Trisula Air Defence System – Sistem Hanud Rudal ‘Cita Rasa’ Indonesia, Integrasikan Teknologi Turki dan Ceko
|Pameran pertahanan Indo Defence 2022 yang berlangsung awal November lalu, mencatatkan momen tersendiri dalam jagad sistem senjata artileri pertahanan udara (arhanud). Pasalnya lewat kesepakatan bersama Kementerian Pertahanan RI, dua vendor besar alutsista global berhasil ‘diikat’ untuk mengembangkan solusi arhanud yang dirancang khusus untuk kebutuhan Indonesia. Kedua vendor yang dimaksud adalah Roketsan dari Turki dan Excalibur Army dari Ceko.
Baca juga: Roketsan: Indonesia Jadi Pengguna Pertama Rudal Balistik Jarak Dekat Hipersonik “Khan”
Seperti dikutip dari savunmasanayist.com (6/12/2022), disebutkan bahwa solusi arhanud yang akan digarap oleh Roketsan dan Excalibur Army adalah Trisula Air Defense System. Sesuai label yang disematkan, sistem hanud Trisula dalam konsepnya menawarkan hanud berbasis rudal dalam tiga plaform, yakni rudal hanud jarak pendek, rudal hanud jarak sedang dan rudal hanud jarak jauh.
Bila dirinci, komponen Trisula Air Defence System terdiri dari Trisula-O Missile System (OMS), Trisula-O Weapon System (OWS), Trisula-U Missile System, dan Trisula-U Weapon System (UWS). Nama Trisula diberikan khusus untuk Indonesia, sementara nama asli dari sistem rudal hanud ini di Turki adalah Hisar (Benteng).

Oleh Turki, Hisar didasarkan pada desain rudal hanud jarak pendek (Hisar-A), rudal hanud jarak menengah (Hisar-O) dan rudal hanud jarak jauh (Hisar-U) yang dikembangkan oleh Roketsan dan Aselsan sejak 2007. Untuk rudalnya dikembangkan oleh Roketsan, sedangkan Aselsan bertanggung jawab untuk sebagian besar sensor dan elektronik.
Dengan racikan tiga jenis rudal hanud, maka kelak Indonesia akan memiliki sistem hanud yang rapat dan komplit untuk merespon segala jenis ancaman dari udara. Keluarga rudal Trisula nantinya digunakan untuk melindungi pangkalan militer, pelabuhan, dan fasilitas strategis lainnnya dari serangan pesawat tempur/serang, helikopter, drone bersenjata juga rudal udara ke darat serta rudal jelajah.

Untuk Trisula Air Defence System, Indonesia akan mengadopsi dua sistem, pertama untuk rudal hanud jarak menengah yang diberi nama Trisula-O Missile System dan rudal hanud jarak jauh dengan nama Trisula-U Missile System. Trisula-O (Hisar-O) dapat mengejar sasaran sejauh 25 km pada ketinggian maksimum 10.000 meter.
Sementara Trisula-U (Hisar-U) dapat menghancurkan sasaran udara di jarak 70 km. Status Hisar-U saat ini masih dalam prototipe, sementara Hisar-O telah memasuki layanan Angkatan Darat Turki pada Januari 2022 lalu.
Baca juga: Turki Uji Coba Peluncuran Siper, Rudal Hanud Jarak Jauh dengan Jarak Tembak 100 Km
Untuk peran Excalibur Army dalam Trisula Air Defence System adalah sebagai penyedia platform kendaraan peluncur, kendaraan radar, kendaraan komando pengendali dan kendaraan amunisi. Dari model yang diperlihatkan di Indo Defence 2022, platform kendaraan yang akan digunakan pada Trisula Air Defence System dari jenis heavy truck Tatra T815 8×8. Sementara di Turki, sistem rudal Hisar menggunakan truk Mercedes Benz Zetros. (Gilang Perdana)
Ternyata Indo Defence 2022 kmrin cukup banyak kejutan. Semoga proyek strategis ini terus berjalan tidak mentok hny “mock up” saja.
Rudalnya dari Turki
Peluncurnya dari Ceko
Radarnya dari Isr…
Yang paling penting kapan segera kating stil nya, kalau tak seperti yg sudah2 rudalnya terbang kemana kendaraannya dapat angkutan kemana dan systemnya entah ngobyek kemana, akhirnya wassalam…
Kalau terealisasi … Batalion Arhanud nya jangan disimpan di Pulau Jawa saja … mesti merata di Lima Pulau Terbesar secara berlapis …
@periskop
Sebagus apa serapan teknologi Turki, dalam pembelian produksi perdana selalu mengandung resiko…….improved CBG dan F-35 contohnya 🤷🏻
Dan jika benar radarnya menggunakan buatan Israel juga tetap mengandung resiko…..tidak bisa diintegrasikan dg sistim radar hanud existing alias dia jadi sistim yg standalone
Bukan karena tidak bisa secara teknologi…..tapi israelnya yg ga mau berbagi akses source code, sampai Amrik saja tidak dikasi akses spy bisa mengintegrasikan iron dome ke sistim radar hanud existing