NP2000 Propeller – Upgrade C-130H Hercules ‘Serasa’ Airbus A400M Atlas

Bagi mata awam, cara paling mudah untuk membedakan C-130 Hercules (lama) dengan generasi Hercules baru, yaitu C-130J Super Hercules adalah dari tampilan empat mesinnya. Yaitu Hercules lama masih menggunakan mesin propeller dengan empat bilah baling-baling pada tiap mesinnya. Sementara, Super Hercules mengadopsi mesin propeller dengan enam bilah baling-baling. Lain dari, sejatinya banyak elemen yang membedakan antara Hercules lama dan Super Hercules, terutama avionik Super Hercules serba digital, sebaliknya Hercules lama masih dominan di sistem analog.

Baca juga: Indonesia Bakal Beli 5 Unit C-130J Super Hercules, Pilihan ada di Varian Short atau Long Body

Meski sampai saat ini belum terealisasi, namun TNI AU telah memutuskan pengadaan C-130J Super Hercules untuk memperkuat armada skadron udara angkut berat. Sampai saat ini, dari puluhan armada Hercules TNI AU, yang bisa dibilang lebih ‘baru’ adalah varian C-130H, baik yang berasal dari pengadaan pada awal dekade 80-an, maupun C-130H hasil hibah dan pembelian dari bekas pakai AU Australia.

Dan tanpa mengesampingkan rencana akuisisi 5 unit C-130J Super Hercules, idealnya armada C-130H TNI AU yang usianya kini telah lebih dari 40 tahun, dapat dilakukan upgrade yang signifikan. Rupanya upgrade pada C-130H bukan melulu untuk negara berkocek pas-pasan, negara asal Hercules pun, Amerika Serikat rupanya telah melakukan upgrade pada armada C-130H.

Salah saru program upgrade C-130H yang cukup menarik perhatian adalah yang dilakukan Collins Aerospace – UTC Aerospace Systems, perusahaan asal AS ini menawarkan penggantian bilah propeller C-130H, yang awalnya empat bilah baling-baling, diganti menjadi delapan bilah baling-baling, sehingga C-130H punya tampilan baling-baling mirip dengan Airbus A400M Atlas.

Selain dari segi tampilan lebih modern, solusi yang disebut sebagai NP2000 ini juga menawarkan beragam kinerja yang lebih baik tanpa harus mengganti mesin, seperti berkurangnya getaran dan kebisingan pada mesin, bahkan NP2000 juga menawarkan peningkatan daya dorong pada mesin pesawat. Dalam siaran pers, pihak UTC Aerospace Systems menyebut bahwa solusinya juga dapat memberikan penghematan bahan bakar, tentu yang satu ini juga akan bergantung pada kondisi dan misi yang dijalankan oleh Hercules.

C-130J varian standar (short body) Super Hercules AU AS.

Dalam hal perawatan, operator dapat melepas hanya salah satu baling-baling saja, tanpa melepas keseluruhan sistem baling-baling, seperti pada Hercules lama. Hal ini dipercaya dapat mengurangi waktu perawatan, dan yang lebih penting bagi angkatan udara adalah availability pesawat dapat ditingkatkan untuk menunjang operasi.

NP2000 menggabungkan lebih banyak teknologi kelistrikan cerdas, termasuk sistem kontrol elektronik digital yang meningkatkan kecepatan kendali an sinkronisasi baling-baling. Untuk saat ini, NP2000 telah berhasil dipasang pada C-130H milik Air National Guard 153rd Airlift Wing yang berbasis di Cheyenne, Wyoming.

Baca juga: Shaanxi Y-9 – Upaya Cina Tandingi Keperkasaan C-130J Super Hercules

Tak hanya memasarkan solusinya untuk C-130H, NP2000 juga kini telah terpasang di beberapa unit pesawat intai Northrop Grumman E-2 Hawkeye. Kedepan, NP2000 juga akan diuji pemasangan pada pesawat intai maritim legendaris Lockheed Martin P-3 Orion. (Bayu Pamungkas)

14 Comments