Thales dan Kongsberg Luncurkan StrikeMaster Coastal Defence System, Berharap Menang Tender dari Departemen Pertahanan Australia

Setelah beberapa bulan lalu diperlihatkan prototipenya, kini StrikeMaster, yakni varian rantis Bushmaster dengan peluncur rudal anti kapal NSM (Naval Strike Missile), telah resmi diluncurkan oleh Thales Australia dan Kongsberg Defence Australia dalam ajang Land Forces 2022 (4 – 6 Oktober) International Defence Exhibition di Brisbane.

Baca juga: Thales dan Kongsberg Hadirkan StrikeMaster – Varian Bushmaster dengan Peluncur Rudal Anti Kapal NSM

StikeMaster tak lain adalah land-based anti-ship missile launcher untuk rudal NSM. Baik Thales dan Kongsberg mengklaim bahwa StrikeMaster akan memberikan opsi bagi angkatan bersejata Australia dengan peningkatan kekuatan tempur yang dapat dikerahkan sejalan dengan strategi pertahanan Australia yang mengedepankan unsur mobilitas untuk menghadapi sasaran di laut dan darat.

StrikeMaster Costal Defence System mengadopsi sasis Bushmaster MR6 4×4, yang selama ini dikenal proven sebagai rantis dengan kemampuan Mine-Resistant Ambush Protected (MRAP) lewat desain V-Hull, yang dapat mengalihkan energi ledakan ranjau darat dan IED.

StrikeMaster adalah rantis Bushmaster yang dimodifikasi pada bagian belakangnya, dimana disiapkan dudukan untuk pemasangan peluncur twin pack untuk dua unit rudal NSM. Kemunculan desain StrikeMaster tentu atas suatu kebutuhan, yaitu untuk meraih tender dalam Land 4100 Phase 2 land based anti ship missile (ASM) requeriment yang dirilis Departemen Pertahanan Australia.

Kongsberg menyebut bahwa keuntungan utama dari sistem ini tidak hanya jangkauan serangan dan kemampuan otonom NSM, tetapi juga menawarkan fleksibilitas dalam hal transportasi dan logistik. Misalnya, mengingat ukurannya yang relatif kecil, StrikeMaster dapat dengan cepat dikerahkan ke tempat yang paling membutuhkan dengan pesawat angkut sekelas C-130 Hercules.

Baca juga: Dua Korvet Kedah Class AL Malaysia Akan Dipasangi Rudal Anti Kapal NSM

Untuk rudal NSM, mampu melesat dengan kecepatan high subsonic untuk menyerang sasaran sejauh 185 km. Pada fase terminal rudal ini melaju dengan moda sea skimming. Sebagai sistem pemandu, rudal ini mengandalkan kombinasi Inertial, GPS, terrain-reference navigation, imaging infrared homing dan target database. Rudal NSM punya bobot 410 kg, panjang 3,95 meter dan dapat membawa hulu ledak seberat 125 kg HE blast fragmentation. (Gilang Perdana)

2 Comments