Imbangi UGV Rusia, Ukraina Kerahkan UGV Ironclad Serbabisa dengan Sasis Artikulasi di Medan Tempur
|Menteri Transformasi Digital Ukraina, Mykhailo Fedorov, mengungkapkan negaranya tengah melakukan uji coba lapangan terhadap kendaraan darat tak berawak – Unmanned Ground Vehicle (UGV) Ironclad. UGV ini dilengkapi sasis artikulasi 4X4 sebagai salah satu keunggulan, membuatnya dapat dengan mudah menerabas berbagai medan sulit. Bila tak ada aral melintang, UGV Ironclad akan dikerahkan ke medan tempur melawan Rusia, yang notabene sudah lebih dahulu mengerahkan UGV dengan beragam konfigurasi dan fungsi.
Baca juga: Ladeni Perang Brutal di Parit, Pasukan Khusus Rusia Kerahkan Robot UGV Hedgehog
UGV Ironclad memiliki bobot kosong 1.800 kg, dan kapasitas angkut 400 kg, dengan sebagian dari kapasitas ini dialokasikan untuk modul tempur dari platform Shablya M2, yang dilengkapi kamera pencitraan termal untuk meningkatkan kesadaran situasional.
Berbekal konfigurasi sistem gerak 4X4, UGV Ironclad dapat mencapai kecepatan tertinggi 20 km per jam di jalan mulus dan 10 km per jam di jalan berbatu. Ironclad dapat dikendalikan secara jarak jauh maksimum 5 km, memungkinkan pasukan khusus memanfaatnya untuk membersihkan garis depan dari musuh ataupun misi pengintaian.
Ground clearance UGV Ironclad mencapai 40 cm, mampu menyelam di genangan air sampai kedalaman 40 cm, dan melahap medan parit sedalam 50 cm. Dari segi dimensi, UGV memiliki panjang 2,8 m, lebar 1,85 m, dan tinggi 1,46 m. Dengan perpaduan dimensi dan spek di atas, UGV Ironclad diklaim dapat beroperasi di berbagai medan, seperti reruntuhan bangunan, kawasan hutan, ladang ranjau, sampai jaringan parit besar.
Dari sisi pertahanan, UGV Ironclad ditamengi lapis baja sebagai karapas yang dapat melindungi berondongan peluru berkaliber kecil sampai besar mencapai 7,65×54 mm. Ini kemudian dilengkapi dengan modul tempur Shablya M2, yang memiliki berat 180 kg (tanpa senjata dan amunisi), panjang 1,22 m, lebar 0,83 m, dan tinggi 0,51 m. Modul dapat berputar 360°, dengan jangkauan deteksi objek 5 km dan jangkauan deteksi manusia 1,8 km.
Masalah dapur pacu, UGV Ironclad didukung generator diesel yang menggerakkan motor listrik di masing-masing roda selama 4 jam dalam mode hybrid dan 10 jam tanpa muatan apapun dengan jangkauan maksimum mencapai 130 km. Karenanya, UGV Ironclad, yang dikembangkan sejak tahun 2018, sangat ideal untuk berbagai operasi, seperti operasi pengintaian, surveillance, sampai akuisisi target.
Di medan perang Rusia vs Ukraina yang sedang berlangsung, UGV atau disebut juga Robotic Combat Vehicles (RCV) Ironclad bukan tak mungkin akan berhadapan dengan UGV lainnya milik Rusia yang telah lebih dahulu dikerahkan, seperti Marker UGV penghancur MBT, UGV Hedgedog dalam perang di parit, sampai UGV Zubilo 4X4.
Meski dipandang sebelah mata, Ukraina telah mengalami lompatan teknologi cukup signifikan dalam pengembangan UGV, termasuk juga Unmanned Surface Vehicles (USV) atau drone laut dan Unmanned Aircraft Vehicles (UAV) atau drone udara.
Ukraina, melalui Menteri Mykhailo Fedorov, mengklaim telah terjadi peningkatan kapasitas produksi sampai 100 kali lipat dari 2022 ke 2023. Tak heran perusahaan pengembang drone tempur pun melonjak drastis, dari hanya tujuh menjadi 80 perusahaan.
Baca juga: Sambut MBT Abrams dan Leopard di Ukraina, Rusia Siapkan Robot “Penghancur Tank” Marker UGV
Drone-drone buatan Ukraina terkenal dengan harganya yang cukup murah namun berkualitas. Beberapa model drone bahkan ada yang dijual seharga US$500. Kendati begitu negara pecahan Uni Soviet itu juga memproduksi drone canggih dengan harga yang juga kompetitif namun efektif dalam melumpuhkan berbagai target di medan tempur sungguhan, seperti target kapal selam Rusia baru-baru ini di Sevastopol atau penghancuran empat pesawat angkut Ilyushin Il-76MD di lapangan terbang militer Pskov, Rusia. (Alp)