Russian Helicopters Tampilkan Varian Terbaru Mi-35P, Lebih Lethal dengan Avionik Digital
|Setelah menawarkan paket upgrade Mi-35P pada tahun 2018 silam, kini Russian Helicopters (bagian dari Rostec Corporation) memperkenalkan varian anyar dari “flying IFV” Mi-35P. Varian anyar yang dimaksud sejatinya merupakan hasil upgrade yang dilakukan di fasilitas produksi di Rostvertol. Model pertama Mi-35 terbaru ini telah menyelesaikan uji terbang spesifik dan menerima konfirmasi dari karakteristik kinerja berdasarkan persenjataan baru dan peralatan onboard jenis baru.
Baca juga: Percanggih Sistem Navigasi dan Penginderaan, Rusia Tawarkan Upgrade Helikopter Mi-35P
Dikutip dari edrmagazine.eu (25/8/2020), rangkaian pengujian telah menghasilkan finalisasi desain helikopter yang memastikan kesiapan model untuk fase produksi massal. “Tahun lalu kami mendemonstrasikan helikopter ini kepada sejumlah pelanggan potensial, dan hari ini kami dengan yakin mengatakan bahwa helikopter tersebut memang handal, kami juga telah meluncurkan produksi serial Mi-35P di bawah kontrak pertama dengan pelanggan asing,” ujar Andrey Boginsky, Director General of Russian Helicopters.
Mi-35P varian terbaru hasil upgrade ini dilengkapi target sight system OPS-24N-1L yang ditingkatkan dengan 3rd generation long-wave matrix thermal imaging, high-resolution color TV camera dan laser rangefinder. Kru helikopter juga sudah dibekali dengan modern 3+ generation night vision goggles, serta satu set peralatan pencahayaan eksternal dan internal yang disesuaikan untuk digunakan oleh kru.
Sistem kendali penerbangan juga serba baru dengan sokongan teknologi digital guna meningkatkan pengendalian dan stabilitas helikopter dan menyediakan otomatisasi pada pilot. Selain itu, sistem penargetan dan komputasi yang juga telah diperbaharui untuk meningkatkan akurasi tembakan.
Mi-35P generasi anyar ini dipersenjatai dengan kanon laras ganda 23 mm dan peluncur roket S-8. Konfigurasi senjata masih dapat ditambah dengan pemasangan kanon pod, peluncur roket S-13, rudal anti tank Ataka dan rudal Vikhr- 1/Vikhr-1M pada suspended containers.
Mi-35P varian baru ini juga digadang dapat terbang kapan saja sepanjang hari dalam kondisi cuaca yang sederhana atau cukup sulit, baik terbang di bawah aturan visual dan instrumen, dalam kondisi geografis yang beragam, termasuk di atas medan non-landmark. Pada saat yang sama, Mi-35P dapat mempertahankan kemampuannya dalam melakukan penembakan senjata berpemandu dan tidak berpemandu dalam segala kondisi. Desain Mi-35P terbaru ini disebut-sebut juga dirancang untuk mengurangi beban pemeliharaan oleh operator.
Baca juga: Enam Tahun Beroperasi, Mil Mi-35P Puspenerbad TNI AD Jalani Overhaul di Rusia
Sebagai informasi, Mi-35P adalah varian ekspor dari Mi-24 Hind-E. Varian yang digunakan Puspenerbad TNI AD mudah dikenali dengan adopsi kanon fixed side-mounted, yaitu jenis GSh-30K kaliber 30 mm. Kanon dua laras ini disematkan pada sisi kanan kokpit. Bekal amunisi untuk kanon ini adalah 750 peluru.
Dalam operasionalnya, Mi-35P dibutuhkan tiga orang kru, terdiri dari pilot, kopilot yang merangkap sebagai operator persenjataan, dan teknisi (flight engineer). Formasi tempat duduk pilot berada diatas posisi duduk kopilot. (Gilang Perdana)
Borong aja lagi biar genap 1 skuadron atau 4 skuadron krn harisnya tiap kodam ada 2 heli tempur berat.
heli MI 35 ibarat AK 47 yang mempunyai banyak variant & record batle proven yang seabreg kesamaan lainya yaitu kebandelannya,sayang perawatannya harus ke Russia sama spt MI 17,ada issue stabilisasi dan bentuknya gambot juga exhaust nya gede jd gampang di incer Manpad
Kalau urusan accident heli TNI (total loss) sepertinya bell 205/412 msh yg terbanyak, d susul puma/superpuma TNI AU, MI-17 3 unit msh lbh sdkt d bwh kecelakaan superpuma penerbal yg 4 unit.
Demi tugas negara & kepentingan operasi militer, penerbang2 helicopter TNI dgn keberaniannya sering mengabaikan kondisi cuaca buruk & ancaman tembakan musuh saat dropping & hovering.
Ngitungmu ngawur gaya sd…perlu belajar banyak dari tukang ngitung phd…hehehe
Ngitung yang bener itu seperti
Mi-17 Loss 25% dalam waktu kurang 10 tahun
Puma Loss 6% dalam waktu 40 tahun
Bell 205/412 Loss 5% dalam waktu 50 tahun
Jadi Mi-17 jawara jatuh..apalagi umur masih baru 10 tahun..tambah bikin geregetan..hehehe
Kalau kena patriot dan masi bisa tahan tidak hancur saya rasa banyak yang beli. Apa lagi kalau THAAD sampai bisa tidak penetrasi tu heli bakal laris lagi mungkin US beli
mantaap bang jagoo
Apalagi kalau bisa menghindar dari srempetan nuklir icbm ya…
Pasti laris manis.
Judulnya seru jg, ada kata2 yg mengatakan ” ” Lebih Lethal “. Maksudnya admin itu klo diterjemahkan secara mudah, maksudnya lebih letal dr heli buatan sono….xicixicixicxi
Satu kesimpulan kunci yg perlu dibaca dng jelas
“Mi-35P varian baru ini juga digadang dapat terbang kapan saja sepanjang hari dalam kondisi cuaca yang sederhana atau cukup sulit, baik terbang di bawah aturan visual dan instrumen, dalam kondisi geografis yang beragam, termasuk di atas medan non-landmark.”
—————————————————–
Gak spt heli yg sono, dibuat nendarat disawah sama pilot india sdh meriang demam. Maunya mendarat diaspal mulus dan tanah pngerasan yg bagus……xicixicixicixi