Update Drone KamikazeKlik di Atas

Suku Cadang ‘Diborong’ untuk Ukraina, Brasil Kesulitan Modernisasi MBT Leopard 1A5BR

Antara Jerman dan Brasil punya pandangan yang berbeda tentang Ukraina. Seperti Brasil menolak permintaan dari Jerman untuk memberi Ukraina amunisi kaliber 35 mm yang akan digunakan untuk sistem hanud mobile Gepard (Flakpanzer Gepard). Seperti diketahui, Jerman adalah salah satu donatur utama persenjataan ke Ukraina. Tak terima perlakuan Brasil, Berlin pun memberi hukuman pada Brasil.

Baca juga: Filipina Jadi ‘Korban’ Perseteruan Jerman dan Brasil, Pengiriman Ranpur Amfibi Guarani 6×6 Terganjal

Bentuk hukuman Jerman kepada Brasil adalah dengan menyetop penjualan komponen untuk produksi ranpur amfibi Guarani 6×6 buatan Iveco Defence Vehicle (IDV). Pemblokiran penjualan Guarani 6×6 telah dimumkan oleh Kantor Kontrol Ekspor pemerintah Jerman (Bundesamt für Wirtschaft und Ausfuhrkontrolle – BAFA). Adanya komponen Jerman di dalam kendaraan tempur tersebut memungkinkan Jerman untuk memveto ekspor ulang mereka.

Buntut dari hukuman dari Jerman, telah berimbas ke Filipina yang terpaksa menunda untuk mendapatkan 28 unit ranpur amfibi Guarani 6×6. Meski belum terkait langsung, perbedaan pandangan antara Brasil dan Jerman, rupanya berimbas pada kesiapan tempur Main Battle Tank (MBT) Leopard 1A5BR yang ratusan unit dioperasikan Angkatan Darat Brasil.

Dikutip dari Defense Express (19/9/2023), disebutkan tingginya permintaan suku cadang MBT Leopard 1A5 membuat militer Brasil khawatir dengan nasib armada Leopard 1A5BR miliknya. Brazil telah menunda “tanpa batas waktu” pelaksanaan proyek modernisasi MBT Leopard 1A5BR miliknya. Pemberitahuan resmi telah dipublikasikan di semua media Komando Logistik Angkatan Darat Brasil.

Proyek peningkatan ini berisiko karena “tingginya permintaan suku cadang kendaraan lapis baja di pasar internasional” yang disebabkan oleh bantuan militer yang dikirim ke Ukraina setelah invasi Rusia. Banyak suku cadang terkait akan dikirim terutama ke Angkatan Darat Ukraina untuk perbaikan dan pemeliharaan yang diperlukan.

Meski proyek modernisasi Leopard 1A5BR dilakukan sendiri oleh Brasil, namun, pasokan beberapa komponen dari Jerman tetap dibutuhkan. Seperti diketahui, Jerman adalah negara prinsipal MBT Leopard 1 dan 2. MBT Leopard 1 dikembangkan oleh Krauss-Maffei Wegmann untuk memenuhi persyaratan Angkatan Darat Jerman dan setelah uji coba dengan kendaraan prototipe, MBT kemudian diterima untuk digunakan pada tahun 1963. Produksi pertama Leopard diserahkan kepada Angkatan Darat Federal Jerman pada bulan September 1965.

Sejak 25 April 2022, Rheinmetall telah meminta Pemerintah Jerman untuk mengirimkan 88 unit MBT Leopard 1A5 ke Ukraina. Pada 1 Februari 2023, situs web Denmark “OLFI” mengumumkan bahwa Denmark berencana untuk menyumbangkan 20 unit Leopard 1A5 yang di-upgrade ke Ukraina. Menurut pernyataan bersama yang diterbitkan oleh Menteri Pertahanan Denmark, Jerman, dan Belanda pada 7 Februari 2023, Denmark, Jerman, dan Belanda mengumumkan pasokan 100 unit MBT Leopard 1A5 yang diperbarui ke Ukraina.

Masalah modernisasi Leopard 1A5BR telah dibahas oleh perwira militer Brasil selama sebulan, dan masalahnya bukan hanya ketidakpastian prospek mendapatkan peningkatan yang diinginkan tetapi juga kemampuan pengoperasian tank-tank ini secara umum.

Program modernisasi MBT Leopard 1A5BR dimulai pada Februari 2020. Kondisi teknis untuk pekerjaan tersebut telah ditentukan dan disetujui oleh Kementerian Pertahanan Brasil Rencananya adalah untuk meng-upgrade 116 tank Leopard 1A5BR mereka.

Baca juga: Beberapa MBT Leopard 1A5 dari Denmark Diterima Ukraina dalam Kondisi Rusak

Namun dalam prosesnya, Brasil memutuskan untuk menyerah pada peningkatan armor dan sistem perlindungan tambahan, membuang pilihan untuk mengganti seluruh turret atau hanya meriamnya dengan meriam 120mm yang baru karena ternyata terlalu mahal. (Gilang Perdana)