Rusia Rilis Desain “BOSS” – Kapal Perang Hybrid dengan Kemampuan Stealth
Pandemi Covid-19 berimbas pada sektor pertahanan, dimana anggaran militer kebanyakan negara ikut tergerus untuk penanganan sektor kesehatan. Meski begitu, tantangan yang dihadapi dalam dunia pertahanan terus meningkat, alhasil perlu terobosan dalam lini alutsista, seperti salah satunya yang ditawarkan Rubin Design Bureau dari Rusia.
Rubin adalah nama besar dalam dunia desain kapal selam, bermarkas di St. Petersburg, biro ini telah merancang 1065 kapal selam konvensional dan nuklir dalam 120 tahun terakhir. Dari siaran pers Rubin Design Bureau yang diterima Indomiliter.com, Rubin telah merilis desain kapal perang dengan kemampuan hybrid yang disebut BOSS (Border and Offshore Submersible Sentry). Mengapa disebut kapal perang hybrid? Tak lain karena BOSS dapat menjalankan moda sebagai kapal patroli permukaan, namun pada sisi lain, BOSS dapat berubah peran menjadi sebuah kapal selam.
Konsep BOSS sejatinya mirip dengan “The Croc” yang pernah dibuat tim dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di Surabaya, namun, BOSS punya spesifikasi yang lebih besar dengan bekal persenjataan yang mumpuni untuk tugas patroli dan tentunya peperangan bawah laut.
BOSS punya panjang 72 meter dengan bobot 1.300 ton. Bentuknya memang tak lazim, tapi itu dipercaya untuk menempatkan kapal ini dalam keunggulan stealth. Rubin menjelaskan, dimensi besar membawa lebih banyak kemampuan, dimana kapal ini mengusung desain wave-piercing bow dan tumblehome hull untuk mengurangi roll dan membuat platform senjata kapal lebih stabil. BOSS dilengkapi dengan sonar array yang lebih baik dan mampu mengurangi hambatan di permukaan.
Sistem propulsi berdaya tinggi memungkinkan kecepatan hingga 21 knot. BOSS disebut dapat berlayar hingga 6.437 km dengan kecepatan ekonomis 10 knot.
Dari aspek persenjataan, BOSS dipersenjatai meriam otomatis, dua peluncur rudal hanud dan empat tabung torpedo 324 mm. BOSS juga dirancang memiliki dua hanggar multifungsi tahan tekanan (pressure proof) untuk kapal dan peralatan tim boarding (VBSS), drone atau muatan lainnya. Baik radar dan sonar dapat digunakan untuk pencarian dan akuisisi target.
Baca juga: The Croc – “Buaya” Kombatan dengan Kemampuan Hybrid Plus
“Ketika anggaran militer berkurang karena pandemi dan konsekuensinya, permintaan Angkatan Laut beralih ke kapal multifungsi. Tanggapan kami terhadap tantangan itu adalah kombinasi kemampuan permukaan dan bawah air dalam proyek BOSS. Karena sintesis seperti itu, kapal yang dimaksudkan untuk penggunaan masa damai tetap relevan sebagai unit tempur jika terjadi eskalasi konflik,” ujar juru bicara Rubin Design Bureau. (Haryo Adjie)
ini kelebihan PT.PAl bisa membuat kapal selam. dari model lambung kapal saja disambungkan dengan lambung kapal. tidak harus bulatan kapal selam.
Malah kembali ke era desain U-boat WW2
” BOSS punya panjang 72 meter dengan bobot 1.300 ”
————————————————————-
Artinya klo utk type kasel, barang ini sekelas CBG atau U-209 hanya lebih panjang sedikit.
Kok gak ada VLS utk rudal Tsircon yg ngeri ngeri sedap tuh.?….👍👍👍
Lalu apa bedanya Ama Kapal selam era WWII coba??? Lebih keren Kasel Jepang jaman Perang Asia Timur Raya I-401, udah bisa bawa pespur. Kalo sekarang I-401 disuruh bawa drone dan F-35B akan jauh lebih ngeri daripada Kasel yg cuman masih desain ini. Hhhhhhhhhh
Pertanyaannya apakah akan terealisasi
Kebanyakan 2/3 program AL Rusia berakhir jadi maket & gambar doang
Kualitas Shipyard & anggaran yang jadi penghalang terbesar