Ukraina dan Polandia Punya Obsesi Bangun Sistem Hanud Jarak Sedang dari Rudal Artem R-27
|Jauh sebelum invasi Rusia ke Ukraina, rupanya Polandia dan Ukraina punya obsesi bersama untuk merancang sistem pertahanan udara jarak sedang – medium-range air defense system. Persisnya UkrOboronProm, kelompok industri pertahanan milik negara (Ukraina) menawarkan perusahaan Polandia WB Electronics untuk bersama-sama mengembangkan versi yang lebih baik dari sistem pertahanan udara yang diluncurkan di permukaan, dengan basis rudal eksisting R-27 produksi Artem,Ukraina.
Baca juga: Wuih, F-14 Tomcat Iran Dipasangi Rudal Buatan Rusia Vympel R-27
Yang menarik, R-27 adalah rudal udara ke udara jarak sedang yang legendaris sejak era Soviet. Pada bulan Maret 2017, Ukroboronprom State Concern mengusulkan kepada Kementerian Pertahanan Polandia untuk bekerja sama di bawah program sistem pertahanan udara yang dilaksanakan oleh PGZ Polandia bersama dengan konsorsium pertahanan Eropa, MBDA. Proyek ini kemudian diberi label sebagai nama R-27 ADS (Air Defense System).
Sistem rudal jarak menengah R-27 ADS akan digunakan untuk melindungi obyek vital, serta pasukan darat dari semua jenis pesawat, helikopter, rudal jelajah, senjata berpemandu, rudal udara-ke-permukaan dan rudal anti-kapal. Sistem pertahanan udara ini akan memiliki jangkauan hingga sekitar 30 km untuk rudal dengan inframerah homing (WICHER-ET), 25 km untuk versi dengan radar aktif (WICHER-EA) dan hampir 110 km untuk versi radar pasif (PEP WICHER).
Polandia diperkirakan akan membeli 19 baterai rudal hanud di bawah program Narew, dengan yang pertama dijadwalkan untuk memasuki layanan sebelum tahun 2022. Beberapa elemen sistem, termasuk radar udara, radar rudal, posisi menembak bergerak, pelacakan rudal dan sistem kontrol, dan sistem komando dan komunikasi akan dibuat di Polandia. Sistem pertahanan udara juga dapat dipasang pada truk Jelcz 662D yang diproduksi secara lokal. Massa total sasis (beban maksimum) adalah 14 ton. Sistem pertahanan udara jarak menengah yang baru akan memiliki model sistem peluncuran vertikal.
Secara umum, R-27 yang diproduksi Artem terdiri dari pilihan pemandu semi active radar seeker with command updates, infra red seeker dan passive guidance on radar and jammer. Bila diperdalam lagi, ada 6 tipe yang ditawarkan, mulai dari R-27ER1 dan R-27R1 (berpemandu radar semi aktif), R-27ET1 dan R-27T1 (berpemandu infra red), serta R-27EP1 dan R-27P1 (berpemandu radar pasif).
Panjang keenam tipe R-27 berbeda-beda, yang paling panjang adalah R-27ER1 (4,8 meter) dan paling pendek R-27T1 (3,8 meter). Begitu juga dengan bobotnya berlainan tiap tipe, yang paling berat adalah R-27ER1 (350 kg) dan paling ringan R-27T1 (245 kg). Jarak tembak maksimum terjauh adalah R-27EP1 (110 km) dan sebaliknya yang terpendek R-27T1 (50 km). Meski ada perbedaan dalam hal dimensi dan performa, namun semua tipe R-27 punya bobot hulu ledak yang sama (39 kg) dan dirancang untuk mengadapi sasaran udara yang bermanuver maksimum 8G.
Sebagai catatan, rudal R-27 yang digunakan TNI AU saat ini berasal dari Vympel NPO, biro perancangan dan industri persenjataan Rusia. (Gilang Perdana)