Filipina Jadi ‘Korban’ Perseteruan Jerman dan Brasil, Pengiriman Ranpur Amfibi Guarani 6×6 Terganjal

Akibat ‘perseteruan’ antara dua negara, rupanya berimbas pada negara lain. Hal tersebut dialami oleh Filipina, yang harus menunda untuk mendapatkan 28 unit ranpur amfibi Guarani 6×6 dari Brasil. Guarani 6×6 adalah produksi Iveco Defence Vehicle (IDV) dan Angkatan Darat Brasil. Sementara pihak yang melakukan veto penjualan adalah Jerman, yakni negara yang memasok sebagian dari komponen Guarani 6×6.

Baca juga: Menteri Pertahanan Jerman Putuskan Kirim Sistem Hanud Flakpanzer Gepard ke Ukraina

Veto Jerman atas Guarani 6×6, adalah sebagai balasan atas penolakan Brasil untuk memberi Ukraina amunisi 35mm yang digunakan untuk sistem hanud mobile Gepard (Flakpanzer Gepard), seperti yang telah berulang kali diminta oleh Jerman kepada Brasil.

Pemblokiran penjualan Guarani 6×6 telah dimumkan oleh Kantor Kontrol Ekspor pemerintah Jerman (Bundesamt für Wirtschaft und Ausfuhrkontrolle – BAFA). Adanya komponen Jerman di dalam kendaraan tempur tersebut memungkinkan Jerman untuk memveto ekspor ulang mereka.

IDV telah memproduksi dan mengirimkan lima unit Guarani 6×6 pertama, meski ranpur tersebut belum diserahkan kepada militer Filipina. Buntut dari embargo Jerman, Direktorat Manufaktur Angkatan Darat Brasil dan IDV sedang bekerja untuk mengembangkan versi kendaraan yang lebih baik, yang disebut Guarani 2.0, yang akan hadir dengan menggantikan semua komponen buatan Jerman.

Angkatan Darat Filipina diharapkan menerima 28 unit ranpur APC amfibi yang diperoleh di bawah Wheeled Armored Personnel Acquisition Project yang diberikan kepada Elbit Sytems Land dan C4I yang mengintegrasikan sistem Elbit ke dalam Guarani.

Elbit Systems mengumumkan pada 7 Februari 2021, bahwa kontrak dengan Filipina akan dilakukan selama periode tiga tahun, menunjukkan bahwa Guarani 6×6 akan dilengkapi dengan konsol RCWS UT-30BR buatan Elbit yang mengkombinasi senapan mesin 12,7 mm dan pelontar granat otomatis 40 mm.

Elbit Systems juga memasok berbagai sub-sistem, termasuk sistem penggerak listrik dan stabilisasi, sistem kontrol tembakan, sistem manajemen pertempuran Torch-X, sistem radio dengan perangkat lunak E-LynX, pemandangan penembak dan komandan, serta sebagai sistem penyangga kehidupan. Sesuai kontrak, Guarani 6×6 diproduksi di fasilitas kendaraan militer Iveco di Sete Lagoas di negara bagian Minas Gerais, Brasil.

VBTP-MR Guarani (Portugis: “Viatura Blindada Transporte de Pessoal – Média de Rodas”, yang berarti “Kendaraan Pengangkut Personel Lapis Baja – Tipe Beroda Sedang”) adalah kendaraan pengangkut personel lapis baja APC 6×6 yang dikembangkan oleh Iveco dan Angkatan Darat Brasil sebagai bagian dari program modernisasi “Urutu-III” yang bertujuan untuk menggantikan semua EE-11 Urutu pada tahun 2015.

Guarani 6×6 ditenagai mesin diesel turbocharged Cursor 9 buatan Iveco yang menghasilkan tenaga 383 hp dan digabungkan dengan transmisi otomatis. Kendaraan ini memiliki suspensi hidropneumatik. Pelampung sisi modular dapat ditambahkan untuk pengapungan yang lebih baik. APC dasar dapat diterbangkan oleh C-130 Hercules. Kendaraan tersebut memiliki 2 awak dan dirancang untuk mengangkut 9 pasukan.

Guarani 6×6 dapat mencapai kecepatan jalan maksimum 100 km per jam dengan jarak jelajah maksimum 600 km. Lambung kendaraan memberikan perlindungan terhadap tembakan senjata kecil, serpihan peluru artileri, ranjau, dan ledakan ledakan IED (Improvised Explosive Devices).

Baca juga: Korps Marinir AS Terima Textron Cottonmouth – Ranpur Lapis Baja Ringan Amfibi 6×6

Menghapus ketidakpastian tentang kemampuan ekspornya merupakan masalah besar bagi Brasil, karena IDV telah menyelesaikan kontrak ekspor dengan Ghana, sementara penjualan lebih lanjut juga sedang dinegosiasikan dengan Argentina, Malaysia, dan negara lainnya. (Gilang Perdana)