Update Drone KamikazeKlik di Atas

Sukses di Australia, Korea Selatan Tawarkan K9 Thunder Self Tracked Propelled Howitzer ke Inggris

Bisa dikatakan K9 Thunder adalah salah satu produk persenjataan ‘berat’ asal Korea Selatan yang paling sukses di pasaran global. Betapa tidak, self tracked propelled howitzer (SPH) ini terbilang laris digunakan oleh beberapa negara besar yang punya reputasi militer kelas dunia. Yang terakhir, pengguna K9 Thunder adalah Angkatan Darat Australia.

Baca juga: Pernah Ditawarkan ke Indonesia, K9 Thunder Dipilih Australia untuk Program Self Tracked Propelled Howitzer

Sebelumnya, varian K9 Thunder telah diakuisisi oleh Estonia, Finlandia, Norwegia, India, Polandia dan Turki. Lantaran dibeli oleh negara-negara besar yang kuat di lini produksi alutsista, maka beberapa K9 Thunder telah diciptakan dengan kustomisasi, menyesuaikan kebutuhan user dan tentunya ada permintaan untuk memproduksi K9 Thunder di negara pembeli.

Kabar terakhir yang dikutip dari Defense Express (4/6/2021), disebutkan pihak manufaktur K9 Thunder, yakni Hanwha Defense telah mengumumkan dimulainya pembicaraan dengan Kementerian Pertahanan Inggris untuk bisa memasok K9 ke Negeri Britania. Persisnya, Korea Selatan ingin masuk dalam program Mobile Fires Platform, yang dipersiapkan untuk menggantikan AS90 Braveheart self propelled howitzer. Kementerian Pertahanan Inggris kabarnya akan menguji program self propelled howitzer terbarunya di Amerika Serikat.

Seperti saat menaklukan pasar Australia, India dan Turki, Hanwha Defense mengumumkan bahwa mereka siap untuk mentransfer teknologi dan melokalisasi produksi K9 di Inggris. Langkah ini lebih dari sekadar strategis, mengingat secara kualitatif akan mempengaruhi peluang BAE Systems yang mempromosikan ACS Archer. Uniknya, Hanwha Defense juga menawarkan paket upgrade dan pemasangan mesin baru pada pada ACS AS90, yang merupakan salah satu keinginan utama militer Inggris.

Proses pemilihan self propelled howitzer Inggris akan dimulai pada tahun 2022 dan kontrak akan ditandatangani pada 2025, ini artinya pihak Korea Selatan tidak punya banyak waktu lagi. Pesaing terkuat dalam program ini adalah Archer dari BAE Systems dan CAESAR dari Nexter (Perancis). Meski semuanya mengandalkan kaliber 155 mm, namun Archer dan dan CAESAR mengusung platform roda ban (heavy truck), sementara K9 Thunder diciptakan dari rancangan M109 Paladin, self tracked (roda rantai) propelled howitzer buatan AS.

Di tengah melemahnya ekonomi akibat pandemi Covid-19, pelibatan industri lokal menjadi penting agar mampu memenangkan kompetisi di bisnis alutsista, tak terkecuali bagi Inggris yang membutuhkan pembukaan lapangan kerja.

Sebagai catatan, pada September 2020, Departemen Pertahanan Australia telah mengumumkan tender untuk Protected Mobile Fires, dan diputuskan bahwa Hanwha Defense Australia mendapatkan proyek untuk memproduksi 30 unit self-propelled howitzers, 15 unit armoured ammunition resupply vehicles dan beragam sistem pendukungnya.

Program LAND 8116 Phase 3 rencananya akan dimulai pada akhir tahun 2020 dan diharapkan keseluruhan sistem dapat siap dioperasikan pada pertengahan tahun 2030. Program akusisi self propelled howitzer juga dimaksudkan untuk memberikan stimulus pada industri dalam negeri Australia.

Baca juga: Msta-S – Self Propelled Howitzer Baru Rusia dengan Munisi Standar NATO

Menteri Pertahanan Australia Linda Reynolds mengharapkan setidaknya akan tercipta 350 lapangan pekerjaan baru dalam program ini, pasalnya proses produksi nantinya dilakukan di Australia lewat Hanwha Defense Australia. (Gilang Perdana)

6 Comments