Rusia Luncurkan Rudal Anti Radiasi Kh-31P ke Ukraina, Sejenis dengan yang Dimiliki TNI AU
|Selain sosok rudal jelajah 3M-54 Kalibr yang diduga diluncurkan Rusia dalam serangan ke Ukraina, tersebut nama rudal lain yang ikut dikerahkan dalam hari pertama invasi, yakni Kh-31P/AS-17 Krypton (kode NATO), rudal jenis udara ke permukaan, atau populer disebut mediun range air to surface missile ini lumayan dikenal oleh netizen, pasalnya jenis rudal ini juga dioperasikan Skadron Udara 11 TNI AU yang menggunakan jet tempur Sukhoi Su-27/Su-30.
Baca juga:Β Kh-31P: [Terungkap] Misteri Rudal Sukhoi TNI AU
Kh-31P dirancang untuk melumpuhkan sistem pertahanan musuh. Untuk itu rudal di desain memiliki kecepatan sangat tinggi, mampu terbang jauh, anti radiasi dan bisa mematikan penjejaknya saat diserang. Ada misi khusus yang diemban Kh-31P, yaitu menghancurkan stasiun radar lawan, untuk itu Kh-31P menggunakan pemandu radar pasif untuk sistem anti radiasi.
Kecepatan luncur rudal ini memang spektakuler, yakni antara 2.160 sampai 2.520 km per jam, atau setara Mach 2.5. Untuk mendapatkan kecepatan yang sangat tinggi, rudal Kh-31P didorong oleh 5 roket booster dan ramjet yang dipadukan dalam dual roket pendorong. Bentuknya mirip wahana antariksa Rusia, karena memang didisain oleh biro disain Soyuz di Turayevo dan diproduksi Tactical Missile Corporation.
Saat meluncur, tahap awal rudal ini berakselerasi dengan mesin roket untuk mendapatkan kecepatan Mach 1.8. Setelah itu mesin pendorong pertama dilepas untuk digantikan 4 mesin jet pendorong, demi mencapai kecepatan maksimum. Kecepatan tinggi rudal ini berguna untuk mengurangi resiko tertembak, karena harus menerobos sistem pertahanan musuh untuk menghancurkan radar penjejak (air search radars) dan fire control radar.
Kh-31P memiliki panjang 5,2 meter dengan berat 600 kg dan mampu menembak sasaran sejauh 110 km. Karena rudal ini ditugaskan untuk menghancurkan radar musuh, dia tidak dibebani hulu ledak besar, melainkan ‘hanya’ 90 Kg (Blast Frag).Β Kh-31P mampu terbang pada rentang ketinggian 165 hingga 49.000 feet.
Baca juga:Β AL AS Lakukan Uji Penembakan Perdana Rudal Anti Radiasi AGM-88G AARGM-ER
Dalam serangan awal Rusia pada 24 Februari 2022, petikan video singkat di media sosial memperlihatkan puing-puing dari rudal yang diduga kuat Kh-31P dan menyasar ke distrik Holosiyiv di Kiev. Indikasi Kh-31P dapat dilihat dari keberadaan booster yang dapat dikenali. Meski belum dapat dipastikan, ada yang menyebut Kh-31P diluncurkan Rusia dari pembom tempur Sukhoi Su-34 Fullback. (Maskun)
#Ukraine, #Kyiv: What appears to be the remains of a Russian-made Kh-31 air-to-surface missile that landed in the Holosiyiv district.
The precise variant is unclear, but it is likely given the location to be a Kh-31P anti-radiation missile.
π· Iryna Kyporenko pic.twitter.com/AkhMjhK0B2
β πΊπ¦ Ukraine Weapons Tracker (@UAWeapons) February 24, 2022
Wkwkwkwk, mau gimana lagi bang,…paling tidak kan pesawat masih bisa ditubrukkan ke pespur lawan
Jenis rudal spt ini yg gak akan pernah dicicipin utk digotong oleh F-16 kita hingga menjelang pensiunnya nanti.
Sementara beli Sukhoi langsung komplit dpt rudal beginian.
Pertanyaannya, bagaimana dng nasib F-15ID kita kelak jika sdh diakuisisi.? Mengingat konon katanya, F-15 tercanggih. Bahkan radar AESA nya yg tercanggih dan ada Ephaws nya jg. Kan gak lucu klo gotongannya cuma Sidewinder doank sama rudal jadul Maverick spt F-16 kita sebelumnya, terakhir ini aja baru bisa gotong AIM-120C. Kata orang Arab tuh “Mubaziirr”. Negara Vanuatu pun akan tertawa nanti. Ini bisa saja terjadi lg mengingat pembeliannya tdk langsung satu paket dng persenjataannya.
Bagi kaum alay kan yg penting punya F-15 versi terbaru. Urusan persenjataannya gak penting…ππ
Ya. Salaamm..πππ