Fateh Class: Inilah Keunggulan Kapal Selam Diesel Listrik Terbaru Iran
|Indonesia mungkin harus mencontoh apa yang dilakukan Iran dalam hal pembuatan kapal selam, seperti bagaimana suatu perencanaan yang matang, didukung dengan tekad kuat seluruh komponen bangsa, maka bisa mewujudkan sosok alutsista strategis sekelas kapal selam ukuran sedang. Persisnya pada 17 Februari 2019, dengan bangga Presiden Iran Hassan Rouhani memperkenalkan kapal selam Fateh Class di Pangkalan Angkatan Laut Bandar Abbas, Provinsi Hormozgan.
Baca juga: Kapal Selam Mini – Andalan Taktik Gerilya Bawah Air di Laut Dangkal
Dikutip dari payvand.com, Fateh Class disebut sebagai kapal selam dengan bobot 527 ton. Meski tidak dirils berapa panjang kapal selam ini, para analis dari citra satelit yang menangkap pembangunan kapal selam ini pada Oktober 2013, menyebut kapal selam yang dibangun galangan Bostanu ini punya panjang sekitar 48 meter. Proyek Fateh Class sendiri telah diumumkan pada September 2011.
Menariknya lagi, media Iran menyebut Fateh Class menggunakan 100 persen komponen produksi dalam negeri. Dari sisi persenjataan, pada bagian depan terlihat empat buah peluncur torpedo kaliber 533 mm. Disebutkan bahwa Fateh Class dapat membawa delapan ranjau laut, serta dua torpedo cadangan, sehingga total ada 6 torpedo yang dapat dibawa dalam sekali berlayar. Lewat tabung peluncur torpedo, kapal selam ini juga punya kemampuan meluncurkan rudal anti kapal.

Dari penampakan pada bagian menara, nampak Fateh Class dilengkapi optical periscope, electro-optical mast, radar dan electronic intelligence sensors. Fateh Class dirancang untuk menyelam sampai kedalaman 200 meter. Fateh Class dapat berlayar selama 5 minggu, meski belum ada informasi berapa lama kemampuan menyelam secara terus-menerus. Menteri Pertahanan Iran, Amir Hatami menjelaskan bahwa Fateh Class dibangun lebih dari 412 ribu komponen.
Kapal selam diesel listrik ini punya kecepatan maksimum di permukaan 11 knots, sementara kecepatan di bawah air 14 knots.
Baca juga: Tahun 2025, BPPT Targetkan Rilis Prototipe Kapal Selam Berawak dengan Teknologi AIP
Meluncurnya Fateh Class sekilas mengingatkan kita, bahwa beberapa institusi seperti Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Laut (Dislitbangal) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) juga punya asa untuk mengembangkan prototipe kapal selam mini dengan ukuran 22 meter. Bahkan BPPT sudah mencanangkan tahun 2025 sudah dapat merampungkan prototipe kapal selam berawak dengan teknologi AIP (Air Independent Propulsion). Semoga apa yang dicapai Iran bisa menjadi motivator pengembangan kapal selam di Indonesia. (Haryo Adjie)
Beli aja dari iran trus minta tot ,kan
Jangan muluk2lah. Mobil elektrik selo aja yg bener2 cemerlang masa depannya kaga dilirik sama sekali.
Iran 100% mandiri…🤔
Coba dicek lagi darimana asal-usul teknologi pembangkit nuklirnya (jerman dan korut), rudal (cina), kasel….kemungkinan besar dari rancangan midget korea
“Fateh class menggunakan 100% komponen produksi dalam negeri” yg artinya tidak impor mesin, baling2, sonar, rudder, periscope. Jadi…
Coba sebutin merek komponen2 yg anda sebut itu 🤷
Dari amerika juga itu teknologinya. Iran tu syiah dan syiah bentukan dr yahudi jd g akan namanya israel vs iran perang. Syiah tu khawarij pembunuh sahabat usman
Coba jelasin dong kenapa terjadi revolusi islam di iran? Apa iya iran gak bisa move on dan jadi lebih baik? Trus kenapa bisa israel sangat waspada dengan iran bung? Tolong dijelaskan…
Indonesia kalau mau maju maka harus berani meng embargo diri sendiri dengan memfokuskan indhan dalam negeri sebagai pemasok utama alutsista
Secara total susah bro…
Karena TNI sebagai pengguna utama masih punya banyak pilihan, dan anggaran pertahanan yg ada sebenarnya sudah banyak di investasikan dalam pembangunan maupun perbaikan fasilitas dan beberapa kerjasama produksi, ini sudah tepat karena tidak ada yg instan dalam upaya mengurangi ketergantungan…😞
Pejabat negri ini kbanyakan omong..kbanyakan rencana minim eksekusi
Rio…
Hanya mampu menilai hasilnya seperti terlihat begitu mudah, karena anda samasekali tidak tahu proses dan besar perjuangannya, lagi pula, militer iran tidak punya pilihan selain mengandalkan indhan dalam negerinya, iran kuat dan dibesarkan oleh sangsi, user iran mau tidak mau harus menggunakan kapasitas yg ada didalam negerinya, pembangunan proyek baru maupun rekayasa ulang sudah menjadi kewajiban teknisi iran karena hanya itu pilihannya…
Sedangkan indonesia banyak pilihannya mengenai kebutuhan alutsista, akan tetapi tetap lebih mempertimbangkan kerjasama produksi untuk mengurangi ketergantungan komponen teknologi terkait, jadi, yg akan menikmati hasil rancangan sekarang itu adalah anak cucu anda kelak…
Anda mau tiap hari meratap dan menangis sekalipun tidak akan ada yg peduli…
ahver.. anda komen panjang lebar juga gak ada yang peduli..
Bodo amat !!!
Yg terpenting komen saya itu fakta.😝
Pokoknya borong 12 biji