Tak Puas dengan 12 Unit, Australia Tambah Pesanan Dua Unit P-8A Poseidon
|Rupanya Angkatan Udara Australia (RAAF) tak puas setelah menerima unit ke-12 pesawat intai maritim Boeing P-8A Poseidon. Alih-alih tak puas karena kualitas, justru Pemerintah Australia belum lama ini telah mengonfirmasi, bahwa akan menambah pesanan Poseidon, hingga nantinya RAAF bakal mengoperasikan 14 unit P-8A Poseidon. Bukan itu saja, Australia juga memastikan pendanaan pada tiga unit pesanan drone intai MQ-4C Triton.
Baca juga: AU Australia Terima P-8A Poseidon Ke-12
Dikutip dari DefenceConnect.com (30/12/2020), Menteri Pertahanan Australia, Linda Reynolds mengatakan, bahwa pengadaan tambahan atas P-8A Poseidon dan MQ-4C Triton merupakan bagian dari investasi Pemerintah (Perdana Menteri) Morrison senilai Aus$270 miliar yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam kemampuan pertahanan untuk menghadapi tantangan dalam dekade mendatang.
“Poseidon dan Triton secara bersama-sama akan memberikan Australia kemampuan patroli dan respons maritim paling maju di dunia. Poseidon telah menunjukan kemampuan dalam melakukan tugas-tugas termasuk perang anti-kapal selam, intelijen maritim dan darat, pengawasan dan pengintaian, serta dukungan untuk misi pencarian dan penyelamatan,” ujar Reynolds.

Termasuk dalam rencana besar Australia, adalah melengkapi armada P-8A Poseidon dengan rudal AGM-158C LRASM, yaitu rudal anti kapal jarak jauh dengan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence).
Dengan kecepatan high subsonic, AGM-158C LRASM dapat melesat sejauh 560 km. Bahkan bila hulu ledaknya dipangkas (450 kg), maka jangkauan rudal anti kapal ini bisa mencapai 1.600 km. Rudal dengan bobot 1,1 ton ini dilengkapi hulu ledak dengan pemicu blast fragmentation penetrator.
Untuk MQ-4C Triton, persisnya akan tiba pertengahan 2023, dijadwalkan unit perdana MQ-4C Triton produksi Notrhrop Grumman akan tiba di Lanud Edinburgh. Dalam konteks gelar operasi, drone ini mengemban misi intai dan pengawasan murni, tidak ada bekal persenjataan yang dibawa, medan penugasan Triton sudah dipastikan adalah meronda lautan lepas, mengamankan kepentingan Australia di kawasan.
Baca juga: Bakal Berkolaborasi dengan Poseidon, Australia Tambah Pesanan Drone Intai MQ-4C Triton
Triton mampu menjelajah sejauh 15.186 km dalam waktu terbang (endurance) 30 jam. Ketinggian terbangnya pun selevel dengan pesawat intai U-2, yaitu di ketinggian 18.000 meter. (Gilang Perdana)
Indonesia dijepit alutsista canggih oleh Australia dan Singapore..
Bakal integrasi malahan
Positip mikir saja, makin kuat mereka berdua makin aman kita, aman dari ancaman naga gila utara dan allien dari kutub selatan
Weww,banyak banget.Buat ngintai siapa?
Kapan ya ?
Hmmmm
Wew,banyak banget.
Mau ngintai siapa?
Tiongkok dan ga usah kegeeran karena drone intai/survey asing malang melintang bebas di laut sendiri malah dideteksi nelayan.
Mereka sudah menekan pakta pertahanaan bilateral dgn Jepang utk membendung pengaruh dan ancaman militer Cina di asia pasifik
Ngintai kasel China sekalian kasel kita pastinya.
Target utama mereka China. Ngintai Indonesia cuma bonus sampingan aja.
Si vis pacem, para bellum (“Jika kau mendambakan perdamaian, bersiap-siaplah menghadapi perang“)
Bukan “thousand friend zero enemies”
belinya CASH atau PLN ya….??
koq sedep bgtt kl denger australia beli2 alutsista…g pake bny berita tawaran2…
Good planning ya gitu. Singapura juga kaya gitu. Kita?
Kayaknya si ausi semakin memperhatikan perkembangan militer tetangganya. 🙂🙂🙂
Sebenarnya tetangga Indonesia yang paling berbahaya adalah Ausie, punya potensi besar menusuk dari belakang. Mereka paling vokal dukung isu Papua merdeka.
Beli banyak buat proteksi dari indo mungkin,, selain indo kan gk ada yg mengancam…
Menurut pendapat saya, jika ada negara membeli alat militer dari luar negeri maka itu hanya mcari keuntung tapi jika ada negara yg produksi alat militernya sendiri dlm skala besar maka negara itu betul mbangun kekuatan militernya
Gimana nih kabar rapel dan tipun? Apa hanya akan php lagi 🙄🙄
Positip mikir saja, makin kuat mereka berdua makin aman kita dibentengi, aman dari ancaman naga gila utara dan allien dari kutub selatan….mungkin.
baca sejarah … Australia juga pernah intimidasi diatas NTT dan mengumumkan akan mengebom Jakarta pasca Timor timur ….
Harus di balas suatu ketika …. kirim Su35 atau Su 57 mengelilingi Australia
Ngimpi… 😛
daripada beli MV 22 osprey utk VIP & 8 biji saja $2 milion mending beli ini?? katanya poros maritim dunia???
Australia kalau mau pakai jelas ke arah utara. yg paling pertama Indonesia, baru ke China… Indonesia harus siap2….
Su35 2 ska dan lengkapi Su27 jd 1 ska & Su30 jd 1 ska. Ini lawan sebenarnya F18 Super hornet dan F35 Australia.
F16 ditambah serta Rafale & Typhon sebagai pengembira boleh lah….
payung udara jangan lupa, serta
Kapal selam lengkapi 12 unit apa pun itu & Kapal2 corvet fregat desroyer cs.
kalau bisa ada 2-3 biji kilo klass ….
& diem2 Nuklier.
Australia mmg senantiasa mmperkuat militer karena sllu memandang RI sbg resiko krn politik yg bebas bisa sj tiba2 RI memihak cina atau yg lain, terlebih konflik laut cina selatan bs pecah jk indo memihak cina mk sgr mrk mnyerang RI. Bg Australia jk RI lemah mrk akan bertepuk tangan scr cepat akan mmporak-porandakan atau memecah teritori RI spt lepasnya timor timur itulah yg harapannya. Dengan dukungan rakyat mari dukung menhan dn pemerintah mmprkuat TNI
Klo TNI beli saab Erieye 10 biji, S-400 5 biji, trus bangun 5 destroyer setara kelas Luyang II cina, mereka bakal teriak2 ga yahh?
Eeehhhmm… 😀 😀