“Menolak Pensiun”, Pembom Strategis B-52 Dipasangi Mesin Baru dan Radar AESA, Strong Sampai 2050

Meski usianya sudah sepuh, yaitu terbang perdana pada 15 April 1952, debut pembom strategis Boeing B-52 Stratofortress masih akan terus dipertahankan, setidaknya kiprah pembom battle proven lintas zaman ini akan dilanjutkan sampai tahun 2050. Ibarat menolak pensiun, belum lama ini Boeing justru merilis sebuah video yang memperlihatkan tuntasnya pengujian terowongan angin (wind tunnel) dari nacelles mesin baru yang akan dipasang pada B-52.

Baca juga: Terus Dioperasikan Hingga 2050, AU AS Ajukan Penggantian Mesin Pembom Strategis B-52

Dikutip dari theaviationist.com (25/9/2022), guna memperpanjang usia pengabdiannya, pembom B-52 masuk dalam Commercial Engine Replacement Program (CERP), yakni dengan pemasangan mesin baru, Rolls-Royce F130 yang dipilih tahun lalu, untuk menggantikan mesin saat ini, Pratt & Whitney TF33- PW-103 yang digunakan sejak tahun 1960-an.

Video pendek menunjukkan model skala 4 persen dari B-52 yang dipasang di dalam Boeing Transonic Wind Tunnel. Lantaran sudah tergolong mesin tua, TF33 diproyeksikan tidak lagi dapat digunakan setelah tahun 2030, sehingga Commercial Engine Replacement Program untuk B-52 dimulai pada tahun 2018. Peserta tender dalam CERP untuk B-52 diikuti oleh GE Aviation, Pratt & Whitney, dan Rolls-Royce, di mana mereka bersaing untuk mendapatkan kontrak dari Departemen Pertahanan AS.

Dan sebagai pemenang adalah Rolls-Royce dengan versi militer dari mesin BR725 yang digunakan oleh jet bisnis Gulfstream G650 dan saat ini telah digunakan sebagai dapur pacu pada pesawat jet angkut C-37 dan E-11 BACN dalam pelayanan untuk Angkatan Udara AS.

Angkatan Udara AS berencana untuk menyelesaikan kegiatan integrasi dan mengirimkan lot pertama dari B-52 yang telah dimodifikasi dalam periode 2026 – 2027, dengan kemampuan operasional awal (initial operational capability ) diharapkan pada tahun 2030.

Pembom B-52 dengan mesin baru diharapkan dapat digunakan hingga setidaknya tahun 2050. Dengan mesin Rolls-Royce F130, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar, meningkatkan jangkauan jelajah, mengurangi emisi pada hidrokarbon yang tidak terbakar, dan secara signifikan mengurangi biaya perawatan.

B-52 CERP adalah upgrade kompleks yang tidak hanya memperbarui pesawat dengan mesin baru, tetapi juga memperbarui area dek penerbangan, penyangga dan nacelles. Sebagai informasi, nacelles atau nasel adalah tempat terpisah dari badan pesawat yang menahan mesin, bahan bakar, atau peralatan pesawat terbang lainnya. Nacelles dan struts baru terlihat jelas dalam video yang dirilis oleh Boeing. Sementara bentuk keseluruhannya masih sama, nacelles baru lebih besar dari yang asli.

Nacelles baru untuk B-52 akan dipasok oleh Spirit AeroSystems, yang mendapat kontrak dari Boeing awal tahun ini untuk menyediakan struts dan nacelles untuk program CERP. Nacelles baru akan mendapatkan keuntungan dari pengalaman salah satu pemasok struts dan nacelles terbesar di dunia, menggabungkan kemajuan terbaru di sektor ini.

CERP hanyalah salah satu bagian dari program modifikasi B-52, dengan bagian utama lainnya adalah radar. B-52 next generation akan dilengkapi dengan radar active electronically scanned array (AESA) APG-79 yang digunakan pada F/A-18E/F Super Hornet. Ini akan menjadi modifikasi paling menarik” dalam hal penambahan kemampuan baru pada pesawat pembom dan akan menjadi game changer.

Radar AESA baru akan meningkatkan kesadaran situasional, memberikan B-52 kemampuan yang lebih baik untuk mengidentifikasi dan menuntut target. Sebelum dapat mengakomodasi radar baru, pembom akan membutuhkan modifikasi pada sistem pendinginnya, dan antena radar akan diposisikan “terbalik” sehingga dapat melihat ke bawah ke permukaan daripada sudut ke atas.

Baca juga: Manfaatkan Weapon Bay, Pembom Strategis B-52H Stratofortress Angkut Kontainer Kargo

Pengujian penerbangan B-52 yang dilengkapi dengan AGP-79B4 dijadwalkan akan dimulai pada akhir tahun 2025, sedangkan kemampuan operasi awal diharapkan pada tahun 2027. Kedua modifikasi, yaitu pada mesin dan radar, bagaimanapun, tidak diharapkan terjadi pada saat yang sama. (Gilang Perdana)