Selain Rafale, Kolombia Juga Borong Self Propelled Howitzer CAESAR 6×6 dari Perancis
|Selain mengakuisisi jet tempur Rafale, rupanya di matra darat, khususnya pada lini artileri medan, Kolombia menyandarkan pilihan serupa dengan Indonesia, yakni dengan membeli self propelled howitzer CAESAR (Camion Equipe’ d’un Syste’me d’ ARtillerie) 6×6 produksi Nexter Systems, Perancis.
Baca juga: Self Propelled Howitzer CAESAR TNI AD Jajal Loading/Unloading di C-130 Hercules TNI AU
Dikutip dari thedefensepost.com (2/1/2022), Kolombia disebut telah mengalokasikan anggaran US$101,7 juta untuk pengadaan CAESAR 6×6 untuk jumlah yang dirahasiakan. Sebelumnya, Lithuania juga memutuskan membeli 18 unit CAESAR dengan nilai US$159,5 juta.
Pada bulan Desember 2022, Republik Ceko memesan 10 unit CAESAR, sehingga total negara eks Pakta Warsawa itu akan mengoperasikan 62 unit CAESAR. Di Afrika, pada bulan September 2022, Maroko menerima pengiriman 36 unit CAESAR gelombang pertamanya, bagian dari perjanjian tahun 2020 untuk senjata dan amunisi self-propelled senilai US$199 juta.

Terbilang populer sebagai self propelled howitzer, 18 unit CAESAR 6×6 juga telah dikirim Perancis ke Ukraina.
CAESAR mengusung kaliber 155/52mm dengan jarak tembak maksimum 42.000 meter dan jarak tembak minimum 4.500 meter. Kecepatan tembak meriam ini dapat memuntahkan 6 proyektil untuk setiap menitnya.
Hebatnya sistem pemuatan amunisi sudah mengaplikasikan jalur otomatis ala revolver, pengisi tinggal menaruk proyektil ke rak, dan pengisi akan memasukkannya langsung ke dalam kamar peluru.

CAESAR secara keseluruhan memiliki bobot 18,5 ton, keunggulan lain dari sista ini adalah dalam mobilitas. Sebagai ilustrasi, 1 unit CAESAR dapat dibawa oleh pesawat angkut berat C-130H TNI AU. Sedangkan untuk Airbus A400M dapat membawa 2 unit CAESAR siap tempur.
Saat ini, Nexter Systems telah merilis CAESAR 6X6 Mark II Next Generation (NG). CAESAR NG merupakan varian yang ditingkatkan dari versi CAESAR sebelumnya, tetapi menggunakan meriam kaliber 155 mm/52 yang sama yang dipasang di bagian belakang sasis truk.
Desain CAESAR NG 6X6 akan memiliki konfigurasi yang sama dengan versi sebelumnya, tetapi memiliki peningkatan baru dalam hal perlindungan dan mobilitas. CAESAR NG disokong mesin bertenaga baru yang menghasilkan 460 hp, bukan 260 hp seperti pada versi sebelumnya.
CAESAR NG juga akan dilengkapi dengan transmisi otomatis baru dan sasis baru yang diproduksi oleh perusahaan Perancis ARQUUS. Selain telah dipesan oleh militer Perancis, sebanyak 9 unit CAESAR NG 6X6 juga telah dipesan oleh Belgia. (Bayu Pamungkas)
Piye tho min, narasimu? :
“..Bila CAESAR jadi dibeli TNI AD, maka 1 unit CAESAR dapat dibopong oleh pesawat angkut berat C-130H TNI AU..”
======
Kan udah dipake main kemana-mana ama AD…😂😂😂😂
hahaha… terima kasih atas koreksinya yaa 🙂
LoL…
Kolombia harus bernegosiasi ulang dengan Prancias dan Dassault karena Kementerian Pertahanan Kolombia memiliki anggaran dana pendamping sebesar USD 678 juta yang telah disetujui oleh pemerintahan sebelumnya melalui dokumen CONPES (Dewan Nasional untuk Kebijakan Ekonomi dan Sosial).
Menteri Pertahanan Kolombia Iván Velásquez kembali menginformasikan dalam wawancara dengan 6AM Radio Caracol bahwa kontrak dengan Dassault belum terlaksana.
Anggaran CONPES sebagai pendanaan awal itu memiliki tanggal kedaluwarsa pada 31 Desember 2022.
Kolombia telat mengeksekusi kontrak akibat negosiasi yang membutuhkan detail, program ini pun tidak tercapai dalam waktu yang diharapkan.
Sementara itu, di Kolombia juga berkembang wacana untuk mengalihkan rencana pembelian Rafale ke Gripen yang ditawarkan Saab, Swedia.
Dikatakan bahwa dana untuk membeli 4 Rafale dapat dialihkan untuk 6 Gripen.
Pemerintah Kolombia saat ini belum menentukan keputusan akhir, apakah rencana pembelian Rafale akan dilanjutkan atau memikirkan ulang untuk membeli Gripen.
Mantap…Kolombia, perang Rusia dan Ukraina membuka mata semua orang ternyata utk perang yg berlarut2 butuh industri militer yg kuat dan harus mampu produksi beragam jenis senjata dalam jumlah banyak, dan harus punya duit banyak pula. Konsep perang rakyat semesta ternyata harus dikaji ulang bahkan tidak mungkin kecuali kepepet dan pilihan terakhir jika sudah tak miliki apa2 dan itupun negara harus persenjatai rakyatnya dengan amunisi yang tak terbatas istilahnya. Semoga negara kita tidak pernah perang tapi jika kita bisa miliki pabrik rudal, radar, drone, pesawat, kapal dan kendaraan tempur darat sendiri beserta amunisi nya lengkap secara mandiri pastinya itu akan menghindarkan negara dari perang…semoga kita tidak perlu sampai perang…amin