Update Drone KamikazeKlik di Atas

Terpukau Pada Reputasi Tempur, Inggris Kepincut Drone Turki Bayraktar TB2

Atas pengaruh dari lobi Armenia, pada Januari 2021, Inggris memutuskan untuk mengembargo komponen drone tempur (UCAV) Bayraktar TB2 yang akan dikirim ke Turki. Perusahaan asal Inggris, Andair Ltd sebelumnya menjadi pemasok sistem bahan bakar untuk Bayraktar TB2.

Baca juga: Setelah Diembargo Kanada, Drone Turki Bayraktar TB2 Kini Kena Embargo Komponen dari Inggris

Andair yang merupakan perusahaan kedirgantaraan Inggris, mengatakan pihaknya menangguhkan pengiriman suku Bayraktar TB2. Langkah Andair itu diputuskan setelah menerima keluhan dari Kedutaan Besar Armenia di London.

Namun ibarat pepatah, anjing menggonggong kafilah berlalu, Baykar Makinan (Defence) sebagai manufaktur Bayraktar TB2 tetap maju terus dalam produksi dan pengembangan TB2. Alih-alih terpukul akibat embargo, justru debut Bayrakar TB2 kian gemilang di laga Suriah dan yang terbaru dioperasikan Ukraina dalam konflik di Donbas. Malahan, sebelum diembargo Inggris, Kanada sudah lebih dulu mengembargo Turki untuk memasok mesin Rotax untuk TB2.

Fakta yang terjadi justru pesanan Bayraktar TB2 meroket dan laris manis digunakan 9 negara, termasuk akan dioperasikan oleh Polandia pada tahun 2022. Sebagai informasi, Polandia menjadi pasar ekspor perdana Bayraktar TB2 untuk negara NATO. Dan ada kabar yang mengejutkan, bahwa Inggris rupanya ikut kepincut pada Bayraktar TB2.

Meski tertarik pada TB2, belum ada kabar bahwa yang mengindikasikan Inggris bakal membeli drone yang dikenal sebagai “Pantsir Killer” ini. Dikutip dari oryxspioenkop.com (1/12/2021), Menteri Perindustrian dan Teknologi Turki Mustafa Varank mengungkapkan, bahwa Inggris sangat tertarik dengan UCAV Turki. “Sekarang mereka harus memutuskan. Kami telah mempresentasikan dengan opsi kami. Mereka saat ini serius mempertimbangkan opsi ini,” ujar Mustafa Varank. Semisal Inggris benar-benar mengakuisisi Bayraktar TB2, maka akan menjadi sejarah untuk pertama kalinya Inggris mengimpor alutsista dari Turki.

Ketertarikan Inggris pada Bayraktar TB2 bukan pertama kalinya disuarakan. Selama webinar yang diselenggarakan oleh Royal United Services Institute (RUSI) pada Desember 2020, Menteri Pertahanan Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace menyatakan, bahwa Bayraktar TB2 memiliki kemampuan untuk menghadirkan “tantangan nyata bagi musuh, lantaran sukses atas penghancuran ratusan kendaraan lapis baja, sampai sistem pertahanan udara di Suriah, Libya, dan di tempat lain.”

Baca juga: Menlu Turki: Setelah Dibeli dan Dioperasikan, Jangan Sebut Bayraktar TB2 Sebagai “Drone Turki”

Untuk drone serang di kelas MALE (Medium Altitude Long Endurance), militer Inggris kini bertumpu pada Watchkeeper WK450 dan MQ-9A Reaper. Nah, mungkinkah kelak Inggris mengakuisisi TB2 dari negara NATO yang kerap mbalelo ini? (Gilang Perdana)

12 Comments