Buat Kejutan! PT DI Kembangkan CN-235 220 Varian Gunship dengan Kanon 30mm
|BUMN Strategis, PT Dirgantara Indonesia (PT DI) kembali membuat kejutan pada produk eksistingnya. Bukan tentang pesawat angkut medium NC-295, melainkan pada sosok CN-235 220. Setelah beberapa unit terbaru diserahkan dalam varian MPA (Maritime Patrol Aircraft) untuk kebutuhan TNI AU dan TNI AL, kini justru ada kabar yang membetot perhatian jagad alutsista nasional, yakni PT DI tengah mengembangkan CN-235 220 dalam varian Gunship.
Baca juga: AC-235 Gunship – Sang Penggebuk Berbasis Pesawat Angkut Sedang
Kabar tersebut bukan sebatas isu, dilansir dari Janes.com (28/8/2018), sudah didapatkan konfirmasi perihal tersebut dari PT DI. Bahkan Indomiliter.com telah mendapatkan penjelasan dari Humas PT DI Kerry Apriawan. “Kabar tersebut memang benar, namun belum bisa disebutkan CN-235 dari mana yang akan dijadikan Gunship. Kemudian untuk terbang perdananya nanti belum dapat dipastikan waktunya,” ujar Kerry kepada Indomiliter.com.
Namun CN-235 220 yang akan ‘disulap’ menjadi Gunship kabarnya tak akan jauh-jauh, yang jelas memang CN-235 220 pesanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang sudah ada di hanggar PT DI, tapi belum diketahui persis end user-nya, apakah untuk TNI AU atau TNI AL. Disebutkan saat ini PT DI tengah menggarap varian Gunship untuk target penerbangan perdana pada tahun 2019. Boleh dikata, yang sedang digarap adalah produk demo, yang nantinya varian Gunship tersebut akan ditawarkan kepada negara-negara di kawasan Timur Tengah, Afrika dan Asia Tenggara.
Uniknya, CN-235 220 Gunship PT DI nantinya akan mencomot kanon laras tunggal DEFA 553 kaliber 30 mm. Kanon tersebut nantinya akan dipasang sebagai senjata di bagian belakang pesawat. DEFA 553 yang dipasang bukan kanon baru, lantaran merupakan bekas kanon internal pada jet tempur A-4E Skyhawk TNI AU yang telah pensiun.
DEFA 553 dapat memuntahkan proyektil dengan kecepatan 810 meter per detik. Sementara kecepatan tembaknya mencapai 1.200 munisi per menit, ideal untuk menggasak sasaran di udara dan permukaan. Nantinya kanon DEFA akan diintegrasikan dengan perangkat elektronik optic (optronic) dan laser designator. Namun lebih jauh, PT DI belum memutuskan vendor yang akan digunakan nantinya.
Sebagai perbandingan, AC-235 Gunship yang saat ini digunakan AU Yordania mengadopsi kanon kanon GAU-23/ M230, yang juga berada di kaliber 30 mm.
Karena menggunakan stock CN-235 220 yang sudah ada, maka dipastikan CN-235 Gunship PT DI pada sayapnya nanti sudah menggunakan wingtip. Secara desain lebih modern dari AC-235 Gunship Yordania. Mesin pun disebut-sebut akan ditingkatkan, bila standarnya memakai General Electric (GE) CT7-7 turboprop, maka varian Gunship PT DI nantinya akan menggunakan (GE) CT7-9 turboprop yang lebih modern dan bertenaga.
Baca juga: Ketimbang ‘Mimpi’ Rudal Anti Kapal, CN-235 MPA Lebih Realistis Dipasangi Roket FFAR
Lain dari itu semua, Gunship yang akan menjadi pertama buatan Dalam Negeri ini masih misterius, pasalnya belum diketahui sistem sensor apa saja yang akan dibenamkan. Untuk menandingi AC-235 Gunship yang dirilis oleh Spanyol, maka idealnya CN-235 Gunship PT DI juga harus mampu meluncurkan rudal udara ke permukaan atau rudal anti tank. Seperti AC-235 Gunship Yordania yang dapat membawa empat unit AGM-114 Hellfire pada stub wing-nya. (Haryo Adjie)
Dipasang meriam 76 atau 105mm kuat gk yaa?? Jdi kyk ac 130 gunship amrik cma versi mininya
ivan punya ide, bagaimana jika meriamnya dipasangi robotic arm, sehingga bisa berputar 90* dan -90* ….. dan bergerak bebas 360*……..