PT PAL Indonesia Bersiap Luncurkan Kapal Bantu Rumah Sakit Kedua, Bernomer Lambung 992
|Setelah sukses melakukan seremoni serah-terima Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 pada awal tahun 2022 (14/1), PT PAL Indonesia kini mewartakan tengah menjalankan produksi untuk sistershipnya, yakni Kapal BRS TA 2020, TA 2021, TA 2022. Kapal rumah sakit ini merupakan jenis kapal Landing Platform Dock (LPD), dengan fungsi asasi sebagai supporting ship, baik dalam operasi militer perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP).
Proses pembangunan kapal BRS ke-2 kini telah memakan waktu selama 32 bulan dengan kemajuan pembangunan kapal BRS ke-2 telah mencapai 81 persen. Dimana seluruh block telah selesai proses erection atau dalam kata lain keseluruhan konstruksi (platform) kapal telah selesai, serta sistem pendorong kapal telah terpasang bersama dengan beberapa alat kesehatan di dalamnya.
Sebagai sistership, spesifikasi kapal BRS ke-2 ini tidak mengalami perubahan berarti dengan kapal sebelumnya. Kapal ini dilengkapi peralatan kesehatan dan fasilitas setara rumah sakit di darat dengan tipe C.
Kapabilitas serta fasilitas yang setara dengan rumah sakit tipe C ini, memiliki kemampuan operasi yang sama dan ada fitur tambahan yang tak dimiliki rumah sakit tipe C umumnya, yakni adanya CT Scan, X-Ray, hingga ruang isolasi yang dapat dirancang untuk menangani penyakit menular sehingga dapat berguna ditengah masa pandemi seperti ini.
Selain itu, kapal ini dilengkapi fasilitas penunjang yakni 2 unit LCVP , 2 unit ambulance boat dan 1 unit RHIB, serta memiliki fasilitas deck dan hanggar yang dapat memuat 3 unit helikopter; yang berguna sebagai transportasi evakuasi. Dalam waktu dekat, kapal BRS ke-2 ini siap untuk melaksanakan ceremony shipnaming dan launching. Untuk nama kapal BRS-2, pihak PT PAL Indonesia belum bersuara, informasi yang diperoleh dalam siaran pers baru sebatas nomer lambungnya – 992. (Bayu Pamungkas)
Bungkus om, sebelum LHD boleh juga LPD 143 meter dulu seperti pesenan Malaysia
Minimal perlu 6 unit BRS … dengan rincian 3 unit beroperasi dan 3 unit standby/ Perawatan ….
Proyek selanjutnya bikin LHD, Perkara nanti mau diIsi F35 II Lightning atau SuperTucano, Urusan belakangan yang penting bikin Dulu, Bravo laksanakan(Bung Brahmos) !!!
Sorry tak nyambung dengan artikel
Sama sama produksi dalam negeri
Kamikaze drone Rajata
http://defense-studies.blogspot.com/2022/07/dahana-gelar-soft-launching-loitering.html?m=1