Rusia Mulai Gelar “Harmony,” Modul Mata-mata di Dasar Lautan

Meski terus dikuyo-kuyo oleh Amerika Serikat, seperti pada penerapan Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) yang mengganjal penjualan alutsista, bukan berarti ambisi Rusia redup dalam gelora pengaruh politik dan militer global. Setelah menunjukan tajinya di Suriah, segmen dunia bawah air kabarnya mulai akan digeber oleh Negeri Beruang Merah tersebut. Selain memunculkan sosok kapal selam nuklir terpajang dan torpedo berhulu ledak nuklir, lini sistem penjejak bawah air dalam lingkup anti submarine warfare juga bakal digenjot, persisnya mulai 2020 Rusia bakal mulai menggelar hydro acoustic surveillance system.

Baca juga: Misi Anti Kapal Selam, TNI AL Waspadai “Shadow Zone”

Rencana penerapan hydro acoustic surveillance system sudah didengungkan Rusia sejak 2016 silam dengan target implementasi sebelum tahun 2020. Sistem ini rencananya akan disebar secara ‘rahasia’ oleh Rusia di beberapa kawasan, tujuannya yaitu menjadikan lautan di dunia menjadi ‘transparan.’ Kata transparan disini berarti otoritas militer Rusia punya kemampuan untuk mendeteksi pergerakan semua kapal, mulai dari kapal permukaan, kapal selam sampai pesawat terbang yang terbang rendah.

Sistem yang diberi label “Harmony’ ini berupa special robotized underwater modules yang dilepaskan dari kapal selam secara senyap, dan akan ‘berdiam’ di dasar lautan. Peran Harmony persisnya menjalankan powerful hydro acoustic stations yang ‘menguping’ segala bentuk pergerakan di atasnya. Tebaran modul Harmony ini nantinya akan mengirimkan informasi ke pusat kendali lewat media satelit yang menggunakan pelampung khusus yang melekat padanya.

Pusat komando dapat mengendalikan stasiun dari jarak jauh dan ketika diperlukan (darurat) dapat menutup semua antena perangkat, menarik float dan mengembalikannya ke kapal selam. Langkah ini telah diantisipasi agar perangkat canggih di dasar lautan ini tidak jatuh ke tangan lawan.

Ketika ditempatkan di dasar lautan modul stasiun mata-mata bawah laut ini akan membuka antena hidro akustik. Sistem pada modul Harmony mengandalkan pemantauan pasif, mencoba menangkap situasi di sekitarnya dengan mendengarkan beragam suara spesifik yang dihasilkan oleh mesin kapal, kapal selam dan pesawat.

Modul Harmony juga mampu menghasilkan sinyal suara yang dengannya mereka dapat mendeteksi dan mengklasifikasikan kapal dan kapal selam. Jaringan stasiun tersebut akan dapat menunjukkan pergerakan kapal di atas dan di bawah air di area ratusan kilometer persegi.

Sarov Special purpose submarine

Dikutip dari uawire.org, beberapa langkah nyata telah dipersiapkan Rusia untuk penggelaran Harmony, seperti penggunaan Sarov Special purpose submarine. Para analis militer menyebut bahwa kapal selam ini yang nantinya akan dikerahkan untuk menyebarkan modul-modul Harmony di dasar lautan secara rahasia.

Sementara untuk penyebaran modul di wilayah yang lebih jauh, kuat dugaan Rusia akan mengerahkan kapal selam nuklir terbarunya, Belgorod. Belgorod adalah pencapaian besar pada teknologi kapal selam Rusia, dimana ini menjadi kapal selam terpanjang yang pernah dibuat, yaitu dengan panjang 184 meter dan punya bobot hingga 30.000 ton.

Peluncuran Belgorod

Baca juga: Ternyata Kilo Class Milik India Pernah ‘Tenggelamkan” Kapal Selam Nuklir AS

Daya deterens Belgorod memang tak bisa dianggap enteng, kapal selam ini secara tegas mendapatkan peran sebagai pengusung underwater spy missions dan dapat meluncurkan Poseidon, yang tak lain torpedo terpanjang di dunia (24 meter), bertenaga nuklir yang mampu membawa hulu ledak termonuklir. (Gilang Perdana)

10 Comments