Safineh Class – Obsesi Iran Pada Frigat Trimaran Stealth

Berita yang satu ini mungkin akan mengingatkan kita pada sosok KRI Klewang 625, sebuah Kapal Cepat Rudal (KCR) berdesain trimaran besutan PT Lundin Industry Invest (North Sea Boats) yang terbakar habis pada 28 September 2012 di Banyuwangi. Meski kabarnya, sedang dibangun KRI Klewang Jilid 2, namun nampaknya itu belum akan diluncurkan dalam waktu dekat. Dan bergeser ke Timur Tengah, Iran, negeri Para Mullah yang kenyang mendapat tekanan dari Amerika Serikat, sebenarnya telah merilis rancangan frigat trimaran yang diberi label “Safineh.”

Baca juga: Jepang Rilis Konsep Multipurpose Trimaran, Ingatkan Kita Pada Sosok KRI Klewang 625

Dikutip dari navalnews.com (12/2/2020), mockup dan grafis frigat Safineh diperlihatkan ke publik saat ajang Iran Navy Exhibition yang berlangsung 30 November 2019. Dari tampilan, antara Safineh dan KRI Klewang disatukan dari sama-sama menggunakan rancangan trimaran atau lunas tiga. Namun dari segi kelas, keduanya jelas berbeda. Safineh adalah frigat dengan bobot 2.200 sampai 3.000 ton, sementara KRI Klewang adalah KCR dengan bobot 219 ton. Para analis militer global, lebih menyandingkan Safineh dengan desain kapal perang litoral trimaran milik AL AS – Independence Class yang punya bobot 8.800 ton.

Sebagai sebuah frigat, Safineh jelas punya adopsi persenjataan yang jauh lebih komplit dari KRI Klewang, dari informasi grafis, nampak pada bagian haluan nantinya akan disematkan meriam reaksi cepat Fadjr 27 kaliber 76 mm – meriam ini tak lain adalah copy-an tanpa izin atas meriam reaksi cepat Oto Melara 76 mm. Namun yang menjadi andala utama adalah adanya 96 cell pelucur VLS (Vertical Launching System) untuk rudal hanud. Konfigurasinya seperti pada frigat Martadinata Class, yaitu pada bagian depan anjungan. Kabarnya rudal yang akan digunakan adalah modifikasi Bavar 373 Air Defense Missiles.

Sedangkan untuk menghadapi peperangan permukaan jarak jauh, frigat Safineh dilengkapi delapan peluncur rudal anti kapal. Pilihan yang bakal digunakan antara lain rudal Yakhont, Noor, Soumar dan Ya Ali yang merupakan rudal anti kapal dengan kemampuan jelajah. Untuk aspek pertahanan udara jarak dekat, Safineh nantinya akan dibekali empat pucuk kanon CIWS (Close In Weapon System) Kamand kaliber 30 mm. Punya rancangan stealth, frigat Safineh bakal dilengkapi radar Active Electronically Scanned Array (AESA).

Menyandang status frigat, Safineh dilengkapi hanggar dengan deck yang lumayan lapang, setidaknya dapat menampung dua helikopter ukuran sedang. Desain kapal ini mengedepankan integrasi drone sebagai kelengkapan pengintaian udara, yaitu drone Sedjil dan drone Pelican yang punya kemampuan VTOL (Vertical Take-off and Landing). Dari spesifikasi, frigat trimaran ini diracang punya kecepatan maksimum sampai 40 knots.

Nah, yang menjadi pertanyaan, bagaimana peluang Iran mewujudkan frigat Safineh? Tekanan dan sanksi berupa embargo atas Iran jelas menyulitkan industri militer. Namun bila berkaca pada rekam jejak Iran dalam reverse engineering atas berbagai alutsista asal AS, Eropa Barat dan Rusia, maka rasanya bukan mustahil kelak frigat Safineh dapat diwujudkan.

Baca juga: Fateh Class – Inilah Keunggulan Kapal Selam Diesel Listrik Terbaru Iran

Dalam catatan, Iran telah mampu membuat rudal balistik, rudal jelajah, jet tempur, drone bersenjata (UCAV), bahkan kapal selam pun sudah mampu dibangun oleh Iran dalam masa penuh tekanan politik dan ekonomi. (Haryo Adjie)

20 Comments