat apa? Lagian mending menangin jagoan partai di pilkada drpd pusing2 mikirin alutsista ya wok?
Coba tawarin ke RI pasti di ambil rafale..gahar untuk hadapi si sengkek
Pak Menhan cuma mau Upgrade Herky Type H ke J semua, ngak perlu tambah Jet Tempur kan katanya kita ngak punya musuh, uang buat bikin jalan Tol dan Infratruktur aja semuanya Pak.
Kalo beli hanya sedikit, percuma.
Lebih baik akuisisi lebih banyak F16. Jika twit si aleman benar maka pinjaman luar negeri untuk akuisisi alutsista untuk 3 renstra yang usd 65 miliar itu bisa untuk beli lebih banyak F16 Viper, apache, kapal permukaan dan selam, sistem rudal, sistem surveilance dan sistem penindakan serta alutsista logistik. Kalo dibelikan F35 atau rafale hanya dapat sedikit.