Tanpa ToT, Bangladesh Telah Terima Tuntas Lima Unit Super Hercules

Kemandirian industri pertahanan di Dalam Negeri erat kaitannya dengan transfer of technology (ToT), apalagi bila yang dibicarakan adalah pengadaan alutsista strategis. Namun, dibalik sisi positif ToT, kadang rencana akuisisi suatu alutsista menjadi begitu lama dengan negosiasi yang alot. Dimana guna mendapatkan ToT dari OEM (Original Equipment Manufacture), pembelian barang harus dalam kategori baru alias gress, yang pastinya butuh anggaran tak kecil. Dalam perspektif pengadaan pesawat angkut, rupanya ada kesamaan kebutuhan antara Indonesia dan Bangladesh.

Baca juga: Indonesia Bakal Beli 5 Unit C-130J Super Hercules, Pilihan ada di Varian Short atau Long Body

Ya, persisnya Indonesia dan Bangladesh sama-sama merupakan pengguna keluarga C-130 Hercules, dimana kedua negara juga sama-sama memproyeksikan pengadaan lima unit C-130J Super Hercules. Namun, bedanya, bila Indonesia masih dalam status menunggu kontrak pengadaan, maka Bangladesh sudah lebih duluan menggunakan Super Hercules. Hampir mirip dengan pengadaan C-130H Hercules TNI AU yang berasal dari bekas pakai AU Australia (RAAF), demikian pula Super Hercules milik Bangladesh. Persisnya AU Bangladesh telah mengakuisisi lima unit C-130J Super Hercules bekas pakai AU Inggris (RAF).

Unit kelima, alias pesanan terakhir C-130J Super Hercules eks AU Inggris, telah diterima Bangladesh pada 3 Februari 2020. Sementara unit pertama Super Hercules diterima Bangladesh pada 25 Agustus 2019. Pengadaan Super Hercules eks RAF didatangkan atas kesepatakan Government to Government yang disepakati Kementerian Pertahanan Inggris dan Pemerintah Bangladesh pada 12 Juli 2018. Tidak disebutkan berapa nilai kesepakatan pembelian ini.

Proses pengiriman armada Super Hercules ke Bangladesh dibagi ke dalam dua gelombang kedatangan, gelombang pertama dua unit pesawat dan gelombang kedua dengan tiga unit pesawat.

Persisnya varian Super Hercules yang diterima Bangladesh adalah C-130J Mk5 yang merupakan short bodied. C-130J Mk5 punya panjang bodi 28,77 meter dan mampu terbang sejauh 5.078 km. Varian ini juga dapat dilengkapi fasilitas Inflight-refuelling probes untuk pengisian bahan bakar di udara. Umumnya armada C-130J Mk5 mulai diterima Inggris pada tahun 1999, selain versi short bodied, ada pula varian C-130J Mk4 yang merupakan long bodied.

C-130J Mk5 ditenagai mesin turboprop buatan Inggris, yaitu empat RollsRoyce AE2100D3 dengan kekuatan 4.700 shp dan punya kecepatan jelajah 593 km per jam. Sebagai varian tercanggih dari keluarga Hercules, C-130J Mk5 sudah hadir dengan kokpit full digital dan dukungan night-vision goggles (NVG).

Baca juga: NP2000 Propeller – Upgrade C-130H Hercules β€˜Serasa’ Airbus A400M Atlas

Pada tahun 2018 silam, Inggris menyatakan akan menjual 10 unit stok Super Hercules-nya, dimana AU Inggris akan lebih mengoptimalkan Airbus A400M Atlas yang punya payload lebih besar. Sejak awal rupanya Perancis tertarik dengan tawaran Inggris, utamanya untuk mendukung pergerakan pasukan di Afrika Utara, namun belakangan Perancis membatalkan rencana itu, setelah penawaran dari Inggris dikabarkan terlalu tinggi. (Gilang Perdana)

10 Comments