POLA Class – Kembaran Frigat Martadinata Class yang Identik dari Desain Namun Beda Persenjataan
|Meski dibangun dari kelas yang sama, namun pemberian label oleh operator bisa berlainan dalam segmen kapal perang. Seperti belum lama ini, AL Meksiko resmi menerima ARM Reformador 101 dari Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS), galangan kapal kondang asal Belanda. Oleh AL Meksiko, ARM Reformador 101 disebut sebagai Long Range Ocean Patrol Vessels atau dalam bahasa Meksiko disebut POLA (Patrulla Oceánica de Largo Alcance) Class.
Baca juga: Akhirnya! PKR Martadinata Class Mulai Dipasangi Peluncur Rudal Mica dan Kanon Millennium
Yang menarik, kapal perang ini sejatinya adalah SIGMA 10514 Class, artinya satu keluarga dengan frigat RE Martadinata Class. Bedanya, label RE Martadinata Class yang dari awal dipublikasikan adalah sebagai Perusak Kawal Rudal (PKR) atau Guided-Missile Destroyer Escort.
Namun karena berasal dari satu jenis kelas – SIGMA 10514, dapat dilihat bahwa desain antara POLA Class dan RE Martadinata Class nampak sama persis, mulai dari desain halauan, anjungan, deck dan hanggar, keduanya identik. Namun ternyata yang dipesan AL Meksiko lebih banyak, yaitu mencapai delapan unit POLA Class, sementara Martadinata Class hanya dua unit saat ini. Bentuk kerja sama yang diterapkan dalam program akuisisi kapal perang ini satu sama lain terlihat mirip.
Seperti halnya yang dilakukan PT PAL saat mengerjakan proyek RE Martadinata Class, Meksiko juga meminta ToT (Transfer of Technology) dalam proyek frigat modular ini, dimana dari enam modul kapal perang tersebut, empat modul diantaranya dibuat oleh galangan lokal, Astimar shipyard di Salina Cruz, Meksiko.
Dari spesifikasi, POLA Class punya panjang 107 meter, lebar 14 meter, dan punya bobot 2.570 ton. Sebagai perbandingan, Martadinata Class punya panjang 105 meter, lebar 14 meter dan bobot 2.365 ton.
Seperti halnya RE Martadinata Class, POLA Class juga menggunakan radar intai udara dan permukaan Thales Smart-S Mk2, termasuk combat management system (CMS) juga menggunakan solusi Thales Tacticos. Untuk mendukung pengindraan, POlA Class juga dibekali STIR 1.2 electro-optical (EO) Mk2 radar and EO tracking system, Gatekeeper EO ship security system, Thales Kingklip sonar system dan Captas-2 low-frequency variable depth sonar (VDS)
Meski dari desain bak pinang dibelah dua, namun racikan sistem senjata antara POLA Class dan Martadinata Class rupanya tidak ada yang sama. Untuk rudal hanud jarak dekat, Pola Class mengadopsi 21 rudal Raytheon RIM-116 RAM II surface-to-air missile (SAM). Begitu pun dengan rudal anti kapal, bila Martadinata Class menjatuhkan pilihan pada Exocet MM40 Block3, maka POLA Class lebih memilih rudal anti kapal besutan negara tetangga, yaitu Boeing RGM-84L Harpoon Block II.
Loncat ke bagian haluan, bila Martadinata Class mempercayakan Oto Melara 76 mm Super Rapid Gun, sebaliknya POLA Class menggunakan Bofors 57 mm MK3. Untuk penangkis serangan udara reaksi cepat, jika ada kanon Rheinmetall Oerlikon Millennium Gun kaliber 30 mm di bagian depan anjungan, maka AL Meksiko memilih BAE Systems Mk38 Mod 3 kaliber 25 mm.
Pada RE Martadinata Class, di belakang meriam Oto Melara terdapat deretan peluncur rudal hanud VLS Mica, maka bagaimana dengan POLA Class? tetap ada peluncur VLS, namun yang digunakan adalah rudal Raytheon RIM-162 Evolved Sea Sparrow yang punya jarak tembak 50 km.
Kemampuan deck dan hanggar disebut-sebut serupa antara Martadinata Class dan POLA Class, yaitu dirancang untuk menampung helikopter berbobot 10 ton. Namun bila TNI AL memasang AS565 MBe Panther, sebaliknya AL Meksiko akan memasang MH-60R Seahawk.
Baca juga: Mengintip Hanggar Helikopter di KRI RE Martadinata 331
Sebagai dapur pacu, POLA Class mengusung combined diesel or electric (CODOE) propulsion system yang terintegrasi dengan dua mesin diesel 10MW dan dua motor listrik 1,300kW yang menggerakkan dua baling-baling pitch yang dapat dikontrol melalui dua input /output gearbox tunggal. Serupa dengan Martadinata Class, POLA Class diawaki oleh 122 personel dan kapal ini dapat berlayar terus-menerus selama 22 hari. (Haryo Adjie)
Sekilas …..kalo main hitung-hitungan kuantiti dan spek rudalnya, terlihat si Reformador ini jauh lebih unggul dibanding PKR, tapi kalo perhatian lebih teliti, ternyata nggak juga…..artinya ada plus minusnya lah, tinggal mana yg lebih optimal 🕵️🕵️🕵️