Msta-S – Self Propelled Howitzer Baru Rusia dengan Munisi Standar NATO
|Setelah Kalashnikov merilis beberapa senapan serbu dengan standar kaliber NATO, kini giliran jenis senjata self propelled howitzer alias howitzer swagerak generasi baru, diperkenalkan Rusia dalam standar kaliber NATO. Yang dimaksud adalah Msta-S howitzer yang mengusung kaliber 155 mm/52. Dibangun dari platform tank T-80, Msta-S belum lama ini berhasil melakukan uji tembak perdananya, yang menandai fase berikutnya, yaitu pengiriman Msta-S ke salah satu negara di Timur Tengah.
Dalam siaran pers yang diterima Indomiliter.com (26/3/2020), Rosoboronexport, agen penjualan persenjataan Rusia menyebutkan, bahwa uji tembak perdana Msta-S telah dilakukan di Nizhny Tagil Institute.
Msta-S dengan kaliber 155 mm dirancang guna menghancurkan baterai artileri dan mortir, kelompok tank, pos komando serta pos pengintaian lawan. Dalam rilisnya, disebut Msta-S sudah dilengkapi dengan komunikasi canggih, navigasi satelit dan surveillance systems. Dalam operasionalnya, Msta-S SP turut dibekali kemampuan automated fire control dan pengintaian udara lewat drone Orlan-10E.
Msta-S merupakan persenjataan artileri medan yang diproduksi oleh Uraltransmash. Mengadopsi kaliber yang umum di dunia artileri berat (155 mm), dalam hal kinerja dan biaya, pihak pabrikan menyebut Msta-S secara signifikan mampu mengungguli pesaing yang ada. “Kami berharap Msta-S akan sangat menarik bagi negara-negara di Timur Tengah, Afrika dan Asia-Pasifik,” ujar Direktur Jenderal Rosoboronexport Alexander Mikheev.
Guna meladeni peperangan modern, Msta-S dibekali automatic laying and fire control system, thermal imaging sight ditambah dengan laser rangefinder, observation devices, muzzle velocity radar, loading mechanism, mechanized charge stowage dan senapan mesin 12,7 mm yang terpasang sebagai proteksi di bagian atas kubah. Seolah mengikuti standar NATO, kompartemen awak howitzer dibuat nyaman dengan persyaratan ergonomis modern.
Dari spesifikasi, kubah Msta-S dapat diputar 360 derajat laksana Main Battle Tank, sementara gerakan elevasi laras mulai dari -4 sampai maksimal 70 derajat. Dengan proyektil HE (High Explosive), jarak tembak proyektil bisa mencapai 30 km, dan bila menggunakan proyektil base-bleed HE, jarak tembak bisa digenjot sampai 41 km. Dalam sekali jalan, kubah howtizer dapat dimuati sampai 45 butir munisi. Secara teori, dalam satu menit dapat dilakukan 6 – 8 kali penembakan.
Baca juga: T5-52 Condor, Self Propelled Howitzer dari Platform Tatra T815-7 8×8
Dengan basis ranpur T-80, Msta-S dengan bobot 43 ton, punya panjang 12,42 meter, lebar 3,38 meter dan tinggi 2,98 meter. Diawaki oleh lima kru, jarak jelajah Msta-S hingga 500 km dengan kecepatan maksimum di jalan raya 60 km per jam. (Haryo Adjie)
100% tidak hancur emang ini barang terbuat dari vibranium ?
Seandainya di serang MLRS gimana hancur tidak?
100 % tdk hancur bung. Justru MLRS nya hancur lebur kocar kacir. Diartikel dijelaskan bahwa pergelaran Msta-S SP turut dibekali kemampuan automated fire control dan pengintaian udara lewat drone Orlan-10E.. Itu artinya lokasi penempatan MLRS musuh terpantau oleh drone tersebut, sehingga Drone tinggal memandu arah tembakan MsTa-S
MLRS bisa lbh dr 50km g bakal sampe serang balik apa lagi d salvo 16 roket bersama. Tu altilery 1 peluru aja 10 detik.
100% gak hancur itu bahannya pake apa? Vibranium wakanda?
Russia ga mesti strongggg bingitssa
Tergantung siapa yg tau musuh duluan sama yg hit duluan
Tergantung kondisi wilayah. Kalau areanya pegunungan howitzer malah lebih efektif dibandingkan MLRS
Apa saja yg di serang MLRS Grad akan lebur menjadi debu
Rusia sedikit demi sedikit sudah pandai jualan .
Walaupun punya tehnologi jempolan tapi faktanya Rusia masih mengandalkan export minyak sebagai penggerak ekonominya.
Andai ,minyak ,gas qatar bisa sampai eropa lewat saluran pipa maka ekonomi Rusia akan semakin terpukul. Eropa mau tak mau masih bergantung pada BBM dan Gas Rusia hingga hari ini.
China dan Rusia adalah masa depan Indonesia ,barat akan semakin ditinggalkan .
Welcome to Internasinal suplay chain Rusia ,we need your tools dan tehnologie..
Hehehe
Sayangnya Rusia tidak smart jualan disini karena emoh gandeng mitra lokal makanya barang barat masih dominan dengan embel-embel ToT
Ente belum tahu karakter kita nih yeee!! Hobi bekasan alias hibah apalagi onderdil bertebaran di mana-mana. Ujung ujungnya Paladin lagi
Pake standard Nato artinya Rusia ingin jualan ke negara negara blok Nato atau paling tidak negara negara yang mengacu pada standar Nato.Indonesia termasuk mengacu pada standar Nato.
Hebat Rusia dari pada China dalam tehnologi tapi ,dalam sistem ekonomi China lebih kapitalis dari pada barat. China jago jualan bahkan masuk ke supply chain Internasional .. Siapa yang tak bergantung pada componen buatan China ,?perusahaan AS,EROPA sangat bergantung pada componen made in china hingga saat ini .
Indonesia bukan hobby bekas tapi mau dapat barang hebat ,tapi ogah keluar duit banyak …
Dalam bidang apa
Sipil memang Cina memegang supply chain tapi militer belum tentu. Rusia yang kata ente maju teknologinya nyatanya military grade semiconductor dipasok perusahaan Israel dengan beberapa pabriknya di Eropa Timur
Kalau ente mengatakan Rusia mati-matian mempertahankan supply minyak ke Eropa Barat silakan tak percaya tapi revenue Gazprom 25% disikat Norwegia. Norwegia memegang sebagian besar konsesi perminyakan Gazprom terutama yang berada di Artik mulai rig operation, tanker, pipe lining dll. Yang menginginkan jalur gas dari Qatar itu British Petroleum yang memegang konsesi migas terbesar di Qatar. Jadi ente sampai bilang perang Syria konspirasi NATO. Aneh!! Eropa cuek mau Rusia atau Qatar yang penting pasokan gas jalan terus toh duit dari migas Rusia masuk juga sebagian buat operasi NATO. Fantasi ente ketinggian khas netizen +62
Politik atau militer boleh ribut tapi soal duit malah jabat tangan juga. Ekonomi atau politik bukan hitam atau putih tapi abu-abu
Mau menang dagang harus main smart
Norwegia ya
Pemain besar dalam perminyakan terutama area beku seperti kutub. Kakak kandung saya bekerja di perusahaan Norwegia wilayah kerja di Kanada sana.
Mudah mudahan kakak diberi kesehatan ditengah wabah virus korona
Di bagian welding. Ada 3 TKI disana. Mudah mudahan mereka sehat selalu terhindar dari pandemi korona
Amin2 YRA
Wabah covid19 juga bikin kita menunda sebagian proyek. Program NCW NDL TNI juga tertunda proses tendernya. Seharusnya yang lolos kualifikasi sudah mulai presentasi di Maret ini kini kita harus menunggu hingga Agustus
Eropsa ditekan AS agar berhenti beli minyak ke Rusia .Tapi eropa belum punya alternatif lain .AS tentu juga tak bisa maksa ,toh alternatif lainhya belum ada .
Nah sekarang ada potensi dari Qatar ,ya jelaslah Eropa berusaha dapat dari qatar ,disamping mlebih murah tentu juga tak tergantung pada Rusia. Apalagi tekanan AS ,agar eropa tidak beli minyak ke Rusia. AS masih mengenakan sangsi dagang ke rusia. AS maunya ekonomi Rusia ambruk .Titik at all cost.
Indonesia dihambat beli Su35 juga tujuannya agar Ekonomi Rusia tidak berkembang kalau perlu hancur sehingga jadi lemah .
Itu FAKTA DAN ANDA JELAS TAK TAHU APA APA.
Betul Rusia belum terhubung dengan supply chain Internasiolan makanya mereka mulai dengan ini ,bisa masuk ke negara negara yang berkiblat ke NATO.
China ,jelas tak punya kepentingan untuk masuk ke supply chain militer barat .Paling yang dilakukan China membanjiri barang KW agar alat militer barat jadi lemah dan itu sudah dilakukan china,bahkan komponen kw pesawat as pun mereka buat ,pernah dikeluhkan militer AS sendiri . cari tahu sendiri link nya ya jangan tanya .ok.
AYAM JAGO .
Apa anda berfikir ,AS menekan Indonesia untuk tidak beli SU35 karena AS takut dengan kekuatan Indonesia jika punya Su35 ?
Ha..haa.. ente harus cerdas dari itu . Mau 100 kita pesan SU35 bukan apa apa bagi AS .Pesawat segitu cuma untuk mengisi sea carriernya .
Alasan AS adalah agar ekonomi Rusia terpuruk ,makanya di embargo ,tapi eropa masih ngeyel karena belum punya alternatif lain .
Ketahanan pasokan energi adalah vital dalam strategi perang .
Kalo anda tak faham tentang itu ..ya sudahlah ..
Standar NATO ya. Bikin penasaran nih karena SPH standar NATO umumnya tidak pakai auto loader sedangkan platform Rusia fanatik auto loader
K9, Pzh2000, Archer, G6 dll itu otomatis pak..
Harap maklum bung. Dia memang fans boy Barat Amatiran. Sekedar suka saja dng dunia militer tp ngerti sih enggak.
Dari dulu komennya seperti. Gak paham tp gak mau dikoreksi.
Tank nato rata2 manual. Jangan disamain sama SPH caesar.
MBT dan medium Tank NATO memang fans manual loader tapi SPH NATO mayoritas sudah auto loader
Tipe munisi apa dulu. Smoothbore atau rifled. Jika smoothbore jelas tak masalah tapi jika yang dipakai rifled jelas tak bisa. Geometri ulirnya antara standar NATO dan Soviet saja sudah beda
Mau tanya bang…..kalo laras meriam artileri apakah ada yg pake laras licin aka smoothbore 🤷