Rolls-Royce F130, Mesin Baru Untuk Pembom Strategis B-52 Mulai Diuji Coba
|Guna memperpanjang usia pengabdiannya hingga tahun 2050, pembom strategis B-52 Stratofortress menjalani Commercial Engine Replacement Program (CERP), yakni pemasangan mesin baru, Rolls-Royce F130, yang menggantikan mesin saat ini, Pratt & Whitney TF33- PW-103 yang digunakan sejak tahun 1960-an.
Dan pada 1 Maret 2023, Rolls-Royce mengumumkan telah mulai menguji mesin F130 di NASA Stennis Space Center, di Mississippi. Dikutip dari theaviationist.com (1/3/2023), pihak Rolls-Royce menyebut, bahwa pengujian pada 1 Maret, menandai pertama kalinya mesin F130 diuji dalam konfigurasi mesin dual-pod untuk pembom B-52.
Pengujian mesin di NASA Stennis Space Center, yang mengikuti pengujian terowongan angin nacelles mesin baru, akan fokus pada aliran aerodinamis crosswind serta memastikan keberhasilan pengoperasian sistem kontrol digital mesin.
Hasil awal dari pengujian sangat positif dengan data pengujian tambahan untuk dianalisis selama beberapa bulan ke depan. Angkatan Udara AS berencana untuk menyelesaikan kegiatan integrasi dan mengirimkan lot pertama pesawat B-52 yang dimodifikasi dalam jangka waktu 2026 – 2027, dengan kemampuan operasional awal B-52 diharapkan pada tahun 2030.
Mesin baru diharapkan tetap berada di B-52 untuk mengingatkan masa pakai pesawat, setidaknya hingga tahun 2050 meningkatkan efisiensi dan jangkauan bahan bakar, mengurangi emisi dalam hidrokarbon yang tidak terbakar, dan secara signifikan mengurangi biaya perawatan.
Mesin F130 akan diproduksi, dirakit, dan diuji di fasilitas Rolls-Royce di Indianapolis, fasilitas produksi terbesar perusahaan di AS. Rolls-Royce telah menginvestasikan US$1 Miliar dalam beberapa tahun terakhir untuk sepenuhnya memodernisasi fasilitas manufaktur dan pengujian di Indianapolis.
Mesin Mesin TF-33 yang saat ini digunakan, tidak lagi dapat didukung setelah tahun 2030, sehingga Program Penggantian Mesin Komersial B-52 dimulai pada tahun 2018, dengan General Electric Aviation, Pratt & Whitney dan Rolls-Royce bersaing untuk mendapatkan kontrak tersebut.
Dan sebagai pemenang adalah Rolls-Royce dengan versi militer dari mesin BR725 yang digunakan oleh jet bisnis Gulfstream G650 dan saat ini telah digunakan sebagai dapur pacu pada pesawat jet angkut C-37 dan E-11 BACN dalam pelayanan untuk Angkatan Udara AS. (Gilang Perdana)
Prestasi B52 memang menakjubkan. Terutama saat perang Vietnam. Ya pesawat ini yang mengebom target yg membandel. Mulai dari cluster bom/bom karpet, bom tandan, bom kimia, bom bom napalm. Sebut deh bom apa dia bisa. Haibat gays. Bisa jadi B52 juga turut ambil bagian di peristiwa horor Highway 80 (jalan penghubung antara Kuwait dan Irak), luar biasa gaess… Konvoi 2000an berbagai jenis kendaraan militer Irak beserta puluhan ribu yg kembali untuk memenuhi resolusi PBB ujung depan dan ujung belakang barisan dibom duluan. Kan macet ya gays..stuck. Lalu dibom karpet Gays. Hancur dan gosong semua gays. Luar biasa guys.
Hohoho
Mesin andalan V/VIP aircraft terpilih buat bomber. Durability & loitteringnya cakep lho
min, indonesia jadi beli anka s ya?, apa baru malaysia saja sejauh ini?
scr umum ini mesin komersil utk pesawat sipil yang dimodifikasi untuk kebutuhan militer
Pas udah nyampe sini, di TINKER AFB, OKC
https://youtu.be/uDKfYrow0jM
https://youtu.be/r1h5leve_aQ
https://youtu.be/z1LO3PDs71s
Tahun lalu , B-52 ” TRANSPLANT”nya yg akan di jadikan prototipe upgradenya di ambil dr gurun AZ ke OKC lewat jalan darat….
Videonya
https://youtu.be/HNRkes6kDSs