Update Drone KamikazeKlik di Atas

Tak Terima Kabar ‘Pembatalan,’ Rusia Yakin Indonesia Masih Tertarik Pada Sukhoi Su-35

Pihak Rusia rupanya terpancing atas pemberitaan yang menyebut Indonesia telah membatalkan pesanan 11 unit Sukhoi Su-35. Berita yang dikutip dari Blommberg.com (12/3/2020), bersumber dari pernyataan pejabat pertahanan AS, sontak membuat geger netizen di Indonesia, bahkan dengungnya sampai jadi topik bahasan di luar negeri. Dan merespon kabar itu, Rusia telah membantah pernyataan yang diwartakan oleh Bloomberg.com.

Baca juga: Babak Baru (Lagi) – Indonesia Dilaporkan Batal Beli Sukhoi Su-35

Dmitry Shugayev, Director Federal Service for Military-Technical Cooperation (FSVTS) pada 16 Maret 2020 di Russia 24 news channel menyebutkan, “Tidak ada pembatalan resmi dari Pemerintah Indonesia untuk Su-35, kami belum menerima surat apa pun mengenai itu dan belum ada pembahasan mengenai hal tersebut.” Pernyataan Dmitry Shugayev kemudian diwartakan kembali oleh Janes.com (16/3/2020), dan secara tegas Shugayev membantah kabar yang disiarkan oleh Bloomberg.com.

Lebih lanjut, Shugayev mengatakan Indonesia masih tertarik untuk mengakuisisi Su-35, Ia berharap bahwa kontrak akan segera dilaksanakan, meski tidak ada rincian lebih lanjut yang dapat diberikan. Seperti diketahui, kesepakatan alias MoU pengadaan kesebelas Su-35 telah dilakukan cukup lama, yaitu pada 10 Agustus 2017 lewat skema barter dengan nilai US$1,1 miliar.

Sukhoi Su-35 AU Cina.

Meski telah ada MoU, namun drama demi drama menerpa Indonesia dalam usahanya memiliki jet tempur generasi 4,5 itu. Mulai dari alotnya skema barter produk yang ditawarkan oleh Indonesia, dimana Rusia sebagai negara penjual berkewajiban membeli seiumlah komoditas ekspor dari Indonesia.

Pada November 2019, diketahui pembahasan akuisisi Su-35 seolah terhenti, ada beberapa alasan yang melatarbelakangi, semisal momen Pemilu Presiden yang digelar sejak April 2019, kemudian ada lagi masalah pendanaan dan countertrade, dan terakhir yang cukup keras adalah berlakunya Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA), dimana sanksi CAATSA inilah yang kemudian merembet pada pengadaan Su-35, lantaran sanksi yang diterapkan bersifat general tanpa pandang bulu, meski ke sekutu AS sekalipun.

Baca juga: Masuki Ruang Udara Suriah, F-16 Turki Dicegat Dua Sukhoi Su-35 Rusia

Nah, bagaimana season selanjutnya program akuisisi Su-35 untuk Skadron Udara 14 ini? Nampaknya masih akan panjang, terlepas dari beberapa tantangan yang disebutkan di atas, saat ini konsentrasi Pemerintah Indonesia tengah terfokus pada penanganan wabah virus corona. (Bayu Pamungkas)

20 Comments