Update Drone KamikazeKlik di Atas

Tangkal Serangan Drone di Arab Saudi, Washington Kirim Phaser High Power Microwave Counter Drone

Rangkaian serangan drone ke fasilitas kilang minyak Aramco Arab Saudi di Abqaiq tak hanya membuat wajah militer negeri kaya Minyak di Timur Tengah itu babak belur. Pun Amerika Serikat mulai dibuat cemas dengan gaya serangan drone mini konvensional yang mampu menghasilkan kerusakan berat. Di Indonesia, Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) pun sampai menggelar Focus Group Discussion (FGD) guna menganalisa serangan drone yang kemungkinan menyasar obyek vital.

Baca juga: Belajar dari Serangan Kilang Minyak di Arab Saudi, Amerika Serikat Belum Siap Menghadapi Serbuan Drone Kamikaze

Bagi AS sebagai pemasok utama alutsista untuk Arab Saudi, mengatasi serangan drone kini menjadi agenda utama yang harus dituntaskan. Presiden Donald Trump telah menegaskan komitmennya untuk mendukung Arab Saudi, termasuk dalam penyiapan sistem penangkal drone tercanggih.

Mengutip dari laman theepochtimes.com (27/9/2019),  kabarnya Negeri Paman Sam akan mengirimkan Phaser High Power Microwave (HPM) Beam Counter Drone milik Raytheon ke Arab Saudi guna dilakukan uji evaluasi operasional guna menangkal serangan drone. Dalam uji coba, Phaser disebut telah berhasil menjatuhkan dua drone mini dengan gelombang tinggi.

Phaser dipasang pada platform trailer ukuran 20 kaki, sistem senjata anti drone ini sudah dilengkapi radar terintegrasi untuk mendeteksi dan melacak pergerakan dari drone. Pilihan untuk mengeliminasi drone terdiri dari ‘mengganggu’ dengan jamming hingga ‘merusak’ drone sasaran.

Dalam uji coba, Phaser dapat menangkal serangan dua drone secara simultan lewat sentakan microwave energy. Hantaman energi microwave dari Phaser digadang mampu membakar sistem kendali drone, yang kemudian otomatis dapat menghentikan sistem motor penggerak, sehingga drone bakal jatuh. Proses eliminasi drone berlangsung dalam hitungan kecepatan cahaya, dan kehancuran drone dapat dikonfirmasi secara langsung.

Yang perlu jadi catatan, senjata HPM ini tidak seperti laser gun, ada risiko penggunaan senjata berbasis microwave ini dapat mengganggu atau menghancurkan perangkat elektronik di area yang luas. Dalam tahap uji coba awal, HPM dapat menghentikan kendaraaan dan laju rudal.

Raytheon mengatakan telah mengurangi separuh ukuran muatan Phaser sejak percobaan pada 2013.

Baca juga: Arab Saudi Jadi Bulan-bulanan Serangan Drone, Korea Selatan Kembangkan Senjata Laser Anti Drone

Dugaan campur tangan Iran dalam penyerangan kilang minyak di Arab Saudi membuat Pentagon geram dan langsung mengumumkan kontrak kerja sama senilai US$16,3 juta dengan Raytheon untuk mengevaluasi operasional Phaser di luar Amerika Serikat. (Nurhalim)

22 Comments