Tingkatkan Daya Gempur SPH PzH 2000, Jerman Kirim COBRA Weapon Location Radar ke Ukraina

Guna meningkatkan akurasi pada self propelled howitzer (SPH) PzH 2000 155 mm yang dikirim Belanda ke Ukraina, Pemerintah Jerman dikabarkan akan mengirim COBRA (Counter Battery Radar) system. COBRA tak lain adalah weapon location radar (radar firefinder) mobile dengan teknologi Active Electronically Scanned Array (AESA) 3D yang difungsikan untuk mendeteksi asal arah lintasan dari serangan artileri lawan.

Baca juga: SPH PzH 2000 di Ukraina, Ranpur Sumbangan dari Belanda, Munisi dan Pelatihan dari Jerman

Seperti diwartakan sebelumnya, aset PzH 2000 milik Angkatan Darat Belanda akan dipindahkan ke Ukraina. Sementara Jerman akan menyumbangkan pasokan munisi dan pelatihan kepada personel militer Ukraina. Dari spesifikasi, radar COBRA mampu mendeteksi arah lintasan proyektil artileri dari jarak 100 km. Yang mampu dideteksi bukan saja proyektil artileri seperti howitzer, namun juga arah asal dari proyektil seperti mortir dan roket.

Dari jarak deteksi 100 km, COBRA mampu menemukan dan mengklasifikasikan hingga 40 baterai artileri lawan dalam tempo dua menit. COBRA juga dapat memantau pelanggaran gencatan senjata ketika ditempatkan dalam peran penjaga perdamaian.

Sistem COBRA ditempatkan pada satu kendaraan, dan dapat mencapai persyaratan penyebaran cepat dengan mobilitas tinggi. Algoritme perangkat lunak yang kuat secara otomatis mengkompensasi kemiringan medan (COBRA pitch and roll) dan menghitung setiap elevasi sinar pencarian untuk merayapi cakrawala radar sebelum transmisi dimulai.

Situs Bundeswehr mengatakan COBRA counter-artillery detection radar dianggap sebagai sistem penemuan lokasi senjata berbasis darat paling canggih di dunia, yang terdiri dari radar berkinerja tinggi, pemrosesan canggih, dan sistem komando, kontrol, dan komunikasi yang terintegrasi dan fleksibel. Desainnya mencakup pemrosesan digital tercanggih dengan solid-state phased array antenna yang terdiri dari beberapa ribu modul pengirim/penerima.

COBRA dikembangkan bersama oleh Thales, Airbus Defence and Space dan Lockheed Martin untuk Angkatan Bersenjata Jerman, Angkatan Darat Perancis, dan Angkatan Darat Inggris.

Baca juga: PussenArmed TNI AD Luncurkan Radar Firefinder Terbaru, Bisa Mendeteksi Arah Lintasan Proyektil dari Jarak 20 Km

Dikutip dari defence-blog.com, Ukraina awalnya meminta pasokan 40 sistem COBRA. Pada saat yang sama, hanya 3 hingga 5 sistem dari 19 stok Bundeswehr Jermab yang tersedia untuk dikirim ke Ukraina. (Gilang Perdana)

2 Comments