Terungkap! Inilah Desain CN-235 220 Gunship dari PT Dirgantara Indonesia
Kilas balik ke Agustus 2018 , saat itu PT Dirgantara Indonesia (PT DI) membuat kejutan dengan kabar bahwa BUMN Strategis tersebut berencana untuk mengembangkan varian baru dari platform CN-235 220, dan seperti telah diketahui bahwa yang digadang PT DI adalah CN-235 220 Gunship. Tak sekedar rencana semata, jenis kanon pun sudah disiapkan untuk varian prototipe-nya yang akan dicoba pada akhir tahun ini.
Baca juga: Buat Kejutan! PT DI Kembangkan CN-235 220 Varian Gunship dengan Kanon 30mm
Meski sudah dibenarkan keberadaan proyek CN-235 220 Gunship, namun warganet hanya bisa menduga-duga saja seperti apa sosok Gunship buatan dalam negeri ini, maklum pihak PT DI belum merilis gambar desain dari pesawat untuk serang permukaan ini. Karena didapuk sebagai Gunship dengan kanon laras tunggal DEFA 553 kaliber 30 mm, publik pun menduga bahwa Gunship lansiran PT DI ini tidak akan jauh beda dengan AC-235 Gunship milik AU Yordania yang dilengkapi kanon GAU-23/ M230 kaliber 30 mm dan empat unit AGM-114 Hellfire pada stub wing-nya.
Nah, desain CN-235 220 Gunship saat ini sudah ada titik terang. Di Pameran Maritim dan Kedirgantaraan Internasional Langkawi atau Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition (LIMA) 2019 di Malaysia (26 – 30 Maret 2019), PT DI yang ikut berpartisipasi dengan membuka booth rupanya membawa serta pesawat model CN-235 220 Gunship. Meski bukan desain baku, setidaknya pecinta dunia alutsista di Tanah Air dapat terpuasakan sedikit dahaga akan sosok Gunship dengan twin engine ini.
Dikutip dari siaran pers PT DI (25/3), disebut bila CN-235 220 Gunship menggunakan mesin turboprop General Electric CT7-9C3. CN-235 Gunship juga akan dilengkapi dengan sistem persenjataan lain, seperti pemasangan gantungan senjata di rumah roda (sponson undercarriage).
PT DI menyebutkan bahwa pengembangan pesawat CN-235 Gunship berdasarkan kebutuhan pasar, yang akan digunakan sebagai pesawat dukungan tembakan bagi pasukan darat, Combat SAR, pengawasan laut, maupun patroli garis perbatasan. Adapun beberapa negara yang dijadikan sebagai potential costumer, seperti Filipina, Pakistan, United Arab Emirates, Qatar dan Senegal.
Bila kita breakdown dari visual yang terdapat pada pesawat model, nampak jelas kanon DEFA 553 eks A-4E Skyhawk disematkan di area pintu bagian belakang (sebelah kiri body). Tak jauh dari moncong laras kanon juga disertakan kaca gelembung (bubble window), yang menyiratkan ada tugas pesawat ini sebagai pengawas laut dan Combat SAR. Agak ke belakang, di bagian ekor nampak telah terpasang antena ESM (Electronic Support Measure) dan chaff/flare dispenser. Antena ESM juga terdapat di bagian atas kokpit, mengingatkan posisi antena ESM pada CN-235 MPA “Hidung Pinokio” yang saat ini dioperasikan Skadron Udara 5 TNI AU.
Seperti halnya CN-235 220 MPA pesanan Puspenerbal TNI AL, pesawat ini juga dilenglapi perangkat FLIR (Forward Looking Infrared) pada bagian bawah hidung. Termasuk ada pula radar intai permukaan dengan belly dome di bawah fuselage. Seperti juga AC-235 kepunyaan Yordania, Gunship PT DI juga dilengkapi stub wing. Pada model yang ditampilkan di LIMA 2019, nampak jelas arsenal pada stub wing adalah peluncur roket FFAR (Fin Folding Aerial Rocket) dan torpedo. Stub wing posisinya ada di sisi kanan dan kiri fuselage.
Torpedo ternyata tak hanya di stub wing, di sepasang sayap utama terlihat juga disematkan torpedo dan sesuatu yang mungkin depth charge (bom laut) pada hard point. Melihat dari konfigurasi senjata pada sayap, mestinya tempat torpedo dapat pula digunakan untuk posisi rudal anti kapal.
Baca juga: Mengenal DEFA 550 30mm, Bakal Jadi Senjata Andalan di CN-235 220 Gunship
Dari kesemuanya, label yang tercantum pada pesawat model CN-235 220 Gunship adalah “Versatile Platform Aircraft.” Tentu kita semua berharap, agar kelak prototipe pesawat ini dapat diwjudkan dan lulus uji coba dan sertifikasi kedepannya.
Di LIMA 2019, PT DI juga akan memperlihatkan CN-235 220 “asli,” tapi kali ini tidak dibawa dari Indonesia, melainkan menggunakan pesawat CN-235 milik AU Malaysia (TUDM) produksi PT DI. (Haryo Adjie)
Warthog versi Indonesia
berharap ada CN-235 type khusus untuk peperangan elektronika ,
pasti mantap tu
Bukannya AC-235 light gunship udah ada ya kalo untuk pengembangan kayanya KFX/IFX lebih prioritas dari AC-235 soalnya sekarang mau diadakanlagi pengiriman karyawan ke korea
Gak mungkinlah sayap cn-235 gunship kuat dimuati torpedo, apalagi rudal anti kapal……………………………..kata @ayam jago 🙆🙆🙆
Mungkin,terutama milik turki yg dipasang 2 hard point di wing untuk dipasangi bom dan torpedo ringan
Mantap itu kalo dilengkapi dengan Rudal Sarmat (Saru Mati) atau rudal VSM-2000 Brendol berhulu ledak nuklir 100 juta Giga Ton…
Senjata sekelas gun ship hanya 1 unit kaliber 30mm satu laras kurang greget…. kenapa tidak di pakai dua laras atau tiga laras sekalian seperti heli mil35… dan disetiap jendela disematkan gutling gun enam laras… dan dibawah dek pesawat dibuat lubang palka untuk menjatuhkan grenat banyak seolah2 seperti hujan granat kayak su34…. dan paling utama dan dispenser flare…. sebagai jaga2 jika dari darat balas tembakan pakai rudal anti pesawat jarak dekat gitu…
ga kuat airframe nya bos ku
Ini fungsinya hanya sebagai pesawat bantu serang ringan,paling memungkinkan senjata yg terpasang gun ship dan flare seperti di film olympus has fallen,karena pesawat ini sejatinya pesawat patroli maritim dan angkut ringan.Kalau ada illegal fishing tanpa harus menunggu kapal teman datang pesawat ini bisa menindak sendirian dan mencegah kapal illegal fishing kabur ke perbatasan
Kenapa g kaya AC 130 3 cannon 30mm 40mm 105mm lbh enak itu kl pake atgm hell fire amunisi terbatas. Itu bagus d pakai buat matiin tu opm make 30mm pengem liat ky gmn efeknya kalo kena kepala tu opm
Airframenya g kuat cukk payload cuma 6 ton sementara AC-235 itu bisa dibilang maksa walopun udah diproduksi oleh ATK & KADDB
sabar mass,
munhkin dia minta A400 m buat dijadiin MPA + Gunship.
biar bisa masang 155mm, 105 mm, sama 40mm
plus bawa AShaM sama Tolpedo
wkwkwkwk
Sing sabar mas. Pendahulu saya ini hbs main ps4 sambil ngopi yg game nya bwt sendiri. Di game nya heli bell aja kuat di pasangi thaad, s-500 sama torpedo kelas berat plus canin howitzer 155. Mantaff kan game nya.