Masalah Alokasi Anggaran, Mimpi Kolombia Datangkan Jet Tempur Rafale Tertunda

Kabar rencana pembelian jet tempur Rafale oleh Kolombia telah menarik perhatian, pasalnya terkesan tanpa ‘drama’, Pemerintah Kolombia memusutkan untuk memilih Rafale sebagai pengganti jet tempur Kfir buatan Israel yang usianya telah menua. Yang menarik lagi adalah Kolombia menginginkan Rafale lewat jalur cepat, alias beli bekas, sehingga bisa didatangkan relatif cepat.

Baca juga: Gantikan Jet Tempur Kfir, Kolombia Putuskan Akuisisi 16 Unit Dassault Rafale via Jalur Cepat

Namun, rupanya terjadi dinamika, bila dua minggu lalu Menteri Pertahanan Kolombia Iván Velásquez memberikan konfirmasi kepada program 6AM Radio Caracol, bahwa Pemerintah Kolombia condong ke pilihan pesawat tempur buatan Perancis, dan berharap dapat mulai menerima Rafale mulai tahun 2023, maka kini ada perubahan.

Dikutip dari aviacionline.com (2/1/2023), Menhan Kolombia kini mengabarkan di program 6AM Radio Caracol, bahwa tidak mungkin dicapai kesepakatan dengan pabrikan Rafale, Dassault Aviation pada tahun ini.

Untuk membayar bagian pertama (uang muka) akuisisi, Kementerian Pertahanan Kolombia memiliki anggaran US$678 juta yang disetujui selama pemerintahan sebelumnya melalui dokumen CONPES (Dewan Nasional untuk Kebijakan Ekonomi dan Sosial). Secara total, Kolombia bermaksud untuk membeli 16 unit jet tempur Dassault Rafale dalam periode 10 tahun pengadaan, yang perkiraan total menelan biaya sekitar US$3,15 miliar.

Kendala yang harus diatasi Kementerian Pertahanan Kolombia adalah membahas dan mendapatkan dokumen CONPES baru yang menjamin dana yang diperlukan untuk melakukan pembelian.

Ini bukanlah tugas yang mudah, karena sebelumnya Velásquez telah meyakinkan bahwa pembelian tersebut tidak akan berdampak langsung pada sumber keuangan negara, karena anggaran CONPES telah dialokasikan sebelumnya, dan masa tenggang lima tahun sedang dinegosiasikan dengan penawar untuk melanjutkan pembayaran.

CONPES memiliki tanggal kedaluwarsa pada 31 Desember 2022, dan karena negosiasi dengan dua penawar pilihan  (Dassault Aviation dan Saab) tidak dapat ditutup tepat waktu, maka program jet tempur pengganti Kfir dibiarkan tanpa pendanaan awal.

Baca juga: AL India Akhirnya Pilih Rafale-M, Meski F/A-18 Super Hornet Unggul di Beberapa Poin 

Buntut dari masalah anggaran, maka niatan untuk mengakuisisi Rafale kemungkinan akan mengalami penundaan, meski begitu. negosiasi dengan pihak Dassault Aviation dan Pemerintah Perancis terus berjalan. (Gilang Perdana)

5 Comments