Tank Amfibi PT-76M Rusia, Tampil Lebih Modern Tapi Tak Panjang Umur

Label “PT-76M” identik sebagai varian tank amfibi PT-76 milik Korps Marinir TNI AL yang telah dimodifikasi pada tahun 1990. Namun, tahukah Anda, bahwa jauh sebelum ada label PT-76M pada PT-76 Indonesia, maka pada akhir dekade 50-an, sejatinya Rusia sudah lebih dulu ‘menerbitkan’ label PT-76M.

Baca juga: Kinerja Terjaga, Sejumlah Tank Amfibi PT-76M Korps Marinir Mendapatkan Rekondisi

Bedanya, bila PT-76M yang sampai saat ini masih dioperasikan Korps Marinir, merupakan produk dari retrofit yang sukses diluncurkan, sementara berbeda dengan PT-76M lansiran Rusia. Dari beberapa literasi, disebutkan PT-76M hanya mentok sampai pembuatan prototipe. Meski begitu, PT-76M yang dikembangkan oleh Design Bureau of the Stalingrad Tractor Plant, menarik untuk dicermati, terutama bila dilihat dari aspek desain yang terlihat modern pada zamannya.

Persisnya, PT-76M hanya dibuat satu unit oleh Design Bureau of the Stalingrad Tractor Plant. PT-76M dirancang pada tahun 1959 untuk kebutuhan Korps Marinir Rusia. Berbeda dengan PT-76 standar, PT-76M menampilkan sisi bodi yang lebih cembung, yaitu dengan penambahan convex yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengapung dan berenang dari ranpur yang berbobot 15 ton tersebut.

Tidak itu saja, letak pembeda PT-76M Rusia ada pada bagian lambung depan, yang jika diperhatikan punya bentuk agak streamline, mirip dengan bentuk bagian depan perahu. Malahan, bagian depan PT-76M terlihat mirip dengan ranpur LAV-25 8×8 yang kondang digunakan Marinir AS.

Dari dapur pacu, rupanya PT-76M juga mendapatkan peningkatan kemampuan, dari yang awalnya menggunakan mesin bertenaga 240 hp, ditingkatkan menggunakan mesin bertenaga 300 hp. Kapasitas tangki bahan bakar juga ditingkatkan, hingga dapat membawa 500 liter solar. Meski tak dijelaskan secara detail, PT-76 Rusia ini sudah dilengkapi perangkat navigasi dan perangkat penglihatan malam (night sight).

Untuk elemen persenjataan, PT-76M tidak mengalami perubahan dibandingkan PT-76 varian standar. PT-76 varian standar dipersenjatai dengan 2 jenis senjata, yaitu sepucuk meriam berkecepatan rendah jenis D-56TM kaliber 76,2 mm dan sepucuk senapan mesin koaksial jenis SG-43 kaliber 7,62 mm. Meriam D-56TM memiliki panjang laras 3,3 meter dan mampu menembak beruntun sebanyak 40 kali dengan kecepatan antara 8 hingga 15 tembakan per menit serta memiliki daya jangkau tembakan hingga 4 km.

Baca juga: PT-76 MLRS – Prototipe Tank MLRS Amfibi Marinir yang Terlupakan

Sayangnya, PT-76M yang diberi kode Object 907, nasibnya tidak berumur panjang. Kabarnya PT-76M gagal dalam pengujian dan pengembangannya dihentikan, lantaran dianggap tidak memiliki keunggulan yang siginifikan bila dibandingkan PT-76 varian standar. Saat ini, PT-76M masih dapat dilihat sebagai koleksi di Museum Tank Kubinka. (Haryo Adjie)

9 Comments