Serba Rahasia, Korea Selatan untuk Pertama Kali Luncurkan Rudal Balistik dari Kapal Selam
|Umumnya kapal selam yang punya kemampuan meluncurkan rudal balistik secara VLS (Vertical Launching System) identik sebagai pemangku senjata nuklir, itu bisa dicirikan seperti Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Perancis, Cina, Korea Utara dan India, yang sejak lama mengoperasikan kapal selam serang bertenaga nuklir. Namun, anggapan itu sepertinya terpatahkan dengan apa yang dilakoni oleh Korea Selatan.
Baca juga: Korea Selatan Bakal Bangun Kapal Selam Nuklir dengan Vertical Launching System
Korea Selatan tidak termasuk sebagai negara yang punya kemampuan meluncurkan rudal balistik nuklir. Namun, Negeri Ginseng itu sanggup membuat kapal selam non nuklir yang bisa meluncurkan rudal balistik secara VLS.
Meski belum resmi diserahterimakan kepada pihak angkatan laut, pada 14 Desember 2018, Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME) telah meluncurkan ROKS Dosan Ahn Changho (SS-083), bahkan DSME juga telah meluncurkan ROKS Ahn Mu (SS-085) pada 10 November 2020. Kedua kapal selam Dosan Ahn Changho Class tersebut adalah jenis kapal selam diesel listrik yang punya bobot 3.350 ton di permukaan dan 3.750 ton saat menyelam.
Yang menarik, Dosan Ahn Changho Class sebagai kapal selam diesel listrik sudah dilengkapi peluncur rudal balistik VLS, persisnya ada enam tabung peluncur yang dapat dimuati rudal jelajah maupun rudal balistik. Senjata lainnya adalah enam tabung peluncur torpedo kaliber 533 mm pada bagian depan.
Dikutip dari navalnews.com (4/7/2021), ROKS Dosan Ahn Changho untuk pertama kalinya menjadi kapal selam produksi Korea Selatan yang berhasil melakukan uji coba peluncuran rudal balistik – submarine launched ballistic missile (SLBM) dalam teknik VLS. Langkah tersebut menjadikan Korea Selatan sebagai anggota grup elite negara yang bisa meluncurkan rudal balistik dari kapal selam.
Rincian tentang uji peluncuran rudal balistik dari ROKS Dosan Ahn Changho tidak sepenuhnya terbuka untuk umum. Meski begitu, ada bocoran bahwa yang dicoba luncurkan adalah varian rudal Hyunmoo 2B yang dapat ditembakkan dalam jarak 500 km dari sasaran. AL Korea Selatan berharap dapat meningkatkan fungsi rudal strategis guna menghadapi Korea Utara dengan memanfaatkan K-SLBM (Hyunmoo 4-4).
Lantaran serba rahasia, uji coba peluncuran rudal balistik dari kapal selam justru disangkal oleh Kementerian Pertahanan Korea Selatan, yang membantah memberikan perincian atau mengonfirmasi apakah laporan baru-baru ini benar. Kemhan Korea Selatan hanya memberi jawaban, “Konfirmasi selektif atas aset militer terbatas karena alasan keamanan.”
Sekilas tentang Dosan Ahn Changho Class, kapal selam ini diesel listrik ini dibekali teknologi low noise skew back propeller dengan tenaga dari 4 x Bumhan Industry PH1 PEM fuel cell. Punya panjang 83,5 meter dan lebar 9,6 meter, kapal selam ini dapat berlayar dengan kecepatan 20 knots saat menyelam dan 12 knots saat di permukaan.
Baca juga: Kapal Selam Changbogo III Bakal Menggunakan Baterai Lithium Ion
Diawaki 50 personel, endurance Dosan Ahn Changho Class selama 50 hari dan dirancang dapat berlayar sejauh 19.000 km. Kabarnya, ROKS Dosan Ahn Changho akan diserahterimakan ke AL Korea Selatan pada bulan Juli ini. (Gilang Perdana)
itu tipe U-214 kah???
Ada yang tahu keunggulan menggunakan Hyunmoo-2 dan bukan Hyunmoo-3?
Udah dibeli belom? sebagai pengganti yg tenggelam kemaren
Menggunakan kasel diesel elektrik untuk luncurkan SLBM bukan sesuatu yg baru semasa perang dingin Soviet pernah membuat kasel diesel elektrik dgn SLBM dan Cina saat ini memiliki kasel diesel elektrik Qing class yg bisa luncurkan SLBM.
Katanya Korsel adalah negara yang baru belajar bikin kapal selam sehingga ada beberapa dari kita yang emoh melanjutkan kontrak pembuatan kapal selam batch kedua dengan Korsel. Tapi buktinya ini Korsel sudah bukan lagi belajar tapi sudah proven bikin kapal selamnya.
kata siapa korsel tidak bisa bikin kasel ? mereka bisa hanya tidak punya lisensi untuk ekspor HDW209. yang aneh dan perlu berkaca itu justru sini, kenapa tidak ada izin ekspor masih dibeli
Katanya siapa, master?
Masalah TOT nya
masalahnya, indonesia ingin membeli kapal selam yang sangat murah. Korea membangun kapal selam untuk indonesia dengan harga yang diminta, versi yang lebih murah dari tipe asli 209. Untuk harga yang sama dari 2 tipe 209 asli jerman/turki, korea dapat memberikan 3 changbogo sebagai gantinya. Setelah selesai, indonesia kemudian mengeluh kapal selam korea tidak sama dengan tipe asli 209. Mau seperti asli, bayar harga asli. Seperti yang Anda lihat, Korea lebih dari mampu untuk membangun kapal selam yang jauh lebih canggih daripada yang dijual ke Indonesia. Jika Anda bersedia membayar untuk itu tentu saja. Jadi adalah salah untuk menyalahkan korea pada kapal selam saat mereka membangunnya dengan apa yang Indonesia bersedia bayar untuk itu.
Nomeruno