Bakal Berkolaborasi dengan Poseidon, Australia Tambah Pesanan Drone Intai MQ-4C Triton
|Betapa strong-nya postur kekuatan intai Angkatan Udara Australia, selain kini ada armada pesawat intai airborne early warning and control (AEW&C) E-7A Wedgetail dan P-8A Poseidon, kekuatan intai RAAF tak lama lagi akan diperkuat dengan drone intai berkualifikasi High Altitude Long Endurance (HALE) – MQ-4C Triton. Ada yang unik dari drone yang telah bertugas di Lanud Andersen, Guam ini, pasalnya bila Jerman membatalkan pesanan empat unit MQ-4C Triton, maka sebaliknya, Australia justru akan menambah pesanan drone yang dirancang dari basis RQ-4 Global Hawk ini.
Baca juga: Jerman Batalkan Pesanan Drone HALE MQ-4C Triton, Inilah Alasannya!
Seperti dikutip dari navyrecognition.com (22/4/2020), disebutkan Departemen Pertahanan Amerika Serikat telah memberikan kontrak kepada Northrop Grumman untuk memasok dua unit MQ-4C Triton tambahan untuk AU Australia. Namun dari dua unit yang ditawarkan, Pemerintah Australia akhirnya hanya menambah satu unit MQ-4C Triton.
Dengan dalih menggantikan tugas pesawat intai P-3C Orion. Merujuk ke jadwal, pada tahun 2023, AU Australia mulai akan mengoperasikan MQ-4C Triton. Persisnya pada pertengahan 2023, dijadwalkan unit perdana MQ-4C Triton produksi Notrhrop Grumman akan tiba di Lanud Edinburgh, Adelaide. Sementara operasional penuh dari total enam unit (pesanan awal) MQ-4C Triton, diperkirakan akan tuntas pada tahun 2025. Keseluruhan nilai akuisisi enam unit MQ-4C Triton mencapai US$$5 miliar.
Guna mendukung misi pengintaian 24 jam terus-menerus, drone intai yang bakal meronda Samudera Hindia ini dilengkapi dengan rangkaian sensor yang memberikan pandangan 360 derajat dalam jangkauan terbang lebih 2.000 nautical mile. Radar pencarian maritim jarak jauh utama MQ-4C adalah sensor X-band AN/ZPY-3 Multi-Function Active Sensor (MFAS) yang menggunakan teknologi Active Electronically Scanned Array (AESA), yang memungkinkan cakupan intai drone lebih dari 2,7 juta mil persegi dalam single sortie. Peralatan lain yang dipastikan hadir adalah kubah sensor electro optic infrared Raytheon AN/DAS-3 MTS-B dan perangkat peperangan elektronik AN/ZLQ-1 buatan Sierra Nevada Corporation.
Nantinya ketujuh unit MQ-4C Triton akan ditempatkan di Lanud Edinburgh, dan rencananya Triton akan beroperasi bersama Boeing P-8A Poseidon. Dari sisi endurance, Triton dapat berada di udara lebih lama daripada pesawat konvensional, yaitu dapat terbang terus-menerus selama 30 jam. Drone ini juga memiliki sistem perlindungan lapisan es dan petir, yang memungkinkannya untuk turun melalui lapisan awan guna mendapatkan pandangan yang lebih dekat ke target di permukaan laut. Platform Triton disebutkan telah mulai dikembangkan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat sejak 2008.
Baca juga: Drone Intai HALE MQ-4C Triton Mulai Beroperasi di Guam
MQ-4C Triton disokong mesin tunggal Rolls-Royce AE 3007 turbofan, ketinggian terbangnya pun selevel dengan pesawat intai U-2, yaitu di ketinggian 18.000 meter. Kecepatan maksimum Triton 575 km per jam dan operasional drone ditangani oleh 4 awak di Ground Control Station. (Gilang Perdana)
Comen sampah, silahkan ganti ktp sonotan. Noh. Nyari makan disana nohh..
Hohoho
Ide cakep
Jadi wingman Poseidon
Dana gede apapun bisa
Jangan ngiri lho sama sonotan. Begini nasib negara kepulauan dengan anggaran militer seuprit yang hobinya barang bekas, hibah dan gratis
Ngapain iri? Kan negara kita gak ada ancaman perang sampai 20 thn kedepan. Kita koar belanja militer kalau natuna di datengin cina. Abis itu uda ga ada berita lagi.
Lagi jalan itu akuisisi Alutsistanya.