Setelah KF-21 Boramae, LIG Nex1 Luncurkan Prototipe Radar AESA untuk Jet Tempur FA-50

Selain mengembangkan dan memasok jenis radar Active Electronically Scanned Array (AESA) untuk jet tempur KF-21 Boramae, LIG Nex1, manufaktur kedirgantaraan dan persejataan asal Korea Selatan, kini juga melucurkan jenis radar AESA untuk jet tempur ringan FA-50 Fighting Eagle.

Baca juga: Prototipe Ketiga KF-21 Boramae dengan Radar AESA Sukses Terbang Perdana

Dari laman Kedglobal.com (2/5/2023), LIG Nex1 Co, mengatakan pihaknya meluncurkan perangkat radar tersebut pada seminar dan pameran tentang kerja sama sipil dan militer yang diselenggarakan oleh Angkatan Udara Republik Korea di Pusat Konvensi Daejeon di Daejeon.

Disebutkan bahwa prototipe radar AESA untuk FA-50 adalah radar pertama produksi Korea Selatan yang menggunakan sistem pendingin udara untuk jet tempur. Dibandingkan dengan radar yang menggunakan mechanically scanned antenna (MSA) yang dipasang pada FA-50 saat ini, maka model radar AESA dari LIG Next1 memiliki keunggulan dalam deteksi dan pelacakan simultan beberapa target dan pemantauan simultan target udara dan darat.

Mode operasinya mampu mendeteksi target udara, darat dan laut dan radar ini punya ukuran yang ringkas serta bobotnya yang ringan, yang kesemunya berkat modul transmisi dan penerimaan yang menggunakan elemen yang terdiri dari campuran nitrogen dan galium – gallium nitride (GaN).

Radar AESA adalah sensor inti yang penting untuk jet tempur generasi mendatang. Secara umum, pesawat dengan jenis radar ini dianggap memiliki kapasitas tempur tiga hingga empat kali lipat dibandingkan dengan radar MSA.

Beberapa perusahaan pertahanan maju di luar negeri telah mendominasi pasar global untuk radar AESA pada jet tempur dan mendirikan ‘penghalang’ masuk bagi lisensi ekspor pada jenis teknologi radar AESA.

Namun jika radar AESA yang dikembangkan di dalam negeri ini dipasang pada FA-50 setelah KF-21, hasilnya bisa menjadi daya saing yang lebih tinggi dari industri pertahanan dalam negeri dan ekspor serta militer nasional yang lebih kuat.

LIG Nex1 telah menerima sekitar 85 miliar won (US$63,4 juta) dalam anggaran publik di bawah pengawasan Badan Pengembangan Pertahanan yang dikelola pemerintah dan melakukan dua studi aplikasi (2006~2013) dan dua kasus pengembangan uji (2014~2021) pada radar AESA untuk jet tempur.

Dalam penyelesaian prototipe radar AESA ini, LIG Nex1 tidak sendiri, melainkan berkat investasi dan kolaborasi perusahaan manufaktur pesawat, Korea Aerospace Industries.

Baca juga: Uji Radar AESA Jet Tempur KF-21 Boramae, Korea Selatan Gunakan Boeing 737-55S Flying Test Bed

“Untuk penyelesaian akhir pengembangan radar AESA FA-50, pekerjaan rumah masih harus dilakukan untuk verifikasi tetap seperti tes integrasi darat dan uji di pesawat, dan kami yakin dapat mengatasi beragam tantangan,” kata CEO LIG Nex1 Kim Ji-chan. (Bayu Pamungkas)

9 Comments