Tandingi Cina, India Bangun Terowongan untuk Basis Rudal Balistik di Perbatasan
|India dan Indonesia sama-sama mengejar pembangunan infrastrukur di wilayah perbatasan. Namun, apa yang dilakukan India punya tujuan berbeda. Pemerintah India diwartakan membangun jaringan terowongan di negara-negara bagian yang berada di wilayah perbatasan. Alih-alih untuk menunjang trasportasi, yang dilakukan New Delhi rupanya jauh dari apa yang dibayangkan.
Baca juga: Tandingi Cina, India Pamerkan Kemampuan Luncurkan 75 Unit Drone ‘Swarm’ Kamikaze
Bukan untuk menopang akses kereta cepat, jaringan terowongan serba guna yang akan dibangun India adalah untuk menyimpan rudal balistik taktis jarak pendek. Dikutip dari swarajyamag.com (24/12/2022), disebutkan apa yang dilalukan India terkait dengan strategi pembangunan kekuatan roket.
Laporan menyebut bahwa angkatan bersenjata India akan segera memperoleh rudal balistik taktis jarak pendek Pralay. Rudal yang telah diuji pada Desember tahun lalu itu, diklaim memiliki jangkauan 150 hingga 500 kilometer. Bila dikaitkan dengan konflik di perbatasan, maka adanya rudal balistik memungkinkan pasukan India untuk menargetkan konsentrasi pasukan Cina di sepanjang Garis Kontrol Aktual (Line of Actual Control) dan infrastruktur yang ada di wilayah Tibet.
Namun, untuk mencapai basis militer Cina di pedalaman Tibet, baterai rudal Pralay harus ditempatkan di dekat Garis Kontrol Aktual. Untuk itu, terowongan akan digunakan untuk menyimpan rudal tersebut. Terowongan juga akan melindungi rudal dari serangan preemptive Cina dan memungkinkan penyebaran cepat selama terjadinya krisis.
India sedang membangun kekuatan roket terintegrasi tidak hanya untuk mencegah Cina tetapi juga membawa aset rudal yang ada di bawah arsitektur dan doktrin tunggal.
Jika terjadi konflik dengan India, Cina akan menggunakan kekuatan rudal balistik untuk mencapai target operasional utama seperti pusat komando dan kendali, pangkalan udara, konsentrasi pasukan, simpul logistik, dan infrastruktur penting lainnya.
India memiliki rudal yang diluncurkan dari darat untuk menanggapi serangan semacam itu, tetapi pilihannya sangat terbatas dibandingkan dengan Cina. Baik Angkatan Darat dan Angkatan Udara India memiliki rudal BrahMos, tetapi kurangnya kemampuan operasi gabungan membuat mereka tidak dapat digunakan secara optimal.
Dengan kekuatan roket terintegrasi, India akan mencapai skala ekonomi yang lebih efisien dengan konsentrasi daya tembak massal.
Citra satelit belum lama ini menunjukkan bahwa Cina sedang membangun terowongan di dataran tinggi yang berbatasan dengan India, yang memungkinkan militer Cina menyimpan rudal dan amunisi.
Citra satelit telah menunjukkan bahwa Cina sedang membangun fasilitas bawah tanah yang besar di dalam formasi gunung kecil. Fasilitas bawah tanah akan segera hadir di dekat Bandara Shigatse yang berfungsi ganda, yang merupakan pusat logistik dan pangkalan udara penting bagi Cina di wilayah tersebut.
Lain dari itu, Cina juga sedang mengerjakan jalur rel sekitar 2 km dari pangkalan udara. Jalur rel dapat digunakan untuk mengangkut peralatan yang mendarat di pangkalan atau disimpan di fasilitas bawah tanah di dekatnya ke wilayah perbatasannya dengan India. (Gilang Perdana)
Kedua negara tsb sengaja kibuli dunia, sama2 bangun terowongan didalam sono mereka saling ketemu main catur dan jogetan bareng
No pee zone?
Ehmm…. sangking rajinnya orang kencing sembarangan, dikasih papan peringatan
Bahkan sesama pendukung BRICS sendiri juga tidak kompak. Rusia bermasalah dg China, India bermasalah dg China. India ikut dalam QUAD disisi lain ketiganya juga terjalin dalam hubungan ekonomi dan politik. Untung Indonesia sudah menyelesaikan masalah ZEE dengan Vietnam jadi ketegangan wilayah di LCS antar sesama anggota ASEAN bisa diminimalisir setidaknya ketika harus bertemu dg China di LCS Indonesia sudah punya dukungan resmi dari Vietnam.