Update Drone KamikazeKlik di Atas

Targetkan MBT Rusia, Ukraina Operasikan Ratel-S, UGV Kamikaze dengan Hulu Ledak Ranjau Anti Tank

Ketika pasukan khusus Rusia mulai mengerahkan robot atau Unmanned Ground Vehicle (UGV) Hedgehog pada peperangan yang brutal dari parit ke parit, maka kubu Ukraina pun tak tinggal diam, dikabarkan telah meluncur UGV yang juga beroda ban, yakni Ratel-S (Honey Badger). Meski sama-sama berpenggerak 4×4 dan berukuran mini, namun tupoksi Ratel-S lebih ditekankan sebagai UGV kamikaze.

Baca juga: Ladeni Perang Brutal di Parit, Pasukan Khusus Rusia Kerahkan Robot UGV Hedgehog

Persisnya Ratel-S dirancang sebagai UGV kamikaze yang menargetkan kendaraan tempu berat, seperti Main Battle Tank. Punya dimensi mini, tentu Ratel-S melakukan serangan dengan teknik khusus. Dikutip dari armyrecognition.com, disebut bahwa Ratel-S dengan membawa hulu ledak akan menyasar bagian bawah lambung tank lawan.

Masih dari sumber yang sama, ground-based kamikaze drone ini telah menyelesaikan pengujian dan kini mulai diproduksi massal. Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Perdana Menteri Ukraina Mikhail Fedorov, yang bertanggung jawab atas pengembangan berbagai teknologi militer.

Ratel-S telah memasuki layanan operasional pasukan Ukraina dan telah terlihat di satu atau dua pertempuran sengit dengan pihak Rusia. Kabarnya, hal ini juga telah dikonfirmasi oleh unit militer Rusia. Dengan tenaga baterai, Ratel-S mampu beroperasi hingga 2 jam tanpa mengisi ulang baterai sampai jarak 6 km.

Bicara kecepatan, Ratel-S dapat mencapai kecepatan 24 km per jam di jalan mulus. Sementara penggunaan di medan yang kasar maka kecepatannya akan jauh lebih rendah.

Fedorov menyatakan bahwa Ratel-S murni dikembangkan oleh Ukraina. Dalam pertempuran, Ratel-S membawa hulu ledak seperti ranjau anti tank atau modul tempur. Berkat teknologi ini, operator dari tempat yang aman dapat meledakkan tank atau basis pertahanan lawan.

Awal pengujian Ratel-S dilaporkan pada bulan Mei lalu. Pada saat pengujian, drone kamikaze ini sukses membawa papyload berupa ranjau anti-tank jenis TM-62 . Selama pengujian, drone memindahkan dua ranjau TM-62 sekaligus.

Baca juga: Imbangi UGV Rusia, Ukraina Kerahkan UGV Ironclad Serbabisa dengan Sasis Artikulasi di Medan Tempur

Namun, para pengamat meragukan jarak sumbu roda akan memungkinkan Ratel-S dapat digunakan di musim dingin atau cuaca buruk. Di sisi lain, bila menggunakan UGV roda rantai, selain biayanya lebih mahal, juga tidak memberikan kecepatan tinggi serta lebih sulit untuk diproduksi. (Bayu Pamungkas)