Taiwan Umumkan Uji Coba “Yun Feng,” Rudal Jelajah Supersonic yang Mampu Menembus Wilayah Cina Daratan
|Selama ini hampir tidak ada alutsista milik Taiwan yang dikhawatirkan Beijing dapat menembus hingga jauh ke wilayah Cina Daratan. Maklum alutsista Taiwan lebih diproyeksikan untuk bertahan aktif di sekitaran Selat Formosa, jika suatu waktu Cina melakukan invasi. Namun, kali ini ada terobosan baru yang mungkin patut diperhitungkan Cina, dimana Taiwan telah berhasil meluncurkan uji coba rudal jelajah supersonic Yun Feng, yang digadang punya jarak jangkau 1.500 – 2.000 km.
Baca juga: Hadapi Cina, Taiwan Tampilkan “Teng Yun,” Drone Kombatan Masa Depan
Dikutip dari TaiwanNews.com (27/4/2020), disebutkan rudal Yun Feng akan dipersiapkan untuk proses produksi setelah uji coba yang telah berhasil dilakukan di Pangkalan Militer Jiupeng, Pingtung, wilayah Selatan Taiwan pada 15 April lalu. Yun Feng dikembangkan oleh National Chung-Shan Institute of Science and Technology (NCSIST) dan rudal ini termasuk kelompok long range land attack cruise missile (LACM).
Dari informasi yang didapatkan, Yun Feng menggunakan mesin ramjet dengan sokongan dua unit solid rocket booster yang mampu melesatkan rudal hingga kecepatan 1.030 meter per detik. Atau dalam kata lain, kecepatan Yun Feng setara Mach 3. Sebagai media peluncur adalah platform ground based dengan pengangkutkan menggunakan heavy truck (transporter erector launcher).
Media lokal di Taiwan melaporkan pada Agustus 2019, NCSIST telah memulai serangkaian produksi sistem Yun Feng di bawah Proyek Qilin. Dana yang digelontorkan Kementerian Pertahanan Taiwan untuk itu mencapai US$390 juta, dimana dana tersebut mencakup produksi 20 rudal Yun Feng berikut 10 platform peluncur mobile.
Dengan spesifikasi yang disebutkan di atas, nampak jelas sasaran dari Yun Feng adalah basis militer Cina yang ada di wilayah pesisir. Namun, apakah Beijing bakal dibuat gentar oleh kehadiran Yun Feng? Tentu waktu yang bakal membuktikan, pasalnya sistem hanud pesisir di wilayah Pantai Timur Cina juga terbilang kuat.
Baca juga: F-16 Viper Taiwan, Sukhoi Su-35 Cina dan Polemik Bisnis Antara Washington dan Beijing
Ibarat tak mau rugi, pengembangan rudal Yun Feng juga sekaligus dirancang kelak untuk mendukung program ruang angkasa Taiwan, dimana roket yang digunakan dipersiapkan sebagai wahana pembawa satelit ringan (50 – 150 kg) ke orbit rendah bumi di ketinggian 500 km. Bobot Yung Feng ditaksir mencapai 1,5 ton dengan panjang sekitar 6 meter. (Gilang Perdana)
Sdh bagus om rx450 dibantu ukraina om
1500+ masih golongan jarak pendek-menengah tong… Lagipula china punya S300&S400 sistem defense terbaik
belum battle proven kok dibilang terbaik, buktikan dulu.
Kalo mau bukti suruh idola lu nyerang… Simulasi doang f35 nyerang s400 kaliningrad kenyataannya ampas propaganda doang
S-400 emang belum terbukti yg terbaik Dhek. Tapi kalo S-300 di Suriah udah ditembus oleh serangan F-35. Apalagi di Suriah udah gabung hanud terintegrasi lho, udah ada S-300, ada S-200, ada Buk-M dan juga Pantsir.
Karena yg terjadi di Suriah adalah perang proxy maka kalo ada serangan rudal yg bisa menembus lapisan hanud Suriah termasuk yg dijaga ama S-300 maka sistem hanud tersebut terbukti gagal, apalagi Ampe Pantsirnya kena hajar.
Gitu Evo, paham???
Harusnya Rhan 450 dan RX550 udah diproyeksikan buat rudal jarak jauh supersonik. Jangkauan lebih dari 1500 km udah bisa menjangkau pangkalan China di LCS.
RX550 Masih banyak sekali kekurangannya, terutama di bahan materialnya yang kurang kuat, dana yang minim serta tech resource yang menjadikan kendala.
Dulu waktu masalah uji coba Rhan450, Indonesia gandeng Ukraina. Kenapa gak dilanjutkan aja.