Update Drone KamikazeKlik di Atas

Rusia Punya Peresvet System – Senjata Laser yang Mampu ‘Membutakan’ Satelit di Ketinggian 1.500 Km

Peresvet laser weapon (Wikipedia)

Sebagai negara besar dengan tingkat kemajuan alutsista adiguna, maka wajar bila Rusia sudah mencapai adopsi pengembangan senjata laser secara maju, atau minimal dapat mensejajarkan diri dengan kemampuan laser yang diraih Amerika Serikat dan Cina. Namun, pemahanan selama ini adalah senjata laser dipersiapkan untuk mengeliminasi drone, atau dalam tingkatan advanced, mampu menyergap rudal jelajah. Namun, ada klaim terbaru dari Kremlin.

Baca juga: Hadapi Serangan Drone, Rusia Punya “Rat” Complex yang Dilengkapi Senjata Laser

Dikutip dari reuters.com (19/5/2022), Wakil Perdana Menteri Rusia, Yuri Borisov mengatakan bahwa sistem senjata laser terbaru telah beroperasi. Yang dimaksud adalah Peresvet system, berupa sistem senjata laser yang ditempatkan di permukaan (ground based). Tapi yang menjadi tak biasa adalah jarak tembak Peresvet yang sangat jauh.

“Hari ini, Peresvet system sudah beroperasi dan sistem ini sudah dipasok secara serial ke pasukan dan mampu membutakan semua sistem satelit pengintai dari musuh potensial di orbit pada ketinggian 1.500 km. Paresvet dapat melumpuhkan satelit selama terbang melintas dengan cara penyinaran laser,” ujar Borisov. Tapi perlu dicatat, Perevest tidak menghancurkan satelit, melainkan lebih pada membutakan sensor pada satelit saat melintas di wilayah kedaulatan Rusia.

Lantaran dibalut dengan kerahasiaan tinggi, maka hanya sedikit informasi yang diketahui tentang senjata laser ini. Presiden Rusia Vladimir Putin pada tahun 2018 menyebut, Peresvet diambil dari nama seorang biarawan prajurit Ortodoks abad pertengahan Alexander Peresvet yang tewas dalam pertempuran.

Baca juga: MBDA Tampilkan Senjata Laser Anti Drone di Renault Sherpa Light 4×4

Bila Peresvet mampu membutakan satelit, maka Rusia juga merilis jenis senjata laser yang dapat menghancurkan sasaran di jarak 5 km. Sistem senjata laser itu disebut Zadira dan diklaim dapat menghancurkan sasaran berupa drone dalam durasi 5 detik saja. “Senjata laser generasi baru (Zadira) mengarah pada penghancuran fisik target, dengan penghancuran termal, mereka terbakar,” kata Yuri Borisov kepada televisi pemerintah Rusia. (Gilang Perdana)