Prototipe Kedua Pesawat Amfibi Terbesar di Dunia AG-600 ‘Kunlong’ Sukses Terbang Perdana

Dengan segala kontroversinya, satu yang pasti, Cina telah membuktikan pencapaian dalam hal pembuatan pesawat amfibi, yakni lewat kehadiran AG-600 Flying Boat yang diproduksi Aviation Industry Corporation of China (AVIC). AG-600 adalah pesawat amfibi terbesar di dunia saat ini, yang prototipe (pertama) terbang perdana pada 24 Desember 2017, dilanjutkan dengan sukses uji take-off perdana dari air pada akhir 2020.

Baca juga: AVIC AG-600 Flying Boat – “Tiruan” ShinMaywa US-2 dengan Payload Lebih Besar

Namun, sebelum masuk ke fase produksi penuh, AVIC berencana untuk membangun empat unit prototipe. Setelah prototipe pertama, AVIC diwartakan telah meluncurkan prototipe kedua AG-600, yaitu dengan melakuna penerbangan perdana pada 10 September 2022 di Kota Zhuhai, Provinsi Guangdong, Cina selatan.

Prototipe kedua AG-600 diberi label sebagai Kunlong. AVIC menyebut AG-600 dirancang untuk memenuhi persyaratan misi penyelamatan maritim, misi pemadam kebakaran, operasi penyelamatan darurat dan menunjang operasi militer. Menurut AVIC, pesawat beroperasi dengan baik, dan sistemnya stabil selama 22 menit penerbangan perdana. AG-600 merupakan pesawat khusus besar pertama asal Cina yang dibangun sesuai standar kelaikan udara pesawat sipil.

AG-600 masuk ke dalam program penting rencana lima tahun terbaru Cina, yang mencakup periode 2021 hingga 2025. Bila AG-600 ditempatkan di Pulau Hainan, maka kemungkinan dapat memakan waktu empat jam untuk melakukan perjalanan ke mana saja di Laut Cina Selatan.

Analis meyakini bahwa AG-600 akan diberi tugas untuk angkutan penumpang dan kargo di pulau-pulau terluar yang dikuasai Cina. Prinsip cermat dan kehati-hatian menjadi penting pada pengembangan AG-600 yang mendapat mandat sebagai wahana strategis dan taktis bagi militer Cina. Meski tak melulu untuk keperluan militer, namun bagi militer Cina, AG-600 bisa dimanfaatkan untuk mendukung kampanye ekspansi dan pengaruhnya di kawasan Laut Cina Selatan.

AG-600 ditenagai empat mesin turbopropeller WJ-6 yang tiap mesinnya mampu menghasilkan tenaga 5.103 HP, AG-600 punya jangkauan terbang sampai 5.000 km. Bilah baling-baling pun sudah mengadopsi jenis six bladed constant speed propellers.

Menurut AVIC, total akan dibangun empat prototipe AG-600M. Prototipe AG-600M ketiga dan keempat diperkirakan akan terbang untuk pertama kalinya masing-masing pada November 2022 dan awal 2023. Menurut AVIC, AG-600M akan mulai menjalankan misi pemadam kebakaran hutan pada tahun 2023 dan akan memasuki pasar pada tahun 2025.

Baca juga: AVIC Canangkan Uji Take Off Perdana dari Air AG-600 di Akhir 2020 

Sekilas tampilan AG-600 identik dengan US-2, mengusung empat mesin propeller, bahkan desain kaki-kaki juga terlihat serupa. AG-600 dipersiapkan untuk bisa lepas landas dengan bobot maksimum 53,5 ton. Untuk menjalankan misi water bombing, AG-600 sanggup menyedot 12 ton air dalam waktu 20 detik. Untuk misi SAR, pihak AVIC menyebut AG-600 dapat mengavakuasi 50 orang di laut dalam satu kali kesempatan. (Gilang Perdana)

One Comment