Rtut-BM 1L262E Multifunctional Ground Jamming Station, Dikerahkan Rusia di Laga Perang Ukraina
|Setelah 1RL257 Krasukha-4, yang disebut sebagai ‘high value target’ di lini kesenjataan electronic warfare (peperangan elektronik), Rusia dikabarkan kembali ‘kehilagan’ perangkat jamming yang terbilang canggih di laga Peran Ukraina. Bila 1RL257 Krasukha-4 didapatkan dalam kondisi relatif utuh karena tinggalkan oleh personelnya, maka kali ini sebuah 1L262E Multifunctional ground jamming station didapatkan dalam kondisi hancur.
Dari postingan akun Twitter @TheDeadDistrict (3/4/2022), sebuah rantis lapis baja yang diduga 1L262E nampak dalam kondisi hangus terbakar. Disebut sebagai high value target, lantaran peran 1L262E (Rtut-BM) yang vital, seperti kemampuan alutsista ini untuk mengacaukan atau mengganggu komunikasi antara pasukan lawan, khususnya unit forward air controllers, sehingga tidak bisa berkomunikasi dengan jet tempur/helikopter yang akan melakukan bantuan tembakan.
Rosoboronexport dalam situsnya menyebut, bahwa 1L262E dapat memberikan perlindungan bagi pasukan (kawan) dari ancaman serangan proyektil artileri dan ranjau, yaitu dengan teknologi radio fuzes. Persisnya, sistem 1L262E dirancang untuk mengganggu aliran radio pada munisi artileri dan ranjau. Stasiun 1L262E ini dapat mengurangi efek merusak dari proyektil artileri dan ranjau, sementara itu jamming dilakukan pada radio fuze mereka. Jamming yang dihasilkan oleh stasiun memulai peledakan peluru pada ketinggian yang aman atau mengalihkan radio fuze ke mode kontak, sehingga secara drastis mengurangi potensi destruktif munisi.
Sebagai aturan stasiun digunakan untuk perlindungan pos komando depan dan emplasemen menembak, tetapi juga mencakup hub transportasi dan penyeberangan. Stasiun beroperasi dalam mode otomatis baik saat parkir (statis) maupun saat bergerak. Stasiun 1L262E membutuhkan beberapa milidetik untuk menentukan frekuensi pemindaian dari radio fuze dan kemudian mensimulasikan sinyal yang diperlukan untuk ledakan pada proyektil.
Stasiun 1L262E tidak hanya mampu menangkal radio fuzes, melainkan dapat digunakan secara efektif untuk ‘menekan’ komunikasi pada frekuensi radio VHF (very High Frequency) musuh, bahkan yang beroperasi dalam mode pseudo-random operational frequency readjustment (PROFR).
Stasiun jammer 1L262E dipasang pada sasis ranpur lapis baja ringan MTLBU yang memastikan kemampuan lintas medan dan mobilitas tinggi dan juga kemampuan untuk menggunakannya secara langsung dalam disposisi kekuatan di garis depan peperangan. 1L262E diawaki oleh dua personel, dalam moda operasinya stasiun jamming ini dilengkapi antena yang dapat berputar -/+150 derajat dan sinyal jamming-nya dapat bertahan selama enam menit.
Baca juga: Anti Jamming dan Full Secure, Inilah Kecanggihan Sistem Komunikasi Sukhoi Su-35
Dari spesifikasi, 1L262E beroperasi pada frekuensi 80 – 900 Mhz dan dapat melakukan jamming pada area seluas hingga 50 hektar. Gelar kesiapan sistem 1L262E dapat dilakukan dalam durasi 10 menit. (Gilang Perdana)
Abis Krasukha sekarang ini, waduh. Niat hati mau maen Blitzkrieg apa daya malah jadi umpan Javelin dan Stinger. Hhhhhhhhhh
Makanya startegi jenderal-jenderal Rusia di-update itu olah yudanya. Belajar sini sama Indonesia biar paham gimana menghadapi kontra Gerilya. Kata Pak Andika, Komandan salah startegi bakal berakibat fatal pada pasukan dibawahnya dan sepertinya kesalahan para komandan Rusia sudah sampai pada tingkat doktrin. Berat untuk memperbaikinya.
Bismillah semoga saja anggota komisi I DPR RI dapat menyusun Rtut-BM 1L262E Multifunctional Ground Jamming Station dalam Arsenal pembelian tahun 2022 sampai 2035 kedepan
Saya merasa aneh dengan metode penyerangan rusia ke ukraina.. Padahal mereka memiliki misil/rudal dan satelit untuk menghancurkan target utama.. Knp harus menggunakan AD yg notabene akan bnyak mengalami kerugian..
Kena AT 4 10 biji jg hancur
selalu ada Resilo dalam perang dgn kehilangan berbagai alutsistanya…kalau kagak mau kehilangan alutsistanya ya disimpan aja kagak usah di pake…perang dunia di depan mata antara blok barat dan timur…gue dukung timur sebagai pemenangnya…
Mantap jiwa ! Hajar bleh ! Soviet Rusia sudah kehilangan gelar “Militer Terkuat Kedua Di Dunia” yg memang hanya bualan khayali seorang Putin. Militer Soviet Rusia sudah terjerumus dalam level militer paria. Sistim Rkentut ini dan juga sistim Krasukhan Shethan menjadi bukti alutsista yg dibangun serampangan dan tidak efektif. Kini Soviet Rusia berperang dengan hanya mengandalkan misil-misil long range dengan akurasi minim. Pun mengandalkan propaganda omong kosong ciri khas penganut Kominis. Prajuritnya mengalami kehancuran moral parah. Meninggalkan peralatan-peralatan mereka untuk dihibahkan secara gratis kepada tentara Ukraine. NATO belum turun tangan secara total, hanya membantu alutsista ringan, yg digunakan secara sangat efektif oleh Ukraine. “Kurrrraaa!” Laksanakan ! Bravo !
Lagi2 cuma seterong…🍆🍆🍆